Pemberangusan Kegiatan Intelektual Kembali Terulang, Diskusi Buku Reset Indonesia di Madiun Dibubarkan Aparat

11 hours ago 4
Ilustrasi pembubaran diskusi buku | kreasi AI

MADIUN, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pemberangusan terhadap kegiatan intelektual kembali terulang. Ruang diskusi publik yang semestinya menjadi tempat bertukar gagasan kembali menghadapi tekanan, kali ini menimpa agenda diskusi buku di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Kegiatan diskusi buku Reset Indonesia yang sedianya digelar di Desa Gunungsari, Kabupaten Madiun, pada Sabtu (20/12/2025), terpaksa dihentikan sebelum acara dimulai.

Diskusi yang diinisiasi sejumlah komunitas lokal tersebut rencananya menghadirkan langsung tim penulis buku, yakni Dandhy Laksono, Farid Gaban, Yusuf Priambodo, dan Benaya Harobu.

Acara yang dijadwalkan berlangsung pukul 19.00 WIB itu urung terlaksana setelah sejumlah aparat mendatangi lokasi. Aparat yang hadir terdiri dari unsur kepolisian, TNI, hingga perangkat pemerintahan setempat, termasuk lurah dan camat.

Menurut keterangan salah satu penulis buku, Dandhy Laksono, aparat meminta agar kegiatan dihentikan dengan alasan perizinan. Padahal, panitia mengaku telah menyampaikan surat pemberitahuan kepada kepolisian setempat sebelum acara digelar.

“Ketika acara siap dibuka, camat, lurah, sekretaris desa, babinsa, dan polsek datang meminta acara dihentikan dengan alasan tidak ada izin. Padahal, panitia sudah memberikan surat pemberitahuan kepada Polsek Madiun,” kata Dandhy Laksono saat dihubungi Tirto pada Minggu (21/12/2025).

Tidak hanya pembubaran diskusi, peristiwa lain juga dialami tim penulis usai kejadian tersebut. Berdasarkan video yang diterima Tirto, dua unit mobil yang digunakan tim menjadi sasaran pelemparan telur oleh orang tak dikenal.

Insiden pelemparan itu terjadi sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, beberapa jam setelah pembubaran diskusi. Dalam video tersebut, salah satu penulis, Yusuf Priambodo, menjelaskan kronologi kejadian.

“Dua mobil kita dilempar [telur], oleh empat orang tidak terdeteksi. Mereka membawa dua motor, beriringan gitu, bocengan, terus lempar,” kata Yusuf Priambodo dalam video yang diterima Tirto.

Dandhy menambahkan, pembubaran di Madiun menjadi pengalaman pertama yang mereka alami selama rangkaian diskusi buku Reset Indonesia digelar di berbagai daerah. Hingga kini, tim penulis telah mendatangi puluhan kota dan berdiskusi dengan beragam komunitas.

Untuk agenda selanjutnya, tim penulis dijadwalkan menghadiri undangan resmi Bupati Trenggalek pada 22 Desember 2025. Sebelumnya, mereka juga menggelar diskusi di Pendopo Wakil Bupati Banyumas, Jawa Tengah, pada 4 Desember 2025, atas undangan komunitas budaya Logawa.

“Selama dua bulan terakhir sejak diluncurkan pada Oktober, buku ‘Reset Indonesia’ telah didiskusikan di berbagai komunitas, kampus, sekolah, petani dan nelayan mulai dari Jabodetabek, Serang, Sumedang, Bandung, Pangandandaran, Purwokerto, Cirebon, Pekalongan, Brebes, Batang, Yogya, Solo, Temanggung, Wonosobo, Banjarnegara, dan Madiun,” pungkas Dandhy. [*] Disarikan dari sumber berita media daring

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|