WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kalau ada satu nama yang paling sering bikin tribun riuh di ajang Piala Bupati dan Wakil Bupati Wonogiri 2025, jawabannya satu: Daffa Rasyid Lesmana. Bocah kelahiran Wonogiri, 20 November 2013 ini tampil all out dari menit awal sampai peluit akhir. Mainnya bukan kaleng-kaleng, energinya kayak baterai full terus. No off day.
Langkah kakinya nyaris tak pernah berhenti. Dari satu sisi lapangan ke sisi lain, Daffa terus bergerak, menekan, dan memotong alur serangan lawan. Aura mainnya bikin tim lawan mikir dua kali buat pegang bola terlalu lama. Sedikit lengah, bola langsung direbut. Clean, cepat, dan efektif.
Penampilan konsisten itu akhirnya mengantarkan siswa kelas VI SDN 1 Wonogiri ini menyabet gelar The Best Player Piala Bupati dan Wakil Bupati Wonogiri 2025. Bukan karena sensasi, tapi murni karena kerja keras di lapangan. Main pinter, stamina kuat, dan mental tanding di atas rata-rata anak seusianya.
Nomor punggung 7 yang ia kenakan seolah jadi identitas. Di luar lapangan, Daffa dikenal pendiam dan low profile. Tapi begitu masuk lapangan hijau, mode berubah total. Agresif, berani duel, dan percaya diri. Gaya mainnya kalau kata anak TikTok: “tenang tapi mematikan.”
Berposisi sebagai gelandang sekaligus motor serangan, Daffa bukan tipe pemain yang nunggu bola. Ia jemput bola, buka ruang, lalu dorong tempo permainan. Saat dibutuhkan, ia maju menusuk. Saat tim tertekan, ia turun bantu bertahan. Komplit. Kerja ekstra itu dijalani tanpa banyak gaya, tapi hasilnya kelihatan nyata di papan skor.
Tak jarang Daffa jadi pembeda. Kadang mencetak gol penting, kadang memberi umpan matang yang berujung gol. Visi bermainnya tajam, tapi tetap kolektif. Ia bukan sekadar ingin terlihat menonjol, tapi ingin timnya menang. Mentalitas seperti ini yang bikin pelatih dan rekan setimnya angkat topi.
Anak pertama dari pasangan Adi Lesmana dan Zeptiani Ika Wulandari ini juga sudah punya jam terbang yang tidak sedikit. Selain tampil di berbagai turnamen, Daffa pernah merasakan atmosfer sepak bola luar daerah, termasuk mengikuti kegiatan dan pertandingan hingga ke Jakarta. Pengalaman itu terlihat jelas membentuk kematangan bermainnya.
“Hasil kemarin sangat memuaskan setelah mendapatkan juara pertama dan terpilih sebagai pemain terbaik. Perasaan saya sangat senang dan harapan saya ke depannya bisa jauh lebih baik,” ujar Daffa singkat, khas anak muda yang lebih memilih bukti di lapangan daripada banyak kata.
Gelar Best Player Piala Bupati dan Wakil Bupati Wonogiri 2025 menjadi penanda bahwa talenta besar bisa lahir dari bangku sekolah dasar. Dari lapangan kecil hingga turnamen bergengsi daerah, Daffa Rasyid Lesmana menunjukkan satu hal: mimpi besar bisa dimulai sejak dini, asal mau lari, kerja keras, dan tidak cepat puas.
Kalau kata Gen Z: “Gas terus, jangan kendor.” Aris Arianto
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

3 hours ago
1


















































