MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggaran KONI Kota Medan tahun 2025 dinilai sangat minim. Hal itu membuat sejumlah atlet asal Kota Medan terancam pindah ke daerah lain, khususnya menghadapi Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Porprovsu) 2026.
Keluhan tersebut diungkapkan Ketua Pengcab PBVSI Kota Medan, M Nasir di Medan, Minggu (22/6/2025). Dia mengatakan, perpindahan atlet sudah terjadi sejak lama. Semua disebabkan minimnya anggaran.
“Sebelumnya banyak atlet kita, khususnya cabang olahraga bola voli pindah ke Pulau Jawa karena di sana, mereka mendapat perhatian lebih besar. Dan itu tidak bisa kita larang, karena merupakan hak atlet,” ujar Nasir.
Nasir menakutkan perpindahan atlet dari Kota Medan akan semakin banyak terjadi, khususnya menghadapi Porprovsu 2026. “Kalau ada kabupaten/kota lain menjanjikan lebih besar, bukan tidak mungkin atlet kita akan pindah ke sana. Apalagi saat ini banyak kabupaten/kota memang mencari atlet,” paparnya.
Untuk itu, Nasir mengharapkan perhatian Pemko Medan. Dia menilai anggaran yang diterima KONI Medan saat ini sangat minim. Bahkan, anggaran tahun ini paling minim dalam 10 tahun terakhir.
“Anggaran yang diterima KONI Medan tahun ini tidak sebanding dengan jumlah cabang olahraga yang dibina. Jumlah cabang olahraga yang dibina terus bertambah, tapi anggaran yang diterima berkurang banyak. Harapan untuk melahirkan atlet berprestasi tentu semakin berat,” tegas Nasir.
Sedangkan Sekretaris Komisi II DPRD Kota Medan, H Iswanda Ramli SE juga mengakui anggaran KONI Medan tahun ini memang sangat minim. Bahkan, anggaran tahun ini paling rendah dalam 10 tahun terakhir.
“Saya sudah komunikasi dengan Ketua KONI Medan, anggaran yang mereka terima tahun ini memang sangat minim. Bagaimana bisa membina semua cabang olahraga di Kota Medan dengan baik, jika anggarannya sangat kurang?” ungkap Iswanda Ramli.
Iswanda Ramli menambahkan, KONI Medan akan menghadapi Porprovsu 2026. Tentu dibutuhkan anggaran cukup besar. “Kalau kita lihat anggaran KONI di kota-kota besar lainnya seperti Surabaya dan Bandung, anggaran KONI Kota Kota memang sangat kecil,” ungkapnya.
Namun pria yang akrab dipanggil Nanda Ramli ini yakin Pemko Medan dan Dispora Medan akan menambah anggaran KONI Medan melalui Perubahan Anggaran Pendapatan Belanda Daerah (P-APBD) nanti.
“Saya yakin Pak Wali Kota Rico Waas sangat peduli dengan olahraga dan atlet-atlet Kota Medan. Pemko Medan dan kawan-kawan di DPRD Medan akan setuju untuk penambahan anggaran KONI,” tegasnya.
Untuk itu, politisi dari Partai Demokrat ini berharap agar Ketua Umum KONI Medan Aswindy Fachrizal terus melakukan koordinasi dengan Pemko Medan. “Semoga anggaran KONI Medan akan bertambah agar misi meraih juara umum Porprovsu 2026 bisa terwujud,” tegasnya. (dek)
MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggaran KONI Kota Medan tahun 2025 dinilai sangat minim. Hal itu membuat sejumlah atlet asal Kota Medan terancam pindah ke daerah lain, khususnya menghadapi Pekan Olahraga Provinsi Sumatera Utara (Porprovsu) 2026.
Keluhan tersebut diungkapkan Ketua Pengcab PBVSI Kota Medan, M Nasir di Medan, Minggu (22/6/2025). Dia mengatakan, perpindahan atlet sudah terjadi sejak lama. Semua disebabkan minimnya anggaran.
“Sebelumnya banyak atlet kita, khususnya cabang olahraga bola voli pindah ke Pulau Jawa karena di sana, mereka mendapat perhatian lebih besar. Dan itu tidak bisa kita larang, karena merupakan hak atlet,” ujar Nasir.
Nasir menakutkan perpindahan atlet dari Kota Medan akan semakin banyak terjadi, khususnya menghadapi Porprovsu 2026. “Kalau ada kabupaten/kota lain menjanjikan lebih besar, bukan tidak mungkin atlet kita akan pindah ke sana. Apalagi saat ini banyak kabupaten/kota memang mencari atlet,” paparnya.
Untuk itu, Nasir mengharapkan perhatian Pemko Medan. Dia menilai anggaran yang diterima KONI Medan saat ini sangat minim. Bahkan, anggaran tahun ini paling minim dalam 10 tahun terakhir.
“Anggaran yang diterima KONI Medan tahun ini tidak sebanding dengan jumlah cabang olahraga yang dibina. Jumlah cabang olahraga yang dibina terus bertambah, tapi anggaran yang diterima berkurang banyak. Harapan untuk melahirkan atlet berprestasi tentu semakin berat,” tegas Nasir.
Sedangkan Sekretaris Komisi II DPRD Kota Medan, H Iswanda Ramli SE juga mengakui anggaran KONI Medan tahun ini memang sangat minim. Bahkan, anggaran tahun ini paling rendah dalam 10 tahun terakhir.
“Saya sudah komunikasi dengan Ketua KONI Medan, anggaran yang mereka terima tahun ini memang sangat minim. Bagaimana bisa membina semua cabang olahraga di Kota Medan dengan baik, jika anggarannya sangat kurang?” ungkap Iswanda Ramli.
Iswanda Ramli menambahkan, KONI Medan akan menghadapi Porprovsu 2026. Tentu dibutuhkan anggaran cukup besar. “Kalau kita lihat anggaran KONI di kota-kota besar lainnya seperti Surabaya dan Bandung, anggaran KONI Kota Kota memang sangat kecil,” ungkapnya.
Namun pria yang akrab dipanggil Nanda Ramli ini yakin Pemko Medan dan Dispora Medan akan menambah anggaran KONI Medan melalui Perubahan Anggaran Pendapatan Belanda Daerah (P-APBD) nanti.
“Saya yakin Pak Wali Kota Rico Waas sangat peduli dengan olahraga dan atlet-atlet Kota Medan. Pemko Medan dan kawan-kawan di DPRD Medan akan setuju untuk penambahan anggaran KONI,” tegasnya.
Untuk itu, politisi dari Partai Demokrat ini berharap agar Ketua Umum KONI Medan Aswindy Fachrizal terus melakukan koordinasi dengan Pemko Medan. “Semoga anggaran KONI Medan akan bertambah agar misi meraih juara umum Porprovsu 2026 bisa terwujud,” tegasnya. (dek)