NIAS BARAT, SUMUTPOS.CO – Ketua LSM PKN (Lembaga Swadaya Masyarakat Peduli Kepulauan Nias), Petrus S. Gulo, mempertanyakan alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Nias Barat, kini menjadi misteri.
Petrus S. Gulo kepada SUMUTPOS, Rabu (16/4/2025) pagi mengatakan, excavator dan buldoser, dulu sering terlihat di kantor PUTR Nias Barat, kini tak tampak lagi, keberadaan alat berat tersebut seolah hilang ditelan bumi, tanpa kejelasan nasib dan jejak administrasi yang jelas.
Menurutnya, alat berat yang dibeli dari uang Negara seharusnya dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan infrastruktur, terutama jalan dan jembatan, serta berbagai kebutuhan masyarakat lainnya. Namun hingga saat ini tidak ada keterangan resmi dari pihak dinas terkait mengenai keberadaan alat berat tersebut.
“Bahkan beberapa sumber menyebut alat berat itu sudah lama tidak terlihat sejak pengerjaan beberapa proyek besar dalam dua tahun terakhir ini. Pengawasan terhadap aset daerah tampaknya lemah, terbukti dari tidak adanya sistem pelacakan yang transparan,” katanya kepada SUMUTPOS.
Ia menambahkan, jika benar alat itu disewakan atau dipinjamkan ke pihak ketiga, maka seharusnya ada dokumen dan perjanjian resmi yang bisa diakses publik. Sayangnya, hingga kini tak ada satupun laporan atau dokumentasi yang menjelaskan hal itu. Hal ini tentu menimbulkan kecurigaan adanya penyalahgunaan wewenang atau kelalaian dalam pengelolaan barang aset Daerah.
“Beberapa pihak menduga bahwa alat berat tersebut sengaja “disembunyikan” atau bahkan telah dipindahkan ke lokasi lain tanpa izin. Jika benar, ini bisa menjadi pintu masuk bagi aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan,”
“Pemerintah daerah pun diminta segera mengambil tindakan cepat untuk menelusuri keberadaan aset penting tersebut, mengingat nilai dan fungsinya sangat besar dalam mendukung pembangunan daerah,” harapnya.
Menurutnya, transparansi dan akuntabilitas adalah kunci dalam pengelolaan aset Negara. Hilangnya alat berat bukan hanya soal kehilangan fisik, tapi juga mencerminkan lemahnya sistem manajemen dan tanggung jawab terhadap publik.
Dinas PUTR Nias Barat harus segera memberikan penjelasan resmi dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan aset agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Sementara saat dikonfirmasi di dinas PUTR Nias Barat, Eliakim Gulo, Plt. Kadis PUTR Nias Barat, melalui chat WhatsApp miliknya mengatakan, alat berat yang ia tahu hanya 1 Unit jenis grader.
Menurutnya, yang masih terparkir di halaman kantor PUTR Nias Barat sedang tidak berfungsi karena rusak dan seandainya diperbaiki maka berfungsi, namun untuk perbaikan butuh dana yang besar.
“Tks pak. Alat berat yang saya tau ada di depan kantor Dinas PUTR, sedang tidak berfungsi dan bila sudah diperbaiki, maka berfungsi sebagaimana mestinya pak, untuk perbaikan alat berat butuh dana yang besar pak, dan yang bisa memperbaikinya pun harus orang yang sudah ahli tentang alat berat, jadi dapat dipastikan bahwa alat berat yang ada seandainya diperbaiki dapat difungsikan kembali,” ujarnya melalui pesan WhatsApp kepada SUMUTPOS.(mag-9/han)
NIAS BARAT, SUMUTPOS.CO – Ketua LSM PKN (Lembaga Swadaya Masyarakat Peduli Kepulauan Nias), Petrus S. Gulo, mempertanyakan alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Nias Barat, kini menjadi misteri.
Petrus S. Gulo kepada SUMUTPOS, Rabu (16/4/2025) pagi mengatakan, excavator dan buldoser, dulu sering terlihat di kantor PUTR Nias Barat, kini tak tampak lagi, keberadaan alat berat tersebut seolah hilang ditelan bumi, tanpa kejelasan nasib dan jejak administrasi yang jelas.
Menurutnya, alat berat yang dibeli dari uang Negara seharusnya dimanfaatkan untuk kepentingan pembangunan infrastruktur, terutama jalan dan jembatan, serta berbagai kebutuhan masyarakat lainnya. Namun hingga saat ini tidak ada keterangan resmi dari pihak dinas terkait mengenai keberadaan alat berat tersebut.
“Bahkan beberapa sumber menyebut alat berat itu sudah lama tidak terlihat sejak pengerjaan beberapa proyek besar dalam dua tahun terakhir ini. Pengawasan terhadap aset daerah tampaknya lemah, terbukti dari tidak adanya sistem pelacakan yang transparan,” katanya kepada SUMUTPOS.
Ia menambahkan, jika benar alat itu disewakan atau dipinjamkan ke pihak ketiga, maka seharusnya ada dokumen dan perjanjian resmi yang bisa diakses publik. Sayangnya, hingga kini tak ada satupun laporan atau dokumentasi yang menjelaskan hal itu. Hal ini tentu menimbulkan kecurigaan adanya penyalahgunaan wewenang atau kelalaian dalam pengelolaan barang aset Daerah.
“Beberapa pihak menduga bahwa alat berat tersebut sengaja “disembunyikan” atau bahkan telah dipindahkan ke lokasi lain tanpa izin. Jika benar, ini bisa menjadi pintu masuk bagi aparat penegak hukum untuk melakukan penyelidikan,”
“Pemerintah daerah pun diminta segera mengambil tindakan cepat untuk menelusuri keberadaan aset penting tersebut, mengingat nilai dan fungsinya sangat besar dalam mendukung pembangunan daerah,” harapnya.
Menurutnya, transparansi dan akuntabilitas adalah kunci dalam pengelolaan aset Negara. Hilangnya alat berat bukan hanya soal kehilangan fisik, tapi juga mencerminkan lemahnya sistem manajemen dan tanggung jawab terhadap publik.
Dinas PUTR Nias Barat harus segera memberikan penjelasan resmi dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pengelolaan aset agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Sementara saat dikonfirmasi di dinas PUTR Nias Barat, Eliakim Gulo, Plt. Kadis PUTR Nias Barat, melalui chat WhatsApp miliknya mengatakan, alat berat yang ia tahu hanya 1 Unit jenis grader.
Menurutnya, yang masih terparkir di halaman kantor PUTR Nias Barat sedang tidak berfungsi karena rusak dan seandainya diperbaiki maka berfungsi, namun untuk perbaikan butuh dana yang besar.
“Tks pak. Alat berat yang saya tau ada di depan kantor Dinas PUTR, sedang tidak berfungsi dan bila sudah diperbaiki, maka berfungsi sebagaimana mestinya pak, untuk perbaikan alat berat butuh dana yang besar pak, dan yang bisa memperbaikinya pun harus orang yang sudah ahli tentang alat berat, jadi dapat dipastikan bahwa alat berat yang ada seandainya diperbaiki dapat difungsikan kembali,” ujarnya melalui pesan WhatsApp kepada SUMUTPOS.(mag-9/han)