SUMUTPOS.CO – Hujan deras disertai angin kencang melanda Kota Medan, Kabupaten Deliserdang, dan Serdang Bedagai, Jumat (23/5) sore. Sedikitnya, 106 rumah mengalami kerusakan yang cukup parah di Deliserdang yakni di Kecamatan Patumbak 66 rumah dan Kecamatan Percut Seituan 40 rumah. Sedangkan di Kabupaten Serdang Bedagai, sedikitnya 59 rumah rusak akibat angin kencang tersebut.
Dan di Kota Medan, dilaporkan satu rumah dan dua mobil tertimpa pohon MENURUT informasi yang diperoleh Sumut Pos, angin kencang yang disertai hujan deras itu melanda pemukiman warga di tiga kabupaten tersebut sekira pukul 16.00 WIB. Di Kabupaten Deliserdang, tepatnya di Dusun III Desa Amplas, Kecamatan Percut Seituan, sedikitnya 40 rumah rusak ringan dan rusak berat. “Rata-rata kerusakan itu di bagian atap. Ada yang sebagian, bahkan ada yang seluruh atapnya terbang akibat angin kencang,” kata Kepala Dusun III Desa Amplas, Ayub saat diwawancarai di lokasi kejadian.
Selain kerusakan pada atap, beberapa rumah juga mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon tumbang dan roboh. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam bencana ini. “Korban yang terluka hanya sekadar lecet. Tadi ada warga terjatuh dan kepalanya terluka,” ujar Ayub.
Dia juga menjelaskan, bencana serupa pernah terjadi pada tahun 2020, namun dampaknya jauh lebih besar dibandingkan dengan kejadian kali ini. Ia telah melaporkan kejadian ini kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pihak kecamatan, serta kabupaten. “Mudah-mudahan ada bantuan seperti tenda dan sembako. Kami berencana untuk membuat dapur umum di masjid,” ucap Ayub.
Ia menambahkan, bagi masyarakat yang tidak bisa mendiami rumahnya, akan diarahkan untuk mengungsi di masjid setempat. “Ini adalah langkah yang kami ambil untuk membantu warga yang terdampak,” tutup Ayub. Sementara Camat Patumbak, Muhammad Kenndy mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan pendataan terhadap rumah yang mengalami kerusakan. Untuk sementara, dia mendapat laporan sekitar 66 rumah mengalami kerusakan. “Untuk saat ini, laporan yang saya terima dari lapangan ada sekitar 66 unit rumah yang mengalami kerusakan. Rata-rata kerusakan adalah atap terbang dan rusak,” ujar Kenndy kepada wartawan.
Kenddy menambahkan, untuk saat ini belum ditemukan korban jiwa. Meski begitu, pihaknya bersama Pemerintah Desa dan BPBD Deliserdang masih melakukan pendataan secara keliling. “Pendataan dilakukan secara keliling serta melakukan assement terhadap bangunan rumah warga
yang terkena bencana,” ungkapnya.
Angin kencang juga melanda Desa Tebingtinggi dan Desa Pematang Terang, Kecamatan Tanjung Beringin, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) kemarin sore. Puluhan rumah dikabarkan mengalami kerusakan, dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Kerugian ditaksir ratusan juta rupiah.
Di Desa Tebingtinggi, ada 7 rumah mengalami rusak berat, dan di Desa Pematang Terang 2 rumah rusak berat dan 50 rumah rusak ringan. Sebagain rumah mengalami rusak ringan langsung diperbaiki pemilik rumah. Camat Tanjung Beringin Nurcinta Depi Tambunan, melalui layanan WhatsApp mengatakan, data sementara ada 59 rumah di dua desa tersebut mengalami rusak berat dan ringan. Dinas Sosial dan BPBD Kabupaten Sergai langsung turun ke lokasi. “ Data sementara, ada 59 rumah rusak dan ada 9 rusak rusak berat dengan atap rumah ikut terbang” papar Nurcinta. G Siahaan (35), rumahnya yang rusak berat di Dusun V, Desa Tebing Tinggi, Kecamatan Tanjung Beringin, mengatakan, sore itu langit mendung disertai hujan dan angin yang cukup kencang.
Dalam sekejap atap rumahnya langsung terbang. “Awalnya rumah saya, selanjutnya disusul rumah tetangga, seng-seng rumah berterbangan di jalanan, sejauh ini masih menunggu perbaikan” papar G Siahaan.
5 Bangunan Termasuk Kampus Universitas Al-Wasliyah Rusak Angin puting beliung menerjang Kota Medan pada Jumat (23/5) sore. Angin kencang berputar yang menyertai hujan deras tersebut menyebabkan lima bangunan mengalami kerusakan. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan, Yunita Sari kepada Sumut Pos mengatakan, adapun kelima bangunan yang rusak tersebut terdapat di Kecamatan Medan Amplas. Kelimanya terdiri dari empat buah bangunan rumah dan satu gedung kampus (universitas).
“Total ada lima bangunan yang rusak karena angin puting beliung yang terjadi sore tadi. Empat rumah, satu gedung kampus. Kelima bangunan yang rusak itu ada di Kecamatan Medan Amplas,” