Sendang Panguripan, Pemandian Air Panas Warisan Mataram yang Tersembunyi di Lereng Lawu

Sendang Panguripan || Istimewa

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Di balik sejuknya udara lereng Gunung Lawu sisi selatan Sragen, tersimpan sebuah destinasi wisata yang belum banyak diketahui khalayak. Terletak di Dukuh Sambilenguk, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, terdapat sebuah tempat berendam alami yang dikenal dengan nama Pemandian Air Panas Ngunut Sendang Panguripan.

Berjarak sekitar 20 kilometer dari pusat kota Sragen, tempat ini menawarkan pengalaman unik yang menggabungkan keindahan alam pedesaan, terapi kesehatan, dan jejak sejarah masa lampau. Tak hanya menawarkan relaksasi, kawasan ini juga menyimpan nilai budaya yang kuat.

Di balik kesunyian kawasan ini, terdapat kisah menarik yang disampaikan oleh Agus Widoyo, penjaga sekaligus pengelola Sendang Panguripan. Ia menyebutkan bahwa kawasan ini diyakini merupakan bagian dari peninggalan Kerajaan Mataram Kuno abad ke-8.

“Pengunjung disini sebenarnya sudah banyak, dan pengunjungnya memiliki minat khusus untuk datang kesini. Ada yang datang menikmati wisata air panasnya untuk kesehatan, ada juga orang-orang berkunjung untuk melakukan kegiatan spiritual di situs arca,” ujarnya, seperti dikutip dari laman resmi Pemkab Sragen.

Jejak sejarah tersebut terlihat dari sejumlah potongan arca yang diamankan dalam pagar besi di area pemandian, serta sisa struktur bangunan kuno yang masih tampak meskipun telah termakan zaman.

Pemandian ini berada di lahan milik Pemerintah Kabupaten Sragen dan dikelola oleh Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Sragen. Meskipun berada di daerah terpencil dan jauh dari keramaian, tempat ini nyatanya tetap ramai dikunjungi, baik pada hari kerja maupun akhir pekan.

Tak hanya menyegarkan tubuh, air panas yang mengalir dari mata air alami tersebut dipercaya memiliki khasiat kesehatan. Kandungan belerangnya bisa membantu mengatasi gangguan kulit, memperbaiki sirkulasi darah, hingga meredakan kelelahan saraf.

“Sumber air panas disini ada kaitannya dengan magma yang ada di perut Gunung Lawu yang sebenarnya masih aktif, dan disini suhu air nya pun cukup, di 41°C. Tidak terlalu panas,” tambah Agus.

Bagi wisatawan yang ingin mencoba, Sendang Panguripan buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 16.00 WIB. Dengan harga tiket masuk Rp 4.000, pengunjung sudah bisa menikmati fasilitas bilik mandi pribadi yang masing-masing dilengkapi bak besar berisi air panas langsung dari sumbernya. Area parkir pun tersedia luas, memudahkan pengunjung yang datang dengan kendaraan pribadi.

Rute menuju lokasi memang agak menantang dengan tanjakan dan jalan berkelok, namun setibanya di lokasi, pengunjung akan disuguhi pemandangan menawan. Lanskap hamparan sawah, sungai kecil, kebun warga, dan latar Gunung Lawu menjadi pelengkap yang memanjakan mata.

Sendang Panguripan menjadi destinasi yang layak dijajal, tak hanya untuk wisatawan lokal namun juga bagi siapa saja yang ingin menikmati kesejukan alam sekaligus merasakan manfaat kesehatan dari alam. Lokasi ini membuktikan bahwa kekayaan alam Sragen tak kalah dengan destinasi populer lainnya di Jawa Tengah.

Kalau kamu penasaran, siap-siap saja dibuat betah berlama-lama berendam di sini!

🌿 Wisata Alami & Sejuk di Sragen Selatan! 🌿

Sendang Panguripan – Pemandian Air Panas Warisan Sejarah

📍 Dukuh Sambilenguk, Desa Jetis, Kecamatan Sambirejo, Sragen

Ingin melepas penat sambil merasakan khasiat air belerang alami?
Yuk, kunjungi Sendang Panguripan, pemandian air panas alami di kaki Gunung Lawu!

🔥 Air panas alami bersuhu ideal (±41°C)
🌋 Mengandung belerang, bagus untuk kulit & relaksasi
🛁 Fasilitas bilik mandi pribadi, cocok untuk keluarga
🌾 Suasana pedesaan yang tenang & alami
🪷 Situs arca peninggalan Mataram Kuno

🕖 Buka setiap hari | Jam 07.00 – 16.00 WIB
💸 Tiket Masuk: Hanya Rp 4.000

Akses mudah, parkir luas, pemandangan asri!
Pas untuk healing, wisata spiritual, dan terapi alami 🌿