Saat Ibadah Kadishub Kota Jayapura Tertembak Peluru

1 day ago 6

JAYAPURA-Sebuah kejadian aneh dan tak mengenakkan dialami Kepala Dinas Perhubungan Kota Jayapura, Justin Sitorus. Saat melakukan ibadah bersama keluarganya pada malam pergantian tahun dari 2024 ke tahun 2025 ia tiba-tiba mengeluh dada sebelah kirinya sakit. Setelah dicek ternyata Justin terkena tembakan.

Belum diketahui motif dan dari arah mana penembakan itu berasal namun diyakini ia tertembak dari peluru senjata api. Untungnya kejadian ini langsung disikapi pihak keluarga dengan membawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

“Saya mengalami luka karena tertembak didada sebelah kiri,”ujar Justin saat di konfirmasi Cenderawasih pos, Jumat (3/1). Dia mengaku sempat mendapatkan perawatan intensif selama 2 hari di rumah sakit. Beruntung, peristiwa itu tidak sampai merenggut nyawanya karena langsung ditolong anggota keluarga. Jumat kemarin ia didampingi keluarganya juga telah membuat laporan polisi ke Polresta Jayapura Kota.

“Saya tidak tahu apakah itu peluru nyasar atau tidak tetapi selongsongan pelurunya sudah dapat, itu peluru yang 9 mm,” bebernya. Justin menjelaskan peristiwa itu terjadi pada saat dirinya bersama keluarga sedang ibadah bersama lepas sambut tahun baru  di kediamannya di Kota Raja. Saat ibadah itulah tiba-tiba ia tertembak. Sementara Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Victor Mackbon, membantah jika Kepala Dinas Perhubungan Kota Jayapura, Justin Sitorus, ditembak orang tak dikenal (OTK).

Menurutnya, pemberitaan terkait ditembak OTK adalah tidak benar. Kata Victor, diduga peluru tersebut adalah peluru nyasar  yang arahnya ke atap rumah korban kemudian jatuh mengenai korban yang saat itu berada di dalam rumah.

“Jadi tidak benar bila korban ditembak, benda yang diduga peluru tersebut menyasar ke atap rumah korban kemudian jatuh mengenai korban yang saat itu berada di dalam rumah,” ungkap Kapolresta dalam press rilis yang diterima Cenderawasih Pos, Jumat (3/1) sore. Saat ini diketahui Satuan Reskrim Polresta Jayapura Kota lakukan penyelidikan terkait laporan pengaduan tentang adanya kejadian tersebut pada Rabu (1/1) dini hari sekira pukul 00.05 WIT di Kompleks Perumahan Pemda II Kotaraja, Distrik Abepura.

Victor menerangkan, menurut keterangan korban, kejadian itu berawal saat korban bersama keluarga sedang melaksanakan ibadah kunci tahun di rumahnya.Kemudian saat masuk, 1 Januari 2025 sekira pukul 00.05 WIT, tiba-tiba ada benda yang jatuh dari atas plafon rumah diduga peluru, mengenai dada kiri korban yang mengakibatkan korban terjatuh.

Lanjut Kapolresta mengatakan, setelah korban dibawa ke rumah sakit oleh pihak keluarga, kemudian dilakukan operasi.Dari operasi tersebut tidak ditemukan adanya serpihan atau sisa proyektil yang bersarang pada tubuh korban, dan diketahui bahwa benda yang diduga proyektil tersebut di temukan di atas meja tamu yang berada di TKP oleh salah satu penghuni rumah korban.

“Sesuai laporan pengaduan yang dibuat oleh korban, pihaknya akan melakukan penyelidikan tentunya dengan dibackup oleh Bid Labfor dan Dit Reskrimum Polda Papua,” jelas Kombes Victor.Seperti diketahui korban membuat laporan pengaduannya pada, Jumat (1/3) siang.

Selanjutnya Satreskrim lakukan penyelidikan di lokasi kejadian melalui Unit Identifikasi Sat Reskrim Polresta dengan dibackup Bid Labfor dan Dit Reskrimum Polda Papua lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan benda yang diduga proyektil tersebut. Sementara desas desus lain muncul dan mengaitkan jika kepala dinas ini dikenal tegas untuk menertibkan aktifitas penimbunan BBM. Namun hal ini masih sebatas desas desus.

