Petani Milenial Kini Bisa Gajian Tiap Bulan, Skema Baru Jateng Bikin Bertani Jadi Profesi Masa Depan

2 hours ago 2
PetaniIlustrasi petani milenial. Istimewa

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Bertani tak lagi identik dengan penghasilan tak menentu. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkan skema petani milenial gajian yang menjanjikan kepastian pendapatan, akses modal, hingga jaminan pasar.

Konsep ini menjadi salah satu motor utama kebijakan ketahanan pangan Jawa Tengah pada 2026, sejalan dengan visi Gubernur Ahmad Luthfi menempatkan Jateng sebagai penumpu pangan nasional.

Melansir laman resmi Pemprov Jateng, Ketua Tim Percepatan Pembangunan Daerah (TPPD) Jawa Tengah, Zulkifli, menegaskan bahwa tema pembangunan 2026 telah diselaraskan penuh dengan RPJMD 2025–2029 serta RKPD 2026. Fokusnya jelas: memperkuat sektor pertanian dari hulu sampai hilir, sekaligus menarik generasi muda agar mau turun ke sawah tanpa rasa ragu soal masa depan ekonomi.

Penguatan dimulai dari sisi produksi. Pemprov Jateng menggelontorkan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), bibit unggul, serta pupuk untuk meningkatkan produktivitas petani. Langkah ini dibarengi pembukaan akses permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang disalurkan lewat BUMD seperti Bank Jateng, BPR BKK, dan PT Jamkrida.

Di sisi hilir, persoalan klasik pemasaran juga disentuh. Melalui BUMD PT Jateng Agro Berdikari (JTAB), hasil panen petani akan diserap sehingga petani tidak lagi bergantung penuh pada tengkulak. Skema ini dirancang agar petani fokus produksi, sementara urusan pasar ditangani negara.

Namun yang paling menyita perhatian adalah lahirnya konsep petani milenial gajian yang terintegrasi dalam program Kartu Zilenial. Skema ini secara khusus menyasar anak muda yang selama ini enggan bertani karena penghasilan dianggap tidak pasti.

Zulkifli menjelaskan, konsepnya sederhana namun sistematis. Petani milenial tidak dilepas begitu saja, melainkan masuk dalam ekosistem yang sudah dipagari negara.

Skema petani milenial gajian meliputi:
✓ Akses permodalan difasilitasi pemerintah daerah
✓ Pendampingan teknis dan penyediaan lahan oleh dinas terkait
✓ Perlindungan asuransi usaha tani melalui Jamkrida
✓ Jaminan pasar hasil panen oleh PT Jateng Agro Berdikari

Dengan pola ini, petani milenial diarahkan memiliki pendapatan yang lebih stabil dan terukur, mendekati sistem gaji bulanan. Tujuannya bukan sekadar meningkatkan produksi pangan, tetapi juga mengubah wajah pertanian menjadi profesi yang rasional secara ekonomi bagi generasi muda.

“Anak muda sekarang butuh kepastian. Mereka ingin tahu, tiap bulan dapat apa. Nah, skema ini menjawab kebutuhan itu,” ujar Zulkifli.

Dari sisi data, sektor pertanian Jawa Tengah juga menunjukkan performa yang menguat. Berdasarkan catatan BPS, luas panen padi 2025 diperkirakan mencapai 1,67 juta hektare, naik 7,46 persen dibanding 2024. Produksi padi dalam bentuk Gabah Kering Panen (GKP) juga meningkat menjadi 11,36 juta ton, atau naik 5,55 persen dibanding tahun sebelumnya.

Untuk menjaga tren positif ini, Pemprov Jateng juga menegaskan perlindungan ketat terhadap Lahan Sawah Dilindungi (LSD). Total LSD di Jawa Tengah saat ini mencapai 1.018.106,89 hektare, tertinggi secara nasional. Kabupaten Grobogan menjadi wilayah dengan LSD terluas, mencapai 87.730,09 hektare.

Komitmen menjaga lahan ini menjadi fondasi penting agar program petani milenial gajian tidak berhenti di wacana. Dengan lahan aman, modal tersedia, pendampingan jalan, asuransi aktif, dan pasar terjamin, pertanian diarahkan menjadi sektor yang layak ditekuni secara profesional.

Jika skema ini berjalan konsisten, bukan mustahil dalam beberapa tahun ke depan, petani milenial di Jawa Tengah benar-benar menjadikan sawah sebagai tempat kerja tetap, dengan penghasilan yang bisa diprediksi, bukan lagi sekadar menunggu panen dan berharap harga baik. Aris Arianto

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|