Sakit Hati Dihina Sering Judi, Pemuda Subang Ini Habisi Nyawa Teman Sendiri

Jasad Amsori (38), petugas bank keliling atau bank emok saat dievakuasi dari kebun mangga di area Bendungan Salam Darma, Kecamatan Compreng, Subang, Jawa Barat, Rabu(14/5/2025) sore. Ia diketahui dibunuh Suratno (25), temannya sendiri | tribunnews

SUBANG, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dipicu oleh rasa sakit hati lantaran sering dihina karena kebiasaannya berjudi sabung ayam, Suratno (25) nekat menghabisi nyawa temannya sendiri, Amsori (38), yang berprofesi sebagai petugas bank keliling atau bank emok. Pembunuhan berdarah itu terjadi di kawasan Bendungan Salam Darma, Kecamatan Compreng, Subang, Jawa Barat.

Jasad Amsori ditemukan dalam kondisi mengenaskan pada Rabu (14/5/2025) sore, bersimbah darah dengan luka tusukan di punggung, dada, dan leher. Korban diketahui merupakan warga Desa Salam Darma, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu.

Setelah melakukan penyelidikan intensif selama tiga hari dan memeriksa sejumlah saksi serta alat bukti, tim Satreskrim Polres Subang bersama Polda Jabar berhasil menangkap pelaku pada Sabtu (24/5/2025) sore sekitar pukul 15.30 WIB. Suratno diringkus di rumah temannya di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, tanpa perlawanan.

“Pelaku langsung dibawa ke Gedung Satreskrim Polres Subang untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ujar Kanit Jatanras Ipda Tatang Suryaman, mewakili Kasat Reskrim Polres Subang, AKP Bagus Panuntun, Sabtu malam.

Dari hasil pemeriksaan, terungkap bahwa pembunuhan tersebut telah direncanakan oleh pelaku. Suratno membawa pisau dari rumah dan sengaja mengajak korban bertemu di lokasi kejadian. Saat merasa kesempatan terbuka, ia pun melancarkan aksi sadisnya.

“Saya sakit hati karena korban sering menghina saya. Katanya saya orang miskin tapi doyan judi sabung ayam. Itu yang membuat saya dendam,” ujar Suratno dalam pengakuannya kepada polisi.

Usai melakukan pembunuhan, Suratno mengaku sempat panik dan menyesal. Ia bahkan sempat berniat bunuh diri sebelum akhirnya melarikan diri ke Jakarta.

Kini, Suratno harus mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum. Ia dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman seumur hidup atau maksimal hukuman mati.