Lalu dari data, peluru 9mm biasanya digunakan untuk senjata Pistol yakni Glock, SIG Sauer, Beretta sedangkan untuk Senapan yakni Uzi, MP5, M4. Jenis peluru ini banyak digunakan oleh militer dan kepolisian di seluruh dunia karena daya tembaknya yang cukup kuat dan akurat. (roy/kar/ade)

JAYAPURA-Sebuah kejadian aneh dan tak mengenakkan dialami Kepala Dinas Perhubungan Kota Jayapura, Justin Sitorus. Saat melakukan ibadah bersama keluarganya pada malam pergantian tahun dari 2024 ke tahun 2025 ia tiba-tiba mengeluh dada sebelah kirinya sakit. Setelah dicek ternyata Justin terkena tembakan.

Belum diketahui motif dan dari arah mana penembakan itu berasal namun diyakini ia tertembak dari peluru senjata api. Untungnya kejadian ini langsung disikapi pihak keluarga dengan membawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif.

“Saya mengalami luka karena tertembak didada sebelah kiri,”ujar Justin saat di konfirmasi Cenderawasih pos, Jumat (3/1). Dia mengaku sempat mendapatkan perawatan intensif selama 2 hari di rumah sakit. Beruntung, peristiwa itu tidak sampai merenggut nyawanya karena langsung ditolong anggota keluarga. Jumat kemarin ia didampingi keluarganya juga telah membuat laporan polisi ke Polresta Jayapura Kota.

“Saya tidak tahu apakah itu peluru nyasar atau tidak tetapi selongsongan pelurunya sudah dapat, itu peluru yang 9 mm,” bebernya. Justin menjelaskan peristiwa itu terjadi pada saat dirinya bersama keluarga sedang ibadah bersama lepas sambut tahun baru  di kediamannya di Kota Raja. Saat ibadah itulah tiba-tiba ia tertembak. Sementara Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Victor Mackbon, membantah jika Kepala Dinas Perhubungan Kota Jayapura, Justin Sitorus, ditembak orang tak dikenal (OTK).

Menurutnya, pemberitaan terkait ditembak OTK adalah tidak benar. Kata Victor, diduga peluru tersebut adalah peluru nyasar  yang arahnya ke atap rumah korban kemudian jatuh mengenai korban yang saat itu berada di dalam rumah.

“Jadi tidak benar bila korban ditembak, benda yang diduga peluru tersebut menyasar ke atap rumah korban kemudian jatuh mengenai korban yang saat itu berada di dalam rumah,” ungkap Kapolresta dalam press rilis yang diterima Cenderawasih Pos, Jumat (3/1) sore. Saat ini diketahui Satuan Reskrim Polresta Jayapura Kota lakukan penyelidikan terkait laporan pengaduan tentang adanya kejadian tersebut pada Rabu (1/1) dini hari sekira pukul 00.05 WIT di Kompleks Perumahan Pemda II Kotaraja, Distrik Abepura.

Victor menerangkan, menurut keterangan korban, kejadian itu berawal saat korban bersama keluarga sedang melaksanakan ibadah kunci tahun di rumahnya.Kemudian saat masuk, 1 Januari 2025 sekira pukul 00.05 WIT, tiba-tiba ada benda yang jatuh dari atas plafon rumah diduga peluru, mengenai dada kiri korban yang mengakibatkan korban terjatuh.

Lanjut Kapolresta mengatakan, setelah korban dibawa ke rumah sakit oleh pihak keluarga, kemudian dilakukan operasi.Dari operasi tersebut tidak ditemukan adanya serpihan atau sisa proyektil yang bersarang pada tubuh korban, dan diketahui bahwa benda yang diduga proyektil tersebut di temukan di atas meja tamu yang berada di TKP oleh salah satu penghuni rumah korban.

“Sesuai laporan pengaduan yang dibuat oleh korban, pihaknya akan melakukan penyelidikan tentunya dengan dibackup oleh Bid Labfor dan Dit Reskrimum Polda Papua,” jelas Kombes Victor.Seperti diketahui korban membuat laporan pengaduannya pada, Jumat (1/3) siang.

Selanjutnya Satreskrim lakukan penyelidikan di lokasi kejadian melalui Unit Identifikasi Sat Reskrim Polresta dengan dibackup Bid Labfor dan Dit Reskrimum Polda Papua lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan benda yang diduga proyektil tersebut. Sementara desas desus lain muncul dan mengaitkan jika kepala dinas ini dikenal tegas untuk menertibkan aktifitas penimbunan BBM. Namun hal ini masih sebatas desas desus.

Lalu dari data, peluru 9mm biasanya digunakan untuk senjata Pistol yakni Glock, SIG Sauer, Beretta sedangkan untuk Senapan yakni Uzi, MP5, M4. Jenis peluru ini banyak digunakan oleh militer dan kepolisian di seluruh dunia karena daya tembaknya yang cukup kuat dan akurat. (roy/kar/ade)

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|