Festival Memedi Sawah: Gadis Plastik Boyong Trofi Bergilir dan Piala Bupati Sleman

7 hours ago 5
Pemenang Festival Memedi Sawah 2025 bersama dewan juri dan panitia tengah berpose bersama | Istimewa

SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Memedi sawah yang diberi nama “Gadis Plastik” karya Wiwik Pungki memenangkan Festival Memedi Sawah 2025 yang dihelat Yayasan Kalimasada, Pakem, Sleman, Minggu (29/6) di Kampung Literasi Masyarakat Sadar Budaya, Pakemgede, Pakembinangun, Pakem, Sleman.

Wiwik Pungki mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan serta trofi bergilir KPH Yudhanegara dan piala Bupati Sleman. Wiwik menyisihkan sejumlah 40-an peserta lainnya.

Pemenang kedua diraih Adi Trilaksono sedangkan pemenang ketiga ditempati oleh Kelompok Reresik (peserta kelompok). Sementara, tiga juara harapan, masing-masing ditempati oleh Eko Bendol (Juara Harapan I), Kelompok Sigrak (Juara Harapan II – peserta kelompok), dan Mustofa (Juara Harapan III).

“Saya mengikuti isu sampah sejak 2011. Saya membuat, merangkai sampah jadi sesuatu karya seni yang bisa dinikmati. Ada goni dapat di pasar, bener-bener gresek-gresek. Harapan saya masyarakat terinspirasi. Saya biasa ikut festival fashion, tari. Jogja Batik Carnival pernah saya ikuti, Juga, gelar sendratari,” ucapnya di samping karyanya bernomor 18.

Wiwik Punki di samping karyanya “Gadis Plastik” memenangkan Festival Memedi Sawah yang dihelat Yayasan Kalimasada Sleman | Istimewa

Dikatakannya, proses pengumpulan materi sambil jalan. Dia memanfaatkan materi yang memang sudah menjadi barang bekas. Misalnya, sejumlah sandal dipungut dari bekas orang yang sudah tidak memakainya lagi. Kemudian, tutup galon tempat air mineral juga dipungut sepanjang jalan ketika dia pulang dari Jakarta.

Ketua Dewan Juri Agus Hartana mengatakan, kegiatan tersebut digelar untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 yang diperingati setiap tanggal 5 Juni. Tema yang diusung pada Festival Memedi Sawah 2025 adalah ”Hentikan Polusi Plastik”. Kriteria penilaian mencakup konsistensi peserta dalam pemanfaatan sampah anorganik atau yang tidak terurai organisme.

Bupati Sleman Harda Kiswaya dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya. Melalui festival memedi sawah maka generasi muda sebagai penerus dapat mempelajarinya.

“Festival memedi sawah bisa jadi pelajaran bagi generasi penerus dalam mengusir hama,” ucap Harda.
Sebanyak 40-an memedi sawah yang diikutkan dalam festival dibuat dari berbagai bahan daur ulang. Seperti plastik, pakaian bekas, perabot rumah tangga, kaleng bekas, dan jenis bahan lainnya. Aneka macam bentuknya, di antaranya super hero Batman, Power Rangers, hantu pocong, pejuang revolusi, korban kecelakaan berikut rongsokan motornya, dan lainnya. Memedi sawah itu masih dipamerkan selama satu bulan di ruang terbuka komplek Kalimasada.

Kegiatan tersebut juga dimeriahkan oleh penampilan tari gedruk putri dari Krincing Manis Dance Studio pimpinan Luvita Pradana Puspita Sari, gejok lesung Kidung Giri Budaya, Anak Kreatif Pakemgede, dan Sanggar Pasinaonsih Kalimasada. [*]

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|