WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Namanya Bintang. Posisinya bek tengah. Gayanya kalem. Namun jangan tertipu oleh raut wajahnya yang dingin. Di lapangan hijau, pemain belakang New Persik’s ini adalah figur tangguh yang memikul tanggung jawab besar, layaknya seorang komandan yang menjaga garis terakhir pertahanan.
Di usia ketika banyak anak seusianya masih larut dalam gawai dan permainan digital, Bintang justru jatuh cinta pada sepak bola. Aroma rumput, suara sepatu menghantam bola, dan kerasnya duel fisik menjadi dunia yang ia pilih sejak duduk di kelas 3 SD. Kini, ia menjelma sebagai salah satu bek tengah paling menjanjikan di skuad New Persik’s.
Bintang merupakan putra ketiga dari pasangan Teguh Jatmoko dan Wiwik Riyanti. Ia tumbuh dan besar di Wonogiri, menjalani keseharian sebagai siswa SDN 1 Giriwono. Di sekolah, ia dikenal sederhana, sopan, dan mudah bergaul. Namun begitu mengenakan jersey tim, auranya berubah. Fokus, tenang, dan penuh perhitungan.
Kedisiplinan Bintang tidak datang begitu saja. Orang tuanya menjadi garda terdepan yang selalu mendukung, mengantar latihan, dan memberi semangat tanpa lelah. Rutinitas latihan yang konsisten membentuk mentalnya sejak dini. Ia paham betul, posisi bek tengah menuntut konsentrasi penuh dan keberanian mengambil keputusan dalam hitungan detik.
Pemain idolanya adalah Joshua Kimmich, gelandang sekaligus bek Bayern Munich yang dikenal cerdas membaca permainan dan bertanggung jawab. Dari sosok itu, Bintang belajar bahwa sepak bola bukan hanya soal fisik, tetapi juga otak dan kedewasaan bersikap.
Prinsipnya sederhana namun tegas. Bermain dengan tenang, tidak panik, dan selalu mengutamakan kepentingan tim. Ia jarang berteriak atau mencari perhatian. Namun kehadirannya selalu terasa. Rekan setim merasa lebih aman saat Bintang berdiri di jantung pertahanan.
Yang membuat kisah Bintang semakin menarik, ia menyimpan cita-cita besar di luar lapangan. Ia ingin menjadi tentara. Impian itu lahir dari kekagumannya pada sang pakde, Mayjen TNI (Purn) Toto Nugroho, seorang jenderal bintang dua yang menjadi teladan dalam hidupnya. Dari figur itulah Bintang menyerap nilai disiplin, keberanian, kepemimpinan, dan tanggung jawab.
Nilai-nilai militer itu secara alami tercermin di gaya bermainnya. Tegas saat duel, tenang saat ditekan, dan tahu kapan harus maju atau bertahan. Ia bermain seperti seorang perwira muda yang memahami tugasnya menjaga wilayah.
Meski dikenal sebagai palang pintu pertahanan, Bintang bukan tipe bek yang pasif. Dalam laga fungame di Colomadu, Kamis (25/12/2025), ia justru tampil mengejutkan. Dua gol berhasil ia sarangkan ke gawang lawan. Sebuah pencapaian langka bagi pemain bertahan.
Gol-gol tersebut lahir dari keberanian membaca situasi dan kecerdasan memanfaatkan ruang. Ia tahu kapan harus naik membantu serangan, dan kapan harus kembali menjaga lini belakang. Pelatih dan rekan setim sepakat, Bintang memiliki insting alami yang tidak dimiliki semua pemain belakang.
Di luar lapangan, kesukaannya sederhana. Ia gemar menikmati dimsum dan teh tarik. Selebihnya, ia lebih memilih membiarkan performanya berbicara daripada banyak kata. Sikap yang mencerminkan kedewasaan di usia yang masih sangat muda.
Bintang adalah gambaran bahwa pemain hebat tidak selalu harus mencetak banyak gol atau tampil mencolok. Kadang, mereka berdiri di belakang, bekerja dalam diam, memastikan tim tetap utuh dan percaya diri.
Jika konsistensi dan mentalitasnya terjaga, bukan tidak mungkin suatu hari nanti Bintang benar-benar akan mengenakan dua seragam kebanggaan: seragam tentara dan jersey sepak bola. Untuk saat ini, ia tetap fokus menjalankan satu tugas penting menjaga pertahanan New Persik’s dengan kepala dingin dan hati yang besar. Aris Arianto
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

6 hours ago
2


















































