
SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Upaya meningkatkan kapasitas peternak lokal terus dilakukan Tim MBKM KKN Universitas Sebelas Maret (UNS) di Desa Kedungjambal, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo. Sejak Februari hingga Juni 2025, tim mahasiswa ini melaksanakan sejumlah program pengabdian masyarakat yang menyasar langsung kebutuhan peternak dan pelaku UMKM desa.
Puncak kegiatan digelar pada April dan Mei 2025, melalui tiga agenda utama yang memadukan penguatan pengetahuan teknis dan pemanfaatan teknologi digital. Kegiatan itu meliputi seminar crossbreeding, pelatihan digital marketing, serta penyuluhan teknologi ultrasonografi (USG) untuk mendeteksi kebuntingan ternak.
Edukasi Genetik Lewat Crossbreeding
Seminar bertajuk Optimalisasi Produktivitas Ternak Lokal Melalui Program Crossbreeding digelar pada 19 April 2025 di Balai Desa Kedungjambal. Kegiatan ini dihadiri para peternak yang tergabung dalam Kelompok Tani Ternak (KTT) Dokam Makmur, dengan menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi peternakan.

Ketua pelaksana kegiatan, Farhan Firjatullah, sebagaimana dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews menjelaskan, seminar bertujuan membuka wawasan peternak terkait pentingnya penerapan crossbreeding atau persilangan genetik untuk meningkatkan mutu keturunan ternak, khususnya kambing dan domba.
“Banyak peternak masih memilih bibit ternak secara tradisional. Melalui seminar ini, kami ingin membuka wawasan bahwa kualitas genetik sangat memengaruhi produktivitas,” terangnya.
Materi yang disampaikan meliputi cara memilih bibit unggul, pencegahan inbreeding, hingga pencatatan reproduksi melalui sistem recording.
Peternak dan UMKM Didorong Go Digital
Selain penguatan sisi teknis, Tim MBKM KKN juga mengadakan pelatihan digital marketing bertema Optimasi Penjualan dengan Strategi Digital Marketing. Pelatihan ini menyasar warga dan pelaku usaha lokal untuk meningkatkan penjualan produk berbasis teknologi digital.
Chamilia Dwi, anggota tim, menyebutkan, materi yang diberikan meliputi pembuatan akun bisnis di platform digital, teknik membuat konten promosi di media sosial, serta desain kemasan produk menggunakan aplikasi Canva.
“Kami mendampingi warga langsung membuat akun toko online dan desain label produk. Targetnya agar produk seperti pupuk organik hasil olahan limbah ternak bisa dipasarkan secara digital,” ungkap Chamilia.
Pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi warga mengembangkan produk peternakan dan pertanian yang lebih berdaya saing.
Teknologi USG Tingkatkan Efisiensi Reproduksi
Satu kegiatan inovatif lainnya adalah penyuluhan penggunaan alat USG (Ultrasonography) pada ternak. Praktik dilakukan langsung di kandang milik peternak, dengan melibatkan anggota KTT.

Melalui penyuluhan tersebut, peternak dikenalkan pada manfaat deteksi kebuntingan secara dini, yang dinilai lebih akurat dibanding metode manual.
“Biasanya kami hanya mengira-ngira. Kalau pakai USG, kami bisa tahu dengan jelas ternak bunting atau tidak. Ini sangat membantu,” ungkap salah satu peternak peserta kegiatan.
Penggunaan teknologi USG dinilai penting untuk meningkatkan efisiensi pemeliharaan ternak, penjadwalan pakan khusus indukan, serta perencanaan reproduksi yang lebih terukur.
Kontribusi Nyata Perguruan Tinggi
Dosen pembimbing program, Dr. Ir. Joko Riyanto, M.P., menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata kontribusi perguruan tinggi dalam mendukung ketahanan pangan dan ekonomi desa berbasis ilmu pengetahuan.
“Kegiatan seperti ini sangat penting untuk mendorong adopsi teknologi oleh peternak, sekaligus melatih mahasiswa agar bisa terjun langsung menyelesaikan persoalan masyarakat,” tegasnya.
Selain ketiga program unggulan tersebut, rangkaian kegiatan MBKM KKN UNS di Kedungjambal juga meliputi pembuatan pupuk organik, pengajaran TPA, seminar kesehatan, hingga edukasi Ramadan.
Ke depan, Tim MBKM KKN berencana melanjutkan pendampingan UMKM, serta merampungkan proyek lanjutan seperti ekspo produk peternakan dan pojok baca di sekolah dasar sebagai upaya mendorong literasi generasi muda.
Dengan berakhirnya kegiatan pada Juni 2025, masyarakat Desa Kedungjambal berharap ilmu dan keterampilan yang diperoleh dapat terus dikembangkan secara mandiri dan berkelanjutan. [Redaksi]
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.