Sejak Ada Pemalangan, Kunjungan Peziarah ke Makam Turun Drastis

1 day ago 2

Kisah Aslan, Tukang Gali Kubur  yang Punya Usaha Sampingan Jual  Bunga Tabur 

Profesi tukang gali kubur atau menjual bunga tabur makam sebenarnya sama-sama kedengaran sedikit menyeramkan. Profesi ini terbilang sangat terbatas untuk dinikmati namun kadang warga memilih profesi itu hanya karena tak ada lagi pilihan pekerjaan. Salah satunya Aslan, seorang pemuda keturunan Sulawesi yang sehari-harinya jadi  tukang gali kubur di TPU Buper Waena.

Laporan: Robert Mboik Jayapura

Tawaran nilai rupiah yang tinggi, kadang membuat seseorang tidak berpikir dua kali untuk menolak bekerja apa saja. Meski sebagian besar orang kadang memilih-milih pekerjaan, namun hal itu tidak berlaku bagi Aslan. Pria muda yang sebelumnya itu berprofesi sebagai buruh serabutan kini mantap menekun pekerjaan  sebagai tukang gali kubur meskipun dia hanya sebagai pembantu.

   “Saya di sini hanya membantu untuk menggali kubur,” ujar Aslan sapaan akrabnya, saat disambangi Cendrawasih Pos di sekitar kawasan pemakaman umum buper waena, Kamis (9/1).

    Saat ini kawasan pemakaman umum Buper Waena dalam kondisi yang sangat sepi dari aktivitas seperti biasanya, pasca adanya pemalangan yang dilakukan oleh warga yang mengaku sebagai pemilik wilayah atas lahan tersebut. Meski begitu, Aslan masih memilih bertahan di tempat itu, walaupun pulang pergi dari kediamannya.

   “Memang biasa ada orang mabuk terutama di bawah Jalan Raya sana, tetapi kita tetap bekerja saja,” ujarnya.

   Kini untuk sementara Aslan dan teman-temannya tidak lagi menggali kubur di TPU Buper Waena itu. Namun ada profesi lain yang digelutinya, yaitu menjual bunga tabur makam. Bunga tabur makam ini diperolehnya dari taman-taman milik warga di sepanjang jalan yang dilaluinya, bahkan dari rumah-rumah warga.

Kisah Aslan, Tukang Gali Kubur  yang Punya Usaha Sampingan Jual  Bunga Tabur 

Profesi tukang gali kubur atau menjual bunga tabur makam sebenarnya sama-sama kedengaran sedikit menyeramkan. Profesi ini terbilang sangat terbatas untuk dinikmati namun kadang warga memilih profesi itu hanya karena tak ada lagi pilihan pekerjaan. Salah satunya Aslan, seorang pemuda keturunan Sulawesi yang sehari-harinya jadi  tukang gali kubur di TPU Buper Waena.

Laporan: Robert Mboik Jayapura

Tawaran nilai rupiah yang tinggi, kadang membuat seseorang tidak berpikir dua kali untuk menolak bekerja apa saja. Meski sebagian besar orang kadang memilih-milih pekerjaan, namun hal itu tidak berlaku bagi Aslan. Pria muda yang sebelumnya itu berprofesi sebagai buruh serabutan kini mantap menekun pekerjaan  sebagai tukang gali kubur meskipun dia hanya sebagai pembantu.

   “Saya di sini hanya membantu untuk menggali kubur,” ujar Aslan sapaan akrabnya, saat disambangi Cendrawasih Pos di sekitar kawasan pemakaman umum buper waena, Kamis (9/1).

    Saat ini kawasan pemakaman umum Buper Waena dalam kondisi yang sangat sepi dari aktivitas seperti biasanya, pasca adanya pemalangan yang dilakukan oleh warga yang mengaku sebagai pemilik wilayah atas lahan tersebut. Meski begitu, Aslan masih memilih bertahan di tempat itu, walaupun pulang pergi dari kediamannya.

   “Memang biasa ada orang mabuk terutama di bawah Jalan Raya sana, tetapi kita tetap bekerja saja,” ujarnya.

   Kini untuk sementara Aslan dan teman-temannya tidak lagi menggali kubur di TPU Buper Waena itu. Namun ada profesi lain yang digelutinya, yaitu menjual bunga tabur makam. Bunga tabur makam ini diperolehnya dari taman-taman milik warga di sepanjang jalan yang dilaluinya, bahkan dari rumah-rumah warga.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|