MEDAN, SUMUTPOS.CO – Universitas Haji Sumatera Utara mewisuda 144 lulusan profesi, sarjana dan diploma di Tiara Convention Medan, Kamis (26/6). Wisuda ke-37 ini mengambil tema: Belajar Sepanjang Hayat, Melangkah Maju tanpa Batas.
Wisudawan dan wisudawati berasal dari program studi profesi ners angkatan XII, sarjana keperawatan angkatan XIII, diploma III keperawatan angkatan XXVIII, sarjana terapan kebidanan angkatan II dan diploma III kebidanan angkatan XX.
Wisuda dihadiri Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Prof Saiful Anwar Matondang MA PhD, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Sumut Dr H Muhammad Isa Indrawan MM serta Ketua dan Anggota Yayasan Pendidikan Haji Sumatera Utara Dr H MP Siregar, Dr H Masroel Siregar, Dr Hj Fatni Sulani dan Ir HR Yuriandi Siregar SE.
Turut hadir ketua senat, pimpinan dan sivitas akademika Universitas Haji Sumatera Utara, pimpinan IBI, PPNI dan pimpinan rumah sakit, Puskesmas dan klinik di Medan, pimpinan BSI serta Kepala Sekolah Kesehatan Haji Sumatera Utara Farid Hidayat Siregar SKep Ns MKM.
“Inilah lulusan yang unggul dalam pengembangan sosio-sain teknopreneur berdasarkan nilai-nilai Islami di tingkat Asia. Inilah lulusan yang merupakan generasi yang mampu belajar sepanjang hayat dan dapat melangkah tanpa batas,” kata Rektor Universitas Haji Sumatera Utara Prof Dian Armanto MPd MA MSc PhD.
Dalam kesempatan ini diberikan penghargaan kepada Raduseh Sebayang (wisudawan tertua berusia 67 tahun), Nurul Rasiqah dan Vicka Erdianti (wisudawan termuda berusia 25 tahun). Sedangkan wisuda terpelajar yakni Suryanna Syam Tanjung, Aida Fitri dan Romisyahyadi.
Rektor juga mengingatkan petuah Prof BJ Habibie untuk konsisten menekuni suatu bidang, pasti meraih keberhasilan.
“Keberhasilan bukan milik orang pintar, melainkan milik orang yang senantiasa berusaha. Jangan berhenti mengejar impian. Meski belum ada di depan mata. Berkreasi dan ciptakan sesuatu. Jadilah pribadi yang siap menjalani setiap rintangan
Jadilah yang terbaik dan berikanlah yang terbaik,” katanya.
Prof Dian Armanto MPd MA MSc PhD memaparkan bahwa Universitas Haji Sumatera Utara mengelola 11 program studi dalam dua fakultas yakni FIK dan FSHD. Saat ini dosen berjumlah 73 orang dimana seorang dosen bergelar doktor; sembilan calon doktor. Lainnya bergelar S2 dengan pengalaman dan kompetensi dosen yang panjang. Berbagai pelatihan dan workshop; seminar nasional dan internasional ilmiah telah diikuti.
Universitas Haji Sumatera Utara, lanjut rektor, melakukan 108 MoU dan MoA ke perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Universitas ini menjadi pioner di bidang kesehatan nyeri, akupresur dan kebencanaan. “Pada 28 November 2023, terakreditasi baik sekali. Semua program studi juga sudah terakreditasi baik dan baik sekali. Semoga kedepan akan meningkat menjadi unggul,” katanya.
Rektor menambahkan bahwa perguruan tinggi yang dipimpinnya telah mendisain belajar dan pembelajaran yang sesuai KKNI level 5 sarjana S1 dan sarjana terapan D4 serta level 4 diploma 3. “Harapannya lulusan dapat memiliki pengetahuan konseptual teoritis dan mampu menerapkan Iptek. Kemudian mampu menganalisis masalah, mengambil putusan yang tepat dan memberi alternatif solusi masalah serta bertanggung jawab dan dapat diberi tanggung jawab,” papar rektor.
Rektor berharap wisudawan mampu menyumbang banyak hal kepada perbaikan masyarakat Indonesia. “Bermanfaatlah untuk orang lain dan berbaktilah pada orangtua pasti berhasil sukses. Jadilah profesional sejati: harmonis, amanah, jujur dan inovatif. Jadilah seperti kupu-kupu: tambah cantik, indah dan hebat setelah berubah bentuk, struktur dan pergerakan kerja sama. Jangan lupakan almamater Universitas Haji Sumatera Utara,” ujar rektor.
Sementara itu Kepala LLDikti Wilayah I mengucapkan selamat atas wisuda. Namun ia mengingatkan tantangan pasca-wisuda untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan profesi serta melatih diri meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai perkembangan zaman. Tantangan ketiga adalah pengetahuan digitalisasi.
Prof Saiful Anwar Matondang MA PhD mengingatkan wisudawan yang telah bekerja tinggal meningkatkan profesi. Ia juga menjelaskan tentang kampus berdampak. Dalam melakukan riset, inovasi dan pengabdian masyarakat antara lain harus berdampak pada UMKM, Bumdes, koperasi merah putih, nelayan dan pedesaan. (dmp)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Universitas Haji Sumatera Utara mewisuda 144 lulusan profesi, sarjana dan diploma di Tiara Convention Medan, Kamis (26/6). Wisuda ke-37 ini mengambil tema: Belajar Sepanjang Hayat, Melangkah Maju tanpa Batas.
