Rehabilitasi Luweng Bintaos Rampung, Banjir Langganan Pasar Tepus Kini Teratasi

3 hours ago 2
Ilustrasi banjir | freepik

GUNUNGKIDUL, JOGLOSEMARNEWS.COM — Bicara soal banjir di Kabupaten Gunungkidul seolah terdengar absurd, mengingat wilayah ini selama ini lebih dikenal sebagai kawasan kering. Namun, ironi itulah yang selama bertahun-tahun dirasakan para pedagang di Pasar Bintaos, Kapanewon Tepus, yang justru kerap dilanda genangan saat musim hujan tiba.

Kondisi tersebut kini mulai berakhir. Upaya Pemerintah Kabupaten Gunungkidul mengakhiri persoalan banjir menahun di Pasar Bintaos akhirnya membuahkan hasil setelah rehabilitasi drainase Luweng Bintaos di Kelurahan Sidoharjo resmi rampung dan diresmikan pada Jumat (19/12/2025).

Proyek tersebut menjadi solusi atas genangan air yang kerap muncul setiap musim hujan dan mengganggu aktivitas jual beli di pasar tradisional tersebut. Sebelum dilakukan perbaikan, air hujan sering meluap hingga memasuki area pasar, memicu keresahan di kalangan pedagang.

Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan, kondisi banjir di Pasar Bintaos sebelumnya menjadi persoalan serius karena berdampak langsung pada kenyamanan dan keamanan pedagang maupun pembeli.

“Dulu kalau hujan deras, para pedagang tidak bisa tenang. Bahkan ada yang sampai tidak bisa tidur karena khawatir air masuk ke area pasar. Pernah juga perabotan kayu milik warga hanyut terbawa banjir,” ujar Endah dalam sambutannya.

Ia menjelaskan, rehabilitasi luweng tersebut merupakan hasil dari identifikasi masalah yang dilakukan secara bersama-sama antara pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Dengan penataan ulang alur drainase dan perbaikan tanggul, air hujan kini dapat langsung mengalir ke luweng tanpa meluap ke kawasan pasar.

“Alhamdulillah, dengan gotong royong sesarengan dan penanganan yang tepat, sekarang para pedagang sudah bisa merasa tentrem meskipun hujan turun seharian,” katanya.

Endah juga mengingatkan agar masyarakat dan pedagang ikut menjaga kebersihan lingkungan, khususnya di sekitar saluran air dan luweng. Menurutnya, saluran yang sudah dibenahi akan kembali bermasalah jika tersumbat sampah.

Berdasarkan data dari Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Kabupaten Gunungkidul, rehabilitasi tersebut masuk dalam paket kegiatan Penanganan Drainase Luweng Bintaos, Tepus. Proyek ini didanai melalui APBD Perubahan dengan nilai kontrak sebesar Rp54 juta.

Pekerjaan dilaksanakan selama 45 hari kalender sejak kontrak ditandatangani pada 10 Oktober 2025. Fokus pengerjaan meliputi perbaikan tanggul serta pembangunan dan penataan saluran drainase agar aliran air menuju luweng dapat berfungsi optimal.

Sementara itu, Panewu Tepus Irwan Wibowo menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul yang telah memfasilitasi pembangunan tersebut. Ia berharap rehabilitasi luweng dapat menjadi solusi jangka panjang bagi permasalahan banjir di sekitar pasar.

“Secara fungsi, sistem drainase luweng di kawasan Pasar Bintaos berperan layaknya lubang pembuangan alami. Dengan rehabilitasi yang telah dilakukan, air hujan kini dapat tersalurkan dengan baik sehingga genangan yang sebelumnya kerap terjadi dapat diminimalkan dan aktivitas perdagangan berlangsung lebih aman,” pungkasnya. [*] Disarikan dari sumber berita media daring

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|