Dorong Petani Salak Langkat Go Digital, Dosen Polmed Ubah Limbah Salak Jadi Peluang Emas

2 days ago 11

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Tim dosen dari Politeknik Negeri Medan (Polmed) sukses menggelar program pengabdian kepada masyarakat di Desa Kwala Air Hitam, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, Rabu (18/6/2025). Kegiatan ini mengusung inovasi pengolahan limbah salak menjadi produk bernilai jual tinggi, dengan pendekatan lintas keahlian dari berbagai bidang ilmu.

Limbah salak seperti kulit dan biji yang sebelumnya dibuang begitu saja, kini bisa diolah menjadi produk seperti kopi biji salak, teh herbal, dan pupuk organik. “Kami melihat potensi besar dari limbah ini. Yang dibutuhkan hanya sentuhan teknologi dan manajemen,” ujar Benhur Pakpahan, dosen ahli di bidang Teknologi Pangan yang memimpin sesi pelatihan teknis pengolahan.

Program ini dikembangkan secara holistik. Pakar Manajemen Bisnis sekaligus Ketua Tim Pengabdian, Sudarsono menjelaskan, kegiatan ini tidak hanya berfokus pada produksi, tetapi juga pada penguatan kelembagaan petani, strategi usaha, dan keberlanjutan ekonomi. “Kunci keberhasilan usaha mikro terletak pada sinergi produksi dan manajemen yang berorientasi pasar,” ujarnya.

Sisi keuangan tak luput dari perhatian. Ratna, Ahli Akuntansi dan Keuangan UMKM, memberikan pelatihan pencatatan keuangan berbasis SAK EMKM kepada para petani, guna memastikan usaha dapat tumbuh dengan administrasi yang sehat dan tertib.

Tak hanya produksi dan keuangan, aspek pemasaran juga dikuatkan. Rehulina Bangun, pakar Digital Marketing dan Desain Produk, melatih petani membuat label kemasan menarik dan mengajarkan teknik promosi melalui marketplace seperti Shopee dan Tokopedia. Dalam waktu singkat, produk olahan salak berhasil listing online dan meraih transaksi perdana.

Program ini dipandu secara interaktif oleh Amrin, dosen bidang hukum syariah, yang berperan sebagai moderator dalam setiap sesi diskusi, pelatihan, dan evaluasi lapangan.

Pimpinan P3M Polmed menyambut baik keberhasilan tim ini. “Kegiatan ini adalah bukti nyata implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, di mana dosen hadir langsung membantu masyarakat menemukan solusi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi,” ucap Ketua P3M Polmed Dr. Rini Indahwati.

Diharapkan, pengabdian ini mampu menjadi model nasional dalam pemberdayaan petani berbasis limbah, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi desa melalui inovasi lokal yang terintegrasi. (rel/adz)

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Tim dosen dari Politeknik Negeri Medan (Polmed) sukses menggelar program pengabdian kepada masyarakat di Desa Kwala Air Hitam, Kecamatan Selesai, Kabupaten Langkat, Rabu (18/6/2025). Kegiatan ini mengusung inovasi pengolahan limbah salak menjadi produk bernilai jual tinggi, dengan pendekatan lintas keahlian dari berbagai bidang ilmu.

Limbah salak seperti kulit dan biji yang sebelumnya dibuang begitu saja, kini bisa diolah menjadi produk seperti kopi biji salak, teh herbal, dan pupuk organik. “Kami melihat potensi besar dari limbah ini. Yang dibutuhkan hanya sentuhan teknologi dan manajemen,” ujar Benhur Pakpahan, dosen ahli di bidang Teknologi Pangan yang memimpin sesi pelatihan teknis pengolahan.

Program ini dikembangkan secara holistik. Pakar Manajemen Bisnis sekaligus Ketua Tim Pengabdian, Sudarsono menjelaskan, kegiatan ini tidak hanya berfokus pada produksi, tetapi juga pada penguatan kelembagaan petani, strategi usaha, dan keberlanjutan ekonomi. “Kunci keberhasilan usaha mikro terletak pada sinergi produksi dan manajemen yang berorientasi pasar,” ujarnya.

Sisi keuangan tak luput dari perhatian. Ratna, Ahli Akuntansi dan Keuangan UMKM, memberikan pelatihan pencatatan keuangan berbasis SAK EMKM kepada para petani, guna memastikan usaha dapat tumbuh dengan administrasi yang sehat dan tertib.

Tak hanya produksi dan keuangan, aspek pemasaran juga dikuatkan. Rehulina Bangun, pakar Digital Marketing dan Desain Produk, melatih petani membuat label kemasan menarik dan mengajarkan teknik promosi melalui marketplace seperti Shopee dan Tokopedia. Dalam waktu singkat, produk olahan salak berhasil listing online dan meraih transaksi perdana.

Program ini dipandu secara interaktif oleh Amrin, dosen bidang hukum syariah, yang berperan sebagai moderator dalam setiap sesi diskusi, pelatihan, dan evaluasi lapangan.

Pimpinan P3M Polmed menyambut baik keberhasilan tim ini. “Kegiatan ini adalah bukti nyata implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, di mana dosen hadir langsung membantu masyarakat menemukan solusi berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi,” ucap Ketua P3M Polmed Dr. Rini Indahwati.

Diharapkan, pengabdian ini mampu menjadi model nasional dalam pemberdayaan petani berbasis limbah, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi desa melalui inovasi lokal yang terintegrasi. (rel/adz)

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|