Rahmayani Anak Petani dari Dairi Lulus SNBP di UPI Bandung

6 days ago 13

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rahmahyani Boangmanalu menjadi kebanggaan keluarga setelah mencatatkan namanya sebagai salah satu peserta Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) Tahun 2025 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung Pendidikan Geografi.

Rahmahyani merupakan siswi MAN Dairi yang duduk di kelas XII IPS anak dari Saipul Anwar Boangmanalu dan Rita Malini Dabutar anak pertama dari 5 bersaudara berasal dari keluarga sangat sederhana.

Sosok sederhana yang lahir di Desa Batang Beruh Kabupaten Dairi ini mengungkapkan, Ayahnya hanyalah seorang guru SD yang mempunyai penghasilan pas-pasan sedangkan ibunya hanyalah seorang petani.

“Dengan penghasilan orangtua saya yang terbilang minim harus menghidupi kami 5 bersaudara,” ujar Rahmayani, melalui pesan siaran Kemenag Sumut, Selasa (8/4).

“Adik saya yang yang pertama seorang laki-laki menempuh pendidikan di Pesantren Dairi kelas IX, setiap bulan orangtua saya harus membayar uang asrama, uang makan dan lain-lainya dan adik saya yang kedua masuk duduk di bangku SD kelas II. Sedangkan adik saya paling kecil kembar yang masih berusia 3 tahun,” tuturnya

Wanita yang hobi membaca ini menceritakan, jarak antara rumah ke sekolah kurang lebih 10 km, setiap hari harus berangkat ke sekolah pukul 06.15 WIB, agar tidak terlambat ke sekolah,

“Dan itu pun sering ditegur dan dihukum karena terlambat dan itu harus saya lakukan setiap hari. Begitu pula ketika pulang sekolah, setiap hari dirinya sampai kerumah pukul 16.00 WIB, selepas pulang sekolah saya membantu ibu di ladang,” katanya.

Kendati demikian, dia tidak mengendurkan semangatnya untuk bersekolah, demi menggapai cita-citanya. Dia bertekad harus menyelesaikan sekolah dan harus bisa masuk ke Perguruan Tinggi Negeri impiannya.

Rahmayani menyampaikan, cita-cita ini juga sudah diceritakan kepada kedua orangtua, dan mereka menanggapi dengan anggukan senyum. “Saya tahu makna dari anggukan dan senyuman tersebut mengingat kondisi ekonomi keluarga kami yang pas-pasan,” ucapnya.

Singkat cerita, pada tanggal 18 Maret 2025, pada penggumuman SNBP, nama Rahmayani salah satu siswi MAN Dairi terpanggil menjadi Mahasiswa Baru Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Bandung.

Ia mengakui bahwa pada saat itu hatinya gembira bercampur sedih, karena tidak menyangka bisa masuk perguruan tinggi favorit dan sedih membayangkan kemungkinan jawaban dari orangtua nantinya.

“Alhamdulillah setelah saya menceritakan semuanya kapada keluarga, orangtua saya menyetujui dan akan berupaya semaksimal mungkin demi terwujudnya cita-cita saya,” tuturnya.

Ia berharap dapat menyelesaikan kuliah dengan cepat, menggapai cita-cita yang diimpikan, membanggakan orangtua serta nantinya dapat memperbaiki kehidupan keluarganya.

Diakhir cerita, Rahmayani mengucapkan terima kasih kepada semua guru tempat Ia menuntut ilmu yang selalu memberikan motivasi dan semangat. Serta memohon doa dari orang tua, guru dan teman-teman agar selalu diberi kesehatan dan kekuatan demi menggapai mimpi dan cita-cita menjadi seorang guru. (man/han)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rahmahyani Boangmanalu menjadi kebanggaan keluarga setelah mencatatkan namanya sebagai salah satu peserta Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) Tahun 2025 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung Pendidikan Geografi.

Rahmahyani merupakan siswi MAN Dairi yang duduk di kelas XII IPS anak dari Saipul Anwar Boangmanalu dan Rita Malini Dabutar anak pertama dari 5 bersaudara berasal dari keluarga sangat sederhana.

Sosok sederhana yang lahir di Desa Batang Beruh Kabupaten Dairi ini mengungkapkan, Ayahnya hanyalah seorang guru SD yang mempunyai penghasilan pas-pasan sedangkan ibunya hanyalah seorang petani.

“Dengan penghasilan orangtua saya yang terbilang minim harus menghidupi kami 5 bersaudara,” ujar Rahmayani, melalui pesan siaran Kemenag Sumut, Selasa (8/4).

“Adik saya yang yang pertama seorang laki-laki menempuh pendidikan di Pesantren Dairi kelas IX, setiap bulan orangtua saya harus membayar uang asrama, uang makan dan lain-lainya dan adik saya yang kedua masuk duduk di bangku SD kelas II. Sedangkan adik saya paling kecil kembar yang masih berusia 3 tahun,” tuturnya

Wanita yang hobi membaca ini menceritakan, jarak antara rumah ke sekolah kurang lebih 10 km, setiap hari harus berangkat ke sekolah pukul 06.15 WIB, agar tidak terlambat ke sekolah,

“Dan itu pun sering ditegur dan dihukum karena terlambat dan itu harus saya lakukan setiap hari. Begitu pula ketika pulang sekolah, setiap hari dirinya sampai kerumah pukul 16.00 WIB, selepas pulang sekolah saya membantu ibu di ladang,” katanya.

Kendati demikian, dia tidak mengendurkan semangatnya untuk bersekolah, demi menggapai cita-citanya. Dia bertekad harus menyelesaikan sekolah dan harus bisa masuk ke Perguruan Tinggi Negeri impiannya.

Rahmayani menyampaikan, cita-cita ini juga sudah diceritakan kepada kedua orangtua, dan mereka menanggapi dengan anggukan senyum. “Saya tahu makna dari anggukan dan senyuman tersebut mengingat kondisi ekonomi keluarga kami yang pas-pasan,” ucapnya.

Singkat cerita, pada tanggal 18 Maret 2025, pada penggumuman SNBP, nama Rahmayani salah satu siswi MAN Dairi terpanggil menjadi Mahasiswa Baru Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) di Bandung.

Ia mengakui bahwa pada saat itu hatinya gembira bercampur sedih, karena tidak menyangka bisa masuk perguruan tinggi favorit dan sedih membayangkan kemungkinan jawaban dari orangtua nantinya.

“Alhamdulillah setelah saya menceritakan semuanya kapada keluarga, orangtua saya menyetujui dan akan berupaya semaksimal mungkin demi terwujudnya cita-cita saya,” tuturnya.

Ia berharap dapat menyelesaikan kuliah dengan cepat, menggapai cita-cita yang diimpikan, membanggakan orangtua serta nantinya dapat memperbaiki kehidupan keluarganya.

Diakhir cerita, Rahmayani mengucapkan terima kasih kepada semua guru tempat Ia menuntut ilmu yang selalu memberikan motivasi dan semangat. Serta memohon doa dari orang tua, guru dan teman-teman agar selalu diberi kesehatan dan kekuatan demi menggapai mimpi dan cita-cita menjadi seorang guru. (man/han)

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|