Sragen Rayakan Ulang Tahun ke-279 dengan Sorotan Budaya dan Sejarah Purbakala

6 hours ago 4
Sragen Rayakan Ulang Tahun ke-279 || dok Pemkab Sragen

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Suasana meriah menyelimuti dua desa di Kabupaten Sragen saat ribuan warga berkumpul dalam sebuah perayaan budaya yang sarat makna. Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Sragen ke-279, Pemerintah Daerah menyelenggarakan berbagai kegiatan budaya di berbagai kecamatan dengan tema “The Land of Java Man”.

Perayaan ini dibuka pada Sabtu (3/5/2025) melalui Sragen Creative Festival Seni dan Budaya yang berlangsung serentak di Desa Brangkal, Kecamatan Gemolong, dan Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe. Kegiatan ini menarik perhatian masyarakat dari berbagai penjuru Sragen yang ingin menikmati pertunjukan seni sambil meneguhkan jati diri daerahnya sebagai pusat peradaban manusia purba.

Di Brangkal, festival diawali dengan penampilan para musisi lokal yang menyuguhkan hiburan musik penuh semangat, menghidupkan suasana dan menciptakan kegembiraan di tengah masyarakat. Tidak hanya sebagai hiburan, penampilan ini juga menjadi ajang bagi seniman lokal untuk unjuk karya dan berkontribusi dalam pelestarian budaya.

Sementara itu, suasana berbeda terasa di Desa Krikilan. Dikenal sebagai bagian dari situs purbakala Sangiran, desa ini menjadi panggung bagi ekspresi seni yang mengangkat nilai-nilai sejarah. Pertunjukan tari tradisional, pembacaan puisi, hingga teater bertema Manusia Purba Sangiran menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya menjaga warisan leluhur.

Acara ini turut dihadiri oleh berbagai pejabat penting daerah, termasuk Bupati Sragen Sigit Pamungkas, Wakil Bupati Suroto, Sekretaris Daerah, anggota DPRD, serta tokoh masyarakat dari berbagai kecamatan. Dalam pidatonya di Krikilan, Bupati Sigit menekankan makna tema yang diusung dalam perayaan tahun ini.

“Jejak peradaban Sragen sudah ada sebelum Mataram Islam, bahkan sebelum Kerajaan Pajang, Demak, Majapahit, Singasari, Kediri, Kahuripan, hingga Mataram Kuno. Artinya, Sragen memiliki jejak sejarah yang melampaui kerajaan-kerajaan besar Nusantara,” tutur Bupati Sigit.

Ia juga mengajak masyarakat untuk tidak sekadar merayakan ulang tahun daerah, tetapi menjadikan momentum ini sebagai pengingat akan peran Sragen dalam membentuk masa kini dan masa depan peradaban.

“Sragen memiliki sejarah panjang dan agung. Jejaknya berkontribusi pada kehidupan manusia masa kini. Kita tidak hanya merayakan ulang tahun, tapi juga menghormati perjalanan panjang peradaban ini,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga mengumumkan sejumlah kebijakan strategis yang telah dan akan dijalankan selama masa kepemimpinannya. Di antaranya adalah:

  • Pembebasan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) bagi warga miskin, penyandang disabilitas, guru berpenghasilan rendah, dan veteran.
  • Pemberian insentif untuk guru PAUD mulai tahun 2026 sebesar Rp300.000–Rp600.000 per bulan, disesuaikan dengan masa kerja.
  • Pelaksanaan Gerakan Jumat Gotong Royong, yaitu kegiatan rutin para ASN dan aparat pemerintah daerah yang terjun langsung membantu masyarakat setiap hari Jumat.

Pembukaan festival ini menjadi titik awal rangkaian kegiatan HUT Sragen ke-279 yang akan digelar di berbagai titik kabupaten. Lebih dari sekadar perayaan, acara ini menjadi sarana memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun Sragen sebagai daerah yang tidak melupakan akar sejarah, sekaligus siap menghadapi tantangan zaman.

Perayaan tahun ini juga menjadi refleksi bagi warga Sragen: bahwa tanah tempat mereka berpijak bukan hanya tempat tinggal, melainkan tanah yang menyimpan peradaban purba dunia—dan kini sedang mereka bangun bersama untuk masa depan. (*)

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|