Ratusan Pelajar Demo Tolak MBG

4 hours ago 2

JAYAPURA – Ratusan anak-anak sekolah dari tingkat SD hingga SMA di Dekai, Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua Pegunungan, Senin (3/2) turun ke jalan menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG). Para siswa terlihat menaiki pickup menuju tugu yang menjadi ruas jalan protokol dengan membawa sejumlah spanduk yang isinya menolak MBG dan  menyatakan lebih memilih pendidikan.

“Betul tadi ada aksi itu dan nanti kami coba evaluasi apa yang membuat mereka (siswa/i) keberatan. Kami akan tampung aspirasinya untuk dibahas,” kata Calon Wakil Bupati terpilih, Esau Miram melalui ponselnya.

Esau menyampaikan bahwa saat lauching pada Januari 2025 program ini sudah berjalan dan MBG bisa dinikmati seluruh siswa. Bahkan banyak yang mengaku senang. Namun kini muncul penolakan. 

“Kami akan panggil pihak sekolah dulu untuk mendengar keinginan mereka kemudian dilakukan evaluasi. Namun yang jelas ini program nasional yang juga baik untuk daerah karena dengan sendirinya akan membantu banyak aspek,” imbuhnya.

Esau menambahkan bahwa untuk Dekai sendiri ada sekitar 3000 an peserta didik mulai dari SD-SMA dan perlu dicarikan formulasi yang tepat untuk penerapannya khususnya daerah pegunungan karena banyak sekolah yang berada di pelosok dan itu menggunakan pesawat. Sebelumnya ada beberapa daerah semisal di Dogiyai dan Intan Jaya yang terjadi penolakan namun disinyalir aksi tersebut tidak murni karena ditunggangi kelompok berseberangan.

Hanya saja aksi ini disinyalir ada pihak yang menunggangi terutama pihak yang berseberangan dengan NKRI. “Sulit dipercaya jika itu inisiatif anak-anak sekolah. Kita tahu sendiri mereka berangkat sekolah jarang ada yang sarapan  jadi kemungkinan memang ada yang mengontrol atau menyuruh untuk turun melakukan penolakan,” kata Adrianus, salah satu netizen dalam komentarnya.

JAYAPURA – Ratusan anak-anak sekolah dari tingkat SD hingga SMA di Dekai, Kabupaten Yahukimo Provinsi Papua Pegunungan, Senin (3/2) turun ke jalan menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG). Para siswa terlihat menaiki pickup menuju tugu yang menjadi ruas jalan protokol dengan membawa sejumlah spanduk yang isinya menolak MBG dan  menyatakan lebih memilih pendidikan.

“Betul tadi ada aksi itu dan nanti kami coba evaluasi apa yang membuat mereka (siswa/i) keberatan. Kami akan tampung aspirasinya untuk dibahas,” kata Calon Wakil Bupati terpilih, Esau Miram melalui ponselnya.

Esau menyampaikan bahwa saat lauching pada Januari 2025 program ini sudah berjalan dan MBG bisa dinikmati seluruh siswa. Bahkan banyak yang mengaku senang. Namun kini muncul penolakan. 

“Kami akan panggil pihak sekolah dulu untuk mendengar keinginan mereka kemudian dilakukan evaluasi. Namun yang jelas ini program nasional yang juga baik untuk daerah karena dengan sendirinya akan membantu banyak aspek,” imbuhnya.

Esau menambahkan bahwa untuk Dekai sendiri ada sekitar 3000 an peserta didik mulai dari SD-SMA dan perlu dicarikan formulasi yang tepat untuk penerapannya khususnya daerah pegunungan karena banyak sekolah yang berada di pelosok dan itu menggunakan pesawat. Sebelumnya ada beberapa daerah semisal di Dogiyai dan Intan Jaya yang terjadi penolakan namun disinyalir aksi tersebut tidak murni karena ditunggangi kelompok berseberangan.

Hanya saja aksi ini disinyalir ada pihak yang menunggangi terutama pihak yang berseberangan dengan NKRI. “Sulit dipercaya jika itu inisiatif anak-anak sekolah. Kita tahu sendiri mereka berangkat sekolah jarang ada yang sarapan  jadi kemungkinan memang ada yang mengontrol atau menyuruh untuk turun melakukan penolakan,” kata Adrianus, salah satu netizen dalam komentarnya.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|