Penanganan Polisi Lamban,  Keluarga Korban  Pembunuhan di Sukolilo, Pati Gelar Unjuk Rasa Tuntut Keadilan

2 weeks ago 18
Pihak keluarga dari mendiang Damas Adi Prasetyo (22), warga Desa/Kecamatan Sukolilo, Pati, berunjuk rasa di Mapolresta Pati, Senin (24/2/2025). Mereka menuntut polisi segera menangkap para pelaku yang membunuh Damas pada September 2024 lalu | tribunnews

PATI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Penanganan lamban oleh pihak kepolisian dalam kasus pembunuhan Damas Adi Prasetyo (22) membuat keluarga korban dan warga Sukolilo geram. Hingga kini, dua pelaku utama masih buron, padahal kasus ini sudah berjalan lebih dari enam bulan.

Keluarga korban dan anggota Forum Komunikasi Masyarakat Sukolilo (Forkomas) pun menggelar unjuk rasa di Mapolresta Pati, Senin (24/2/2025). Mereka menuntut polisi segera menangkap semua pelaku yang diduga terlibat dalam kasus yang merenggut nyawa Damas.

Kisah pilu menyelimuti keluarga kecil yang ditinggalkan Damas. Bocah laki-laki berusia empat tahun, anak Damas, kini harus hidup tanpa ayah. Sementara itu, istri Damas terpaksa merantau ke Jakarta untuk bekerja sebagai asisten rumah tangga demi menghidupi anaknya.

“Kasihan anaknya masih kecil. Nanti siapa yang menghidupi? Uang sekolahnya nanti bagaimana? Ini istri adik saya sampai merantau ke Jakarta untuk membiayai anaknya. Gajinya cuma Rp 1,5 juta. Anaknya sekarang kami keluarga di Sukolilo yang merawat,” ujar Sela Dewi, kakak perempuan Damas, sambil terisak.

Sela bersama ratusan warga datang menggunakan armada bus dan truk untuk menuntut keadilan. Mereka kecewa karena hingga kini polisi baru menangkap dua dari total 11 terduga pelaku.

Sebelumnya, Damas dan temannya, Helmi Saputra (23), ditemukan terkapar bersimbah darah di lapangan Desa Kedungwinong, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, pada Kamis (12/9/2024) malam. Keduanya diduga menjadi korban pengeroyokan di area parkir wahana pasar malam yang sedang berlangsung.

Damas tewas meski sempat dilarikan ke Puskesmas Sukolilo, sementara Helmi selamat meski mengalami luka bacok. Hingga kini, dua pelaku utama yang diduga memiliki peran vital dalam pembunuhan tersebut masih buron.

Ketua Forkomas, Susilo, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menempuh berbagai langkah untuk mendorong polisi mempercepat penanganan kasus ini. Namun, hingga Desember 2024, dua pelaku utama belum juga tertangkap.

“Kami sudah buat ultimatum pada Desember lalu. Kalau sampai Februari belum tuntas, kami dari Forkomas dan warga Sukolilo akan mengambil langkah. Ada dua opsi, yaitu praperadilan dan demo. Hari ini kami buktikan, kami lakukan demo,” tegas Susilo.

Sekretaris Forkomas, Lapriyanto, menambahkan bahwa mereka telah diajak beraudiensi oleh Kasatreskrim Polresta Pati yang baru, AKP Heri Dwi Utomo. Namun, jawaban yang mereka terima dinilai masih normatif dan belum ada perkembangan signifikan dalam penangkapan para pelaku.

Ditemui terpisah, AKP Heri Dwi Utomo menyatakan bahwa pihaknya telah menangkap dua tersangka, yakni IW (20) yang ditangkap di Jakarta dan AS (23) yang ditangkap di Palembang. Keduanya merupakan warga Sukolilo dan ditangkap sekitar satu bulan lalu.

“Kami serius memburu pelaku lain yang belum tertangkap. Ada dua pelaku yang saat ini dikabarkan melarikan diri ke luar Pulau Jawa,” ujar Heri.

Meski demikian, keluarga korban dan warga Sukolilo menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal kasus ini hingga semua pelaku ditangkap dan dihukum seadil-adilnya.  

www.tribunnews.com

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|