Arca Siwa Tampak  “Kesepian” di Sendang Pengantin, Bantul

1 day ago 6
Arca SiwaPenampakan Arca Siwa yang pernah masuk dalam laporan Belanda di Srontakan, Argomulyo, Sedayu, Bantul, DIY | tribunnews

BANTUL, JOGLOSEMARNEWS.COM Arca Siwa yang satu ini tampak kesepian. Ia berada jauh dari keramaian kompleks candi Hindu di Prambanan, seperti tertinggal dari peradaban yang membesarkannya. Tubuhnya sudah tidak utuh, sebagian patah dan kepala diganti seadanya. Namun ia tetap berdiri di tepi sendang, seolah menjaga sisa-sisa jejak masa lalu di Dusun Srontakan, Kelurahan Argomulyo, Kapanewon Sedayu, Kabupaten Bantul.

Arca ini berada di kawasan yang oleh warga dikenal sebagai Sendang Pengantin—sebuah lokasi yang juga menyimpan dua mata air berdampingan, sehingga kerap dikaitkan dengan simbol pasangan atau penyatuan. Menurut pegiat cagar budaya, Hari Wahyudi, arca tersebut sudah dikenal sejak masa kolonial dan tercatat dalam dokumen Belanda tahun 1909 sebagai arca Siwa berlapik padma ganda.

“Jadi dari keterangan Belanda, itu arca berlapik padma ganda. Ini masih asli semuanya, cuma dicat dan beberapa bagian sudah patah,” ujar Hari, Rabu (14/5/2025). Ia menyebutkan bahwa kepala arca tersebut bukanlah bagian asli, melainkan buatan warga yang ingin menyelamatkan bentuk utuh arca dengan menggunakan material semen.

Berdasarkan catatan lama, arca ini memiliki tinggi sekitar 56 cm dan menggambarkan dewa Siwa dengan empat tangan. Dua tangan belakang memegang camara (alat kebut lalat), satu tangan lainnya kemungkinan dulu memegang tasbih (aksamala), dan dua tangan depan menampilkan mudra khas dewa.

Hari menduga arca ini berasal dari abad ke-8 hingga ke-10 Masehi, sejaman dengan kejayaan Mataram Hindu. Ia menambahkan, di desa tersebut tercatat pernah ditemukan dua arca Siwa. Namun, hanya satu yang kini diketahui keberadaannya, sementara satu lainnya belum terlacak.

Meski Sendang Pengantin telah tercatat sebagai Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, arca Siwa tersebut justru belum masuk dalam daftar resmi pelindungan. Hari berharap, keberadaan arca ini mendapat perhatian lebih lanjut agar dapat diteliti dan dilestarikan secara serius.

“Kalau arca ini memang dibuat dari batu andesit dan kemungkinan dulunya berdiri di atas yoni, bisa jadi ini bagian dari tempat pemujaan yang lebih besar di masa lalu,” tandasnya.  

www.tribunnews.com

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|