MEDAN, SUMUTPOS.CO — Direktur Utama RSUD dr Pirngadi Medan, Suhartono, memberikan klarifikasi terkait insiden yang melibatkan tim konten kreator dengan keluarga pasien di rumah sakit tersebut, yang viral di media sosial. Kejadian tersebut berlangsung pada malam Jumat malam sekitar pukul 23.30 WIB.
Menurut Suhartono, tim konten kreator datang ke RSUD dr Pirngadi dengan tujuan untuk menemui pasien tanpa identitas yang terlibat dalam kecelakaan pada 1 April 2025 lalu. Mereka mengaku ada keluarga yang ingin bertemu dengan pasien tersebut. Setelah memperoleh informasi dari petugas registrasi bahwa pasien dirawat di ruang ICU, mereka mencoba masuk ke ruangan untuk merekam secara langsung.
“Namun, saat tim kreator mencoba masuk, mereka ditolak oleh petugas ICU karena kehadiran mereka jam setengah 12 malam tersebut dapat mengganggu ketenangan pasien yang sedang dirawat di ruang intensif,” terang Suhartono, Sabtu (4/5/2025).
Meskipun sudah diingatkan untuk datang keesokan harinya, tim kreator tetap memaksa untuk melakukan perekaman, bahkan dengan kamera yang sudah dalam posisi live. Keadaan ini memicu ketegangan hingga petugas mengancam untuk memanggil polisi.
Setelah gagal masuk ke ruang ICU, tim kreator beralih ke halaman IGD, di mana keributan kembali terjadi. Akibatnya, beberapa keluarga pasien lain yang sedang berobat merasa terganggu dan melampiaskan kemarahan mereka terhadap tim kreator tersebut, yang kemudian memicu insiden viral tersebut.
RSUD dr Pirngadi Medan menegaskan pentingnya menjaga ketertiban dan kenyamanan di lingkungan rumah sakit.
“Kami mengingatkan para konten kreator untuk menghormati jam kunjungan dan memahami bahwa ada hal-hal tertentu yang tidak dapat dipublikasikan demi menjaga kerahasiaan pasien,” ujar Suhartono.
Pihak rumah sakit juga mengingatkan bahwa ada peraturan yang melarang perekaman di dalam rumah sakit tanpa izin yang sesuai. Lebih lanjut, Suhartono menekankan pentingnya koordinasi dengan pihak Humas rumah sakit sebelum melakukan kunjungan agar dapat diberikan pendampingan yang sesuai dan tidak melanggar peraturan yang ada.
“Kami berharap suasana di rumah sakit ini dapat tetap tenang dan nyaman untuk pasien serta keluarga yang sedang berobat,” tuturnya.
Terkait pasien yang menjadi sorotan, Suhartono mengonfirmasi bahwa pasien tersebut masih dirawat di ruang ICU dalam kondisi yang cukup stabil.
“Pasien tersebut masih ada di ruang intensif dan kondisinya baik. Kami akan terus berupaya untuk mengidentifikasi keluarga pasien melalui Dinas Dukcapil, dan jika ada yang merasa itu adalah keluarganya, kami siap melayani mereka dengan baik,” ungkapnya.
Pihak RSUD dr Pirngadi juga membantah informasi yang beredar bahwa pasien telah dipindahkan atau tidak dirawat lagi di ICU.
“Itu tidak benar. Kami tetap memberikan pelayanan terbaik tanpa memandang latar belakang pasien, dan semua biaya perawatan ditanggung oleh Pemko Medan jika tidak ada keluarga yang datang,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Suhartono mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga ketertiban di rumah sakit.
“Kami akan terus bekerja untuk melayani masyarakat Kota Medan dengan sepenuh hati, sesuai dengan instruksi dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan,” pungkasnya. (ila)
MEDAN, SUMUTPOS.CO — Direktur Utama RSUD dr Pirngadi Medan, Suhartono, memberikan klarifikasi terkait insiden yang melibatkan tim konten kreator dengan keluarga pasien di rumah sakit tersebut, yang viral di media sosial. Kejadian tersebut berlangsung pada malam Jumat malam sekitar pukul 23.30 WIB.
Menurut Suhartono, tim konten kreator datang ke RSUD dr Pirngadi dengan tujuan untuk menemui pasien tanpa identitas yang terlibat dalam kecelakaan pada 1 April 2025 lalu. Mereka mengaku ada keluarga yang ingin bertemu dengan pasien tersebut. Setelah memperoleh informasi dari petugas registrasi bahwa pasien dirawat di ruang ICU, mereka mencoba masuk ke ruangan untuk merekam secara langsung.
“Namun, saat tim kreator mencoba masuk, mereka ditolak oleh petugas ICU karena kehadiran mereka jam setengah 12 malam tersebut dapat mengganggu ketenangan pasien yang sedang dirawat di ruang intensif,” terang Suhartono, Sabtu (4/5/2025).
Meskipun sudah diingatkan untuk datang keesokan harinya, tim kreator tetap memaksa untuk melakukan perekaman, bahkan dengan kamera yang sudah dalam posisi live. Keadaan ini memicu ketegangan hingga petugas mengancam untuk memanggil polisi.
Setelah gagal masuk ke ruang ICU, tim kreator beralih ke halaman IGD, di mana keributan kembali terjadi. Akibatnya, beberapa keluarga pasien lain yang sedang berobat merasa terganggu dan melampiaskan kemarahan mereka terhadap tim kreator tersebut, yang kemudian memicu insiden viral tersebut.
RSUD dr Pirngadi Medan menegaskan pentingnya menjaga ketertiban dan kenyamanan di lingkungan rumah sakit.
“Kami mengingatkan para konten kreator untuk menghormati jam kunjungan dan memahami bahwa ada hal-hal tertentu yang tidak dapat dipublikasikan demi menjaga kerahasiaan pasien,” ujar Suhartono.
Pihak rumah sakit juga mengingatkan bahwa ada peraturan yang melarang perekaman di dalam rumah sakit tanpa izin yang sesuai. Lebih lanjut, Suhartono menekankan pentingnya koordinasi dengan pihak Humas rumah sakit sebelum melakukan kunjungan agar dapat diberikan pendampingan yang sesuai dan tidak melanggar peraturan yang ada.
“Kami berharap suasana di rumah sakit ini dapat tetap tenang dan nyaman untuk pasien serta keluarga yang sedang berobat,” tuturnya.
Terkait pasien yang menjadi sorotan, Suhartono mengonfirmasi bahwa pasien tersebut masih dirawat di ruang ICU dalam kondisi yang cukup stabil.
“Pasien tersebut masih ada di ruang intensif dan kondisinya baik. Kami akan terus berupaya untuk mengidentifikasi keluarga pasien melalui Dinas Dukcapil, dan jika ada yang merasa itu adalah keluarganya, kami siap melayani mereka dengan baik,” ungkapnya.
Pihak RSUD dr Pirngadi juga membantah informasi yang beredar bahwa pasien telah dipindahkan atau tidak dirawat lagi di ICU.
“Itu tidak benar. Kami tetap memberikan pelayanan terbaik tanpa memandang latar belakang pasien, dan semua biaya perawatan ditanggung oleh Pemko Medan jika tidak ada keluarga yang datang,” tegasnya.
Di akhir pernyataannya, Suhartono mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga ketertiban di rumah sakit.
“Kami akan terus bekerja untuk melayani masyarakat Kota Medan dengan sepenuh hati, sesuai dengan instruksi dari Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan,” pungkasnya. (ila)