Wisudawan dan wisudawati berasal dari program studi profesi ners angkatan XII, sarjana keperawatan angkatan XIII, diploma III keperawatan angkatan XXVIII, sarjana terapan kebidanan angkatan II dan diploma III kebidanan angkatan XX.
Wisuda dihadiri Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah I Prof Saiful Anwar Matondang MA PhD, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Sumut Dr H Muhammad Isa Indrawan MM serta Ketua dan Anggota Yayasan Pendidikan Haji Sumatera Utara Dr H MP Siregar, Dr H Masroel Siregar, Dr Hj Fatni Sulani dan Ir HR Yuriandi Siregar SE.
Turut hadir ketua senat, pimpinan dan sivitas akademika Universitas Haji Sumatera Utara, pimpinan IBI, PPNI dan pimpinan rumah sakit, Puskesmas dan klinik di Medan, pimpinan BSI serta Kepala Sekolah Kesehatan Haji Sumatera Utara Farid Hidayat Siregar SKep Ns MKM.
“Inilah lulusan yang unggul dalam pengembangan sosio-sain teknopreneur berdasarkan nilai-nilai Islami di tingkat Asia. Inilah lulusan yang merupakan generasi yang mampu belajar sepanjang hayat dan dapat melangkah tanpa batas,” kata Rektor Universitas Haji Sumatera Utara Prof Dian Armanto MPd MA MSc PhD.
Dalam kesempatan ini diberikan penghargaan kepada Raduseh Sebayang (wisudawan tertua berusia 67 tahun), Nurul Rasiqah dan Vicka Erdianti (wisudawan termuda berusia 25 tahun). Sedangkan wisuda terpelajar yakni Suryanna Syam Tanjung, Aida Fitri dan Romisyahyadi.
Rektor juga mengingatkan petuah Prof BJ Habibie untuk konsisten menekuni suatu bidang, pasti meraih keberhasilan.
“Keberhasilan bukan milik orang pintar, melainkan milik orang yang senantiasa berusaha. Jangan berhenti mengejar impian. Meski belum ada di depan mata. Berkreasi dan ciptakan sesuatu. Jadilah pribadi yang siap menjalani setiap rintangan
Jadilah yang terbaik dan berikanlah yang terbaik,” katanya.
Prof Dian Armanto MPd MA MSc PhD memaparkan bahwa Universitas Haji Sumatera Utara mengelola 11 program studi dalam dua fakultas yakni FIK dan FSHD. Saat ini dosen berjumlah 73 orang dimana seorang dosen bergelar doktor; sembilan calon doktor. Lainnya bergelar S2 dengan pengalaman dan kompetensi dosen yang panjang. Berbagai pelatihan dan workshop; seminar nasional dan internasional ilmiah telah diikuti.
Universitas Haji Sumatera Utara, lanjut rektor, melakukan 108 MoU dan MoA ke perguruan tinggi dalam dan luar negeri. Universitas ini menjadi pioner di bidang kesehatan nyeri, akupresur dan kebencanaan. “Pada 28 November 2023, terakreditasi baik sekali. Semua program studi juga sudah terakreditasi baik dan baik sekali. Semoga kedepan akan meningkat menjadi unggul,” katanya.
Rektor menambahkan bahwa perguruan tinggi yang dipimpinnya telah mendisain belajar dan pembelajaran yang sesuai KKNI level 5 sarjana S1 dan sarjana terapan D4 serta level 4 diploma 3. “Harapannya lulusan dapat memiliki pengetahuan konseptual teoritis dan mampu menerapkan Iptek. Kemudian mampu menganalisis masalah, mengambil putusan yang tepat dan memberi alternatif solusi masalah serta bertanggung jawab dan dapat diberi tanggung jawab,” papar rektor.
Rektor berharap wisudawan mampu menyumbang banyak hal kepada perbaikan masyarakat Indonesia. “Bermanfaatlah untuk orang lain dan berbaktilah pada orangtua pasti berhasil sukses. Jadilah profesional sejati: harmonis, amanah, jujur dan inovatif. Jadilah seperti kupu-kupu: tambah cantik, indah dan hebat setelah berubah bentuk, struktur dan pergerakan kerja sama. Jangan lupakan almamater Universitas Haji Sumatera Utara,” ujar rektor.
Sementara itu Kepala LLDikti Wilayah I mengucapkan selamat atas wisuda. Namun ia mengingatkan tantangan pasca-wisuda untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan profesi serta melatih diri meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai perkembangan zaman. Tantangan ketiga adalah pengetahuan digitalisasi.
Prof Saiful Anwar Matondang MA PhD mengingatkan wisudawan yang telah bekerja tinggal meningkatkan profesi. Ia juga menjelaskan tentang kampus berdampak. Dalam melakukan riset, inovasi dan pengabdian masyarakat antara lain harus berdampak pada UMKM, Bumdes, koperasi merah putih, nelayan dan pedesaan. (dmp)