SUMUTPOS.CO – Sebanyak 25 unit robot berbagai jenis menyerbu Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Mereka menggunakan atribut kepolisian dan mondar-mandir di area silang Monas. Robot-robot tersebut didatangkan untuk mengikuti gladikotor Peringatan Hari Bhayangkara ke-79.
Di antaranya, dua unit Robot Tank; dua unit Robot Ropi; 1 unit Robot Drone Agriculture; lalu 10 buah Robot Dog; dan terakhir 10 unit Robot Humanoid. “Hari Bhayangkara adalah milik seluruh rakyat Indonesia. Kami berupaya menjadikan momen ini sebagai bentuk pertanggungjawaban institusi kepada publik, bahwa Polri akan terus berbenah dan melayani dengan sepenuh hati,” tegas Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnuandiko kepada wartawan, Kamis (26/6).
Polri akan menggelar hari jadi ke-79 pada 1 Juli mendatang di Monas. Kehadiran robot-robot ini mengundang perhatian warga yang sedang beraktivitas di sekitar Monas. Masyarakat rela panas-panasan untuk menonton puluhan robot baris-berbaris dan dioperasikan. Salah satu robot yang berbondong ditonton warga adalah robot humanoid.
Robot tersebut berlari, baris-berbaris hingga memberikan sikap hormat lengkap dengan mengenakan atribut topi baret dan rompi Polri. Nampak sejumlah polisi mengoperasikan remote control di belakang masing-masing robot.
Robot-robot yang dirancang untuk membantu tugas Polri di masa depan itu juga memiliki kemampuan lain. Seluruhnya dikembangkan dengan maksud meningkatkan efisiensi, keselamatan personel, dan efektivitas pelayanan publik. Karena itu, robot-robot tersebut di masa depan diharapkan bisa mendukung pelaksanaan tugas Polri.
“Robot-robot ini di masa depan akan menjadi mitra strategis personel Polri. Mereka dirancang untuk mengambil peran di lokasi berisiko tinggi guna mengurangi paparan bahaya terhadap manusia, sekaligus meningkatkan akurasi operasi,” kata Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo pada Jumat (27/6).
Berdasar keterangan resmi dari Mabes Polri, robot-robot diharapkan bisa membantu pengawasan dan pemantauan di lokasi berbahaya seperti gedung terbengkalai atau area bencana. Kemudian penanganan situasi berbahaya termasuk penjinakan bahan peledak dan penyanderaan. Selain itu, bisa juga untuk pencarian dan penyelamatan korban dalam bencana alam maupun kebakaran.
Tugas lain yang nantinya diharapkan bisa dibantu robot-robot itu adalah pengumpulan barang bukti forensik seperti sidik jari dan sampel DNA di TKP, pengawasan lalu lintas melalui pemantauan pelanggaran dan identifikasi kendaraan. Keenam, patroli cerdas dengan dukungan teknologi pengenalan wajah atau face recognition, deteksi bahan berbahaya seperti bom, narkotika, dan bahan kimia.
Inovasi ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan penguatan SDM, sains, dan teknologi. Polri menggandeng putra-putri bangsa melalui kolaborasi dengan PT SARI Teknologi, mencerminkan semangat pemberdayaan pemuda dalam pengembangan teknologi robotik dan AI.
“Modernisasi Polri adalah perjalanan panjang yang membutuhkan dukungan seluruh rakyat Indonesia. Kami berkomitmen menjalani proses ini dengan transparansi, termasuk belajar dari mitra internasional dan melaporkan perkembangan riset secara berkala. Teknologi ini hadir untuk memperkuat nilai kemanusiaan dalam pelayanan kepolisian,” ujarnya.
Sementara, Direktur Utama PT SARI Teknologi, Yohanes Kurnia Widjaja menambahkan robot anjing K9 nantinya bisa bertahan di tengah cuaca ekstrem. Sementara robot humanoid masih terus dikembangkan untuk menunjang tugas Polri.
“Kami membangun teknologi ini dengan menyesuaikan kebutuhan unik Polri. Contoh robot i- K9 ke depannya mampu bertahan 8 jam dalam cuaca ekstrem dan terintegrasi AI behavior analysis. Untuk robot Humanoid masih terus dipelajari dan dikembangkan sesuai kebutuhan kepolisian di masa depan. Kami masih memerlukan ribuan jam uji coba dan penyempurnaan algoritma sebelum mencapai tingkat operasional penuh,” jelasnya. (jpc/adz)
SUMUTPOS.CO – Sebanyak 25 unit robot berbagai jenis menyerbu Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Mereka menggunakan atribut kepolisian dan mondar-mandir di area silang Monas. Robot-robot tersebut didatangkan untuk mengikuti gladikotor Peringatan Hari Bhayangkara ke-79.
