Menkeu Purbaya Pastikan Ikut Negosiasi Utang Whoosh di China, KPK Sementara Telusuri Dugaan Korupsi

2 hours ago 1
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa | Wikipedia

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Rencana negosiasi ulang utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh dengan pihak China kembali bergerak. Danantara memastikan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa akan dilibatkan secara langsung dalam pembahasan tersebut.

Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir, menegaskan bahwa Purbaya akan menjadi bagian dari tim yang berangkat ke China. Hal itu sekaligus menjawab permintaan Menkeu yang sebelumnya menyatakan ingin mengikuti seluruh rangkaian diskusi terkait struktur pembayaran utang proyek Whoosh.

“Tentu beliau ikut. Pak Purbaya adalah Menkeu dan pasti menjadi bagian dari tim negosiasi,” kata Pandu, Rabu (19/11/2025).

Meski demikian, jadwal kunjungan ke China masih menunggu finalisasi. Pandu hanya menyebut koordinasi antara pemerintah dan Danantara terus berjalan.

Purbaya Ingin Tahu Detail Skema Pembayaran

Beberapa waktu lalu, Purbaya menyampaikan keinginannya untuk ikut langsung dalam proses pembicaraan dengan China agar memperoleh gambaran jelas mengenai skema dan perhitungan pembayaran utang.

Ia ingin memastikan mekanisme pembayaran tidak merugikan negara.
“Kalau ada negosiasi lagi, saya minta diajak supaya saya tahu persis apa yang dibicarakan,” ujar Purbaya.

Dalam kesempatan berbeda, Purbaya menegaskan dirinya akan mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto terkait penyelesaian utang tersebut. Sambil berkelakar, ia juga menyebut secara pribadi sebetulnya lebih memilih tidak membayar, namun ia menekankan pentingnya mengikuti kebijakan negara.

“Soal keputusan akhir ada di pimpinan. Saya pribadi mungkin lebih pilih nggak bayar, tapi tentu kita mengikuti kebijakan pemerintah,” ujarnya.

Pembagian Peran Pemerintah dan Danantara

Purbaya menjelaskan bahwa pemerintah kemungkinan besar akan memikul porsi pendanaan yang berkaitan dengan infrastruktur. Sementara penyediaan rolling stock atau sarana operasional diserahkan kepada Danantara.

“Mereka yang menanggung sarana operasional. Kita masih terus membahas titik akhirnya seperti apa,” jelasnya.

Ia memastikan skema kerja sama dengan Danantara akan disusun seimbang agar tidak menimbulkan beban berlebihan kepada negara.

“Saya harus ikut membahas supaya jelas. Jangan sampai negara rugi. Kita cari opsi terbaik,” tambah Purbaya.

KPK Telusuri Dugaan Korupsi di Proyek Whoosh

Di sisi lain, penyelesaian urusan utang Whoosh bersamaan dengan langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sedang menyelidiki dugaan korupsi dalam pembangunan proyek tersebut.

Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyebut penyidik fokus menelusuri kejanggalan dalam pengadaan lahan. Salah satu dugaan utama adalah adanya tanah negara yang dijual kembali kepada negara dalam proses pembebasan lahan.

“Diduga ada lahan yang merupakan aset negara, tetapi dimunculkan seolah-olah milik pihak tertentu lalu dijual kepada negara. Itu yang sedang kami dalami,” kata Budi, Senin (17/11/2025).

Selain itu, KPK juga mengusut dugaan mark up nilai tanah pada beberapa titik pembangunan. Sejumlah pihak telah dipanggil untuk dimintai keterangan, mulai dari unsur pemerintah hingga pihak swasta yang terkait.

Namun Budi belum bersedia menjelaskan siapa saja yang telah diperiksa, mengingat kasus ini masih berada pada tahap penyelidikan.

“Para pihak yang berkaitan dengan pengadaan lahan sudah banyak dimintai informasi. Namun karena tahapnya masih penyelidikan, kami belum bisa merinci,” ujarnya. [*] Disarikan dari sumber berita media daring

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|