Tiga Orang Mendaki Merapi Secara Ilegal, 1 Orang Masih Dinyataan Hilang

12 hours ago 3
Ilustrasi pendakian Gunungn RinjaniIlustrasi pendakian gunung. / pixabay

SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Gegara melakukan pendakian Gunung Merapi secara ilegal, tiga pendaki asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, harus berurusan dengan tim penyelamat setelah dua di antaranya sempat dilaporkan tidak kembali turun dari gunung berstatus siaga tersebut.

Peristiwa itu bermula pada Sabtu (20/12/2025), ketika ketiga pendaki diketahui naik ke Gunung Merapi tanpa izin resmi. Dalam perjalanan turun, hanya satu pendaki yang berhasil kembali lebih awal, sementara dua lainnya tak kunjung turun sehingga dilaporkan hilang.

Relawan Lereng Merapi, Jino, menyebutkan ketiga pendaki memulai pendakian melalui jalur Kalitalang, Dukuh Kali Talang, Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.

Setelah mendapat laporan adanya pendaki yang belum kembali, relawan bersama tim SAR Klaten Tengah langsung bergerak melakukan pencarian di kawasan lereng Merapi.

“Relawan lereng Merapi bersama SAR Klaten Tengah langsung melakukan pencarian. Sampai Senin siang, satu orang sudah ditemukan, dan satu lainnya masih dalam pencarian,” ujar Jino, Senin (22/12/2025).

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM), Muhammad Wahyudi, membenarkan bahwa ketiga pendaki tersebut melakukan aktivitas pendakian secara ilegal. Ia menjelaskan, rombongan pendaki sempat mencapai kawasan Pasar Bubrah sebelum turun melalui jalur Sapuangin, Klaten.

“Dalam perjalanan turun, satu pendaki mengalami sakit pada kaki dan meminta dua rekannya melanjutkan perjalanan untuk mencari bantuan,” kata Wahyudi.

Dua pendaki yang ditugaskan mencari bantuan kemudian menghadapi kondisi medan yang sulit. Minimnya pencahayaan, vegetasi yang lebat, serta waktu yang sudah malam membuat keduanya memutuskan untuk berhenti dan bermalam di jalur Sapuangin.

Pada Minggu (21/12/2025) pagi, kedua pendaki kembali melanjutkan perjalanan turun. Namun, di tengah perjalanan, salah satu dari mereka terperosok. Meski demikian, pendaki tersebut masih mampu melanjutkan perjalanan hingga akhirnya bertemu warga di kawasan Sapuangin dan memperoleh pertolongan.

“Berdasarkan informasi terbaru, satu pendaki yang sebelumnya dilaporkan hilang telah ditemukan dalam kondisi selamat,” kata Wahyudi.

Hingga Senin sore, satu pendaki lainnya masih belum diketahui keberadaannya. Tim gabungan yang terdiri dari Balai TNGM, SAR, relawan, serta unsur terkait masih terus melakukan penyisiran di kawasan lereng Gunung Merapi.

Wahyudi kembali menegaskan bahwa seluruh aktivitas pendakian di Gunung Merapi masih dilarang, mengingat status gunung saat ini berada pada level siaga.

“Kami kembali mengingatkan masyarakat agar tidak melakukan pendakian ilegal. Selain melanggar aturan, aktivitas ini sangat berbahaya,” ujarnya.

Balai TNGM juga mengajak masyarakat untuk turut mendoakan agar proses pencarian terhadap satu pendaki yang belum ditemukan dapat berlangsung lancar dan membuahkan hasil. [*] Disarikan dari sumber berita media daring

Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|