SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pernah dengar daun kelor bisa digunakan untuk melumpuhkan kesaktian seseorang? Secara ilmiah mungkin sulit dinalar, namun dalam tradisi masyarakat Jawa, kepercayaan tersebut masih hidup sampai sekarang.
Daun kelor (Moringa Oleifera) selama ini dikenal luas sebagai tanaman herbal kaya manfaat bagi kesehatan. Namun di sejumlah wilayah di Indonesia, khususnya di Jawa, tanaman tersebut menyimpan makna simbolik yang jauh lebih dalam. Dalam tradisi lokal, tanaman ini diyakini memiliki kekuatan spiritual untuk melumpuhkan kesaktian atau tuah seseorang.
Kepercayaan tersebut masih hidup dalam praktik masyarakat hingga hari ini, meski belum terbukti secara ilmiah. Menurut budayawan dan peneliti kejawen, Suwardi Endraswara, daun kelor dipercaya mampu “melunturkan ilmu kekebalan” atau melemahkan kekuatan gaib yang dimiliki seseorang.
“Daun kelor sering digunakan dalam ritual pembersihan spiritual, termasuk saat memandikan jenazah, karena dipercaya bisa menetralkan aura gaib dan memutus ikatan energi magis,” tulis Suwardi Endraswara dalam bukunya “Mistik Kejawen: Sinkretisme, Simbolisme, dan Pandangan Hidup Orang Jawa” (2006).
Dalam kepercayaan tradisional, kesaktian atau ilmu kebal sering kali diyakini berasal dari kekuatan metafisik. Daun kelor, karena dianggap suci dan netral, digunakan sebagai alat untuk menandingi kekuatan tersebut. Oleh karena itu, pada beberapa peristiwa adat, seperti pemulangan pusaka, pengusiran roh halus, hingga penanganan orang kesurupan, daun ini menjadi elemen penting dalam ritualnya.
Penjelasan serupa juga dilontarkan oleh R. Soemodidjojo dalam bukunya “Ilmu Kebatinan dan Kebudayaan Jawa” (1972). Ia menuliskan bahwa daun kelor termasuk tanaman yang sering dipakai untuk membatalkan ilmu kanuragan atau ilmu kebal. Bahkan, dalam beberapa cerita tutur, daun kelor disebut mampu mengembalikan seseorang pada kondisi jasmani biasa setelah sebelumnya mengalami ‘kesaktian luar biasa’.
Meskipun begitu, para ilmuwan dan tenaga medis tidak menemukan bukti ilmiah mengenai kemampuan daun kelor dalam memengaruhi hal-hal supranatural. Secara ilmiah, kelor mengandung vitamin C, A, zat besi, kalsium, dan senyawa antioksidan, yang bermanfaat untuk menunjang kesehatan fisik. Tidak ada kandungan kimia yang bisa menjelaskan kaitan langsung antara daun kelor dan pelemahan kesaktian seseorang.
Dalam sebuah kesempatan, dosen antropologi Universitas Gadjah Mada, Dr. Nuraini Ismawati pernah menyatakan bahwa kepercayaan seperti itu merupakan bagian dari simbolisme budaya.
“Daun kelor bukan soal tumbuhan semata, tapi bagian dari sistem kepercayaan dan nilai masyarakat. Ia menjadi simbol pembatal kekuatan gaib karena dianggap netral secara spiritual,” jelasnya.
Masyarakat tradisional mewariskan nilai-nilai tersebut secara turun-temurun. Oleh karenanya, meski zaman berubah, fungsi simbolik daun tersebut masih bertahan di berbagai lapisan budaya. Bagi sebagian masyarakat, daun kelor tetap dianggap sebagai elemen penting dalam menghadapi sesuatu yang dianggap bersifat gaib atau mistis.
Nah, konon banyak yang cerita, daun ini enak juga lho, dibuat sayur bening. Benarkah? Tak perlu ragu, coba saja. [Suhamdani]
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.