Pengelola Alun-Alun Kidul Solo Santai Tanggapi Keluhan Gibran soal Kondisi Berantakan Pasca Pasar Malam

Kondisi Alun-Alun Kidul Solo pasca berakhirnya pasar malam pada Minggu (18/05/2025) lalu menuai sorotan, bahkan menarik perhatian Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka. Ando

SOLO, JOGLOSEMANEWS.COM —  Pengelola Alun-Alun Kidul Keraton Kasunanan Surakarta, GKR Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, putri Raja Keraton Kasunanan Surakarta, Pakoe Boewono XIII, menanggapi dengan santai komentar Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terkait kondisi Alun-Alun Kidul yang kotor dan rumputnya rusak pasca-pasar malam beberapa waktu lalu.

GKR Timoer Rumbai menegaskan bahwa keraton selaku pengelola tidak akan tinggal diam dan membiarkan kerusakan atau dampak lain yang timbul setelah kegiatan tersebut.

“Kalau rumput rusak ya pasti ada kerusakan, namanya kan pasar rakyat. Begitu dientepi (diberi bangunan di atasnya) sesuatu, diinjak-ijak orang selama sebulan pasti kan tetap ada kerusakan. Tetapi kan balik lagi, ketika membangun itu misinya untuk apa? Mungkin Mas Gibran lupa. Harapannya kan dengan ini keraton bisa menghidupi, bisa mandiri, bahkan kalau perlu tanpa bantuan pemerintah,” ungkapnya saat dihubungi, Kamis, (22/05).

Sementara itu soal masalah sampah yang berceceran pasca kegiatan pasar rakyat usai, Keraton Solo punya penjelasan tersendiri karena proses pembersihan membutuhkan waktu yang tidak sebentar.

Oleh sebab itu jika pasar rakyat selesai di malam hari tentu tidak bisa langsung bersih pada pagi harinya lantaran semua membutuhkan waktu.

“Kalau masalah sampah kami koordinasi terus sama DLH. Kemarin itu ya jelas banyak sampah. Itu kemarin waktu di video ya jelas masih ada sampah. Malam dibongkar, esuk-esuk durung resik wes ono sing mideo (pagi-pagi belum selesai sudah ada yang memvideokan). Kan ya tidak bisa langsung resik seperti membalikkan tangan. Yang jelas sebagai pengelolakan tidak mungkin kami membiarkan, kerusakan yang timbul dari itu tetap kami bertanggung jawab,” tandasnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka menyayangkan kondisi Alun-Alun Kidul Kota Solo yang tampak dalam kondisi kotor tersebut.

“Kene mbangun angel-angel padahal,” keluh Gibran mengomentari. Ando