Dosen Inkes Sumut Berdayaan Kader Posyandu dan IRT Buat PMT Cookies Tepung dari Ubi Jalar, Alpukat, dan Pisang untuk Balita Wasting

4 hours ago 3

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dosen Institut Kesehatan (Inkes) Sumatera Utara (Sumut) sukses menggelar rangkaian kegiatan pemberdayaan kader Posyandu dan ibu rumah tangga (IRT) dalam pembuatan pangan tambahan (PMT) cookies berbasis pangan lokal. Kegiatan bertajuk “PMT Cookies Tepung dari Ubi Jalar Kuning, Alpukat, dan Pisang untuk Balita Wasting” ini digelar di wilayah Medan Amplas.

Program ini merupakan bentuk nyata kontribusi Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dalam memberikan hibah program pengabdian kepada masyarakat dengan tahun pendanaan tahun 2025 melalui Dosen Inkes Sumut dalam mendukung upaya pemerintah menurunkan angka wasting (balita kurus) melalui inovasi pangan bergizi, aman, dan mudah diaplikasikan di masyarakat.

Kegiatan dilaksanakan dalam empat tahapan utama. Pertama, pelatihan pembuatan tepung ubi jalar kuning, alpukat, dan pisang berbasis pangan lokal pada 27 November 2025, yang berfokus pada pengenalan teknik pengolahan bahan pangan lokal menjadi tepung bernilai gizi tinggi dan tahan simpan.

Kedua, pelatihan perkenalan resep dan pembuatan cookies PMT bagi kader Posyandu dan IRT pada 31 Oktober 2025, di mana peserta mempraktikkan langsung cara mengolah tepung lokal menjadi produk cookies bernama “NutriBite”, camilan sehat bergizi untuk balita.

Ketiga, pelatihan pengemasan dan penyimpanan PMT cookies pada 1 November 2025, yang menekankan pentingnya pengemasan higienis, desain menarik, serta teknik penyimpanan agar produk tetap berkualitas dan tahan lama.

Keempat, sosialisasi, penyuluhan gizi, dan pemberian cookies “NutriBite” bagi Balita di Posyandu Mawar Bajak V Harjosari II pada 5 November 2025, sebagai kegiatan puncak yang melibatkan langsung para kader, IRT, dan masyarakat penerima manfaat.

Ketua Tim Pengabdian Astriana Fransiska Butarbutar SKM, M.Kes, menjelaskan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan kader dan IRT dalam mengolah bahan pangan lokal menjadi produk bernilai gizi dan ekonomi. “Kami ingin memberdayakan masyarakat agar tidak hanya memahami pentingnya gizi seimbang bagi balita, tetapi juga bisa berinovasi dengan bahan lokal seperti ubi jalar kuning, alpukat, dan pisang untuk menciptakan PMT yang sehat dan menarik bagi anak,” ujar Astriana didampingi anggota tim Bdn. Rini Astuti Damanik, SKM., S.Keb, M.KM dan Dr. Elmina Tampubolon, SKM., M.Kes.

Produk cookies hasil pelatihan diberi nama “NutriBite”, dengan tagline “Camilan Lokal, Gizi Global untuk Si Kecil Sehat dan Ceria.” Cookies ini mengandung karbohidrat kompleks, lemak sehat, vitamin, dan mineral yang mendukung tumbuh kembang balita, khususnya bagi anak dengan risiko wasting.

Kegiatan ini juga mendapat sambutan positif dari masyarakat dan kader Posyandu yang mengikuti pelatihan. Mereka menilai program ini sangat bermanfaat, tidak hanya meningkatkan pengetahuan gizi, tetapi juga membuka peluang ekonomi rumah tangga.

Melalui kegiatan pengabdian ini, Inkes Sumut menegaskan komitmennya dalam mendukung Gerakan Nasional Percepatan Penurunan Stunting dan Wasting, serta mendorong pemanfaatan potensi pangan lokal sebagai solusi gizi berkelanjutan di masyarakat. (rel/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dosen Institut Kesehatan (Inkes) Sumatera Utara (Sumut) sukses menggelar rangkaian kegiatan pemberdayaan kader Posyandu dan ibu rumah tangga (IRT) dalam pembuatan pangan tambahan (PMT) cookies berbasis pangan lokal. Kegiatan bertajuk “PMT Cookies Tepung dari Ubi Jalar Kuning, Alpukat, dan Pisang untuk Balita Wasting” ini digelar di wilayah Medan Amplas.

Program ini merupakan bentuk nyata kontribusi Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dalam memberikan hibah program pengabdian kepada masyarakat dengan tahun pendanaan tahun 2025 melalui Dosen Inkes Sumut dalam mendukung upaya pemerintah menurunkan angka wasting (balita kurus) melalui inovasi pangan bergizi, aman, dan mudah diaplikasikan di masyarakat.

Kegiatan dilaksanakan dalam empat tahapan utama. Pertama, pelatihan pembuatan tepung ubi jalar kuning, alpukat, dan pisang berbasis pangan lokal pada 27 November 2025, yang berfokus pada pengenalan teknik pengolahan bahan pangan lokal menjadi tepung bernilai gizi tinggi dan tahan simpan.

Kedua, pelatihan perkenalan resep dan pembuatan cookies PMT bagi kader Posyandu dan IRT pada 31 Oktober 2025, di mana peserta mempraktikkan langsung cara mengolah tepung lokal menjadi produk cookies bernama “NutriBite”, camilan sehat bergizi untuk balita.

Ketiga, pelatihan pengemasan dan penyimpanan PMT cookies pada 1 November 2025, yang menekankan pentingnya pengemasan higienis, desain menarik, serta teknik penyimpanan agar produk tetap berkualitas dan tahan lama.

Keempat, sosialisasi, penyuluhan gizi, dan pemberian cookies “NutriBite” bagi Balita di Posyandu Mawar Bajak V Harjosari II pada 5 November 2025, sebagai kegiatan puncak yang melibatkan langsung para kader, IRT, dan masyarakat penerima manfaat.

Ketua Tim Pengabdian Astriana Fransiska Butarbutar SKM, M.Kes, menjelaskan bahwa kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan keterampilan kader dan IRT dalam mengolah bahan pangan lokal menjadi produk bernilai gizi dan ekonomi. “Kami ingin memberdayakan masyarakat agar tidak hanya memahami pentingnya gizi seimbang bagi balita, tetapi juga bisa berinovasi dengan bahan lokal seperti ubi jalar kuning, alpukat, dan pisang untuk menciptakan PMT yang sehat dan menarik bagi anak,” ujar Astriana didampingi anggota tim Bdn. Rini Astuti Damanik, SKM., S.Keb, M.KM dan Dr. Elmina Tampubolon, SKM., M.Kes.

Produk cookies hasil pelatihan diberi nama “NutriBite”, dengan tagline “Camilan Lokal, Gizi Global untuk Si Kecil Sehat dan Ceria.” Cookies ini mengandung karbohidrat kompleks, lemak sehat, vitamin, dan mineral yang mendukung tumbuh kembang balita, khususnya bagi anak dengan risiko wasting.

Kegiatan ini juga mendapat sambutan positif dari masyarakat dan kader Posyandu yang mengikuti pelatihan. Mereka menilai program ini sangat bermanfaat, tidak hanya meningkatkan pengetahuan gizi, tetapi juga membuka peluang ekonomi rumah tangga.

Melalui kegiatan pengabdian ini, Inkes Sumut menegaskan komitmennya dalam mendukung Gerakan Nasional Percepatan Penurunan Stunting dan Wasting, serta mendorong pemanfaatan potensi pangan lokal sebagai solusi gizi berkelanjutan di masyarakat. (rel/adz)

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|