Di antaranya, dua unit Robot Tank; dua unit Robot Ropi; 1 unit Robot Drone Agriculture; lalu 10 buah Robot Dog; dan terakhir 10 unit Robot Humanoid. “Hari Bhayangkara adalah milik seluruh rakyat Indonesia. Kami berupaya menjadikan momen ini sebagai bentuk pertanggungjawaban institusi kepada publik, bahwa Polri akan terus berbenah dan melayani dengan sepenuh hati,” tegas Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnuandiko kepada wartawan, Kamis (26/6).
Polri akan menggelar hari jadi ke-79 pada 1 Juli mendatang di Monas. Kehadiran robot-robot ini mengundang perhatian warga yang sedang beraktivitas di sekitar Monas. Masyarakat rela panas-panasan untuk menonton puluhan robot baris-berbaris dan dioperasikan. Salah satu robot yang berbondong ditonton warga adalah robot humanoid.
Robot tersebut berlari, baris-berbaris hingga memberikan sikap hormat lengkap dengan mengenakan atribut topi baret dan rompi Polri. Nampak sejumlah polisi mengoperasikan remote control di belakang masing-masing robot.
Robot-robot yang dirancang untuk membantu tugas Polri di masa depan itu juga memiliki kemampuan lain. Seluruhnya dikembangkan dengan maksud meningkatkan efisiensi, keselamatan personel, dan efektivitas pelayanan publik. Karena itu, robot-robot tersebut di masa depan diharapkan bisa mendukung pelaksanaan tugas Polri.
“Robot-robot ini di masa depan akan menjadi mitra strategis personel Polri. Mereka dirancang untuk mengambil peran di lokasi berisiko tinggi guna mengurangi paparan bahaya terhadap manusia, sekaligus meningkatkan akurasi operasi,” kata Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo pada Jumat (27/6).
Berdasar keterangan resmi dari Mabes Polri, robot-robot diharapkan bisa membantu pengawasan dan pemantauan di lokasi berbahaya seperti gedung terbengkalai atau area bencana. Kemudian penanganan situasi berbahaya termasuk penjinakan bahan peledak dan penyanderaan. Selain itu, bisa juga untuk pencarian dan penyelamatan korban dalam bencana alam maupun kebakaran.
Tugas lain yang nantinya diharapkan bisa dibantu robot-robot itu adalah pengumpulan barang bukti forensik seperti sidik jari dan sampel DNA di TKP, pengawasan lalu lintas melalui pemantauan pelanggaran dan identifikasi kendaraan. Keenam, patroli cerdas dengan dukungan teknologi pengenalan wajah atau face recognition, deteksi bahan berbahaya seperti bom, narkotika, dan bahan kimia.
Inovasi ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan penguatan SDM, sains, dan teknologi. Polri menggandeng putra-putri bangsa melalui kolaborasi dengan PT SARI Teknologi, mencerminkan semangat pemberdayaan pemuda dalam pengembangan teknologi robotik dan AI.
“Modernisasi Polri adalah perjalanan panjang yang membutuhkan dukungan seluruh rakyat Indonesia. Kami berkomitmen menjalani proses ini dengan transparansi, termasuk belajar dari mitra internasional dan melaporkan perkembangan riset secara berkala. Teknologi ini hadir untuk memperkuat nilai kemanusiaan dalam pelayanan kepolisian,” ujarnya.
Sementara, Direktur Utama PT SARI Teknologi, Yohanes Kurnia Widjaja menambahkan robot anjing K9 nantinya bisa bertahan di tengah cuaca ekstrem. Sementara robot humanoid masih terus dikembangkan untuk menunjang tugas Polri.
“Kami membangun teknologi ini dengan menyesuaikan kebutuhan unik Polri. Contoh robot i- K9 ke depannya mampu bertahan 8 jam dalam cuaca ekstrem dan terintegrasi AI behavior analysis. Untuk robot Humanoid masih terus dipelajari dan dikembangkan sesuai kebutuhan kepolisian di masa depan. Kami masih memerlukan ribuan jam uji coba dan penyempurnaan algoritma sebelum mencapai tingkat operasional penuh,” jelasnya. (jpc/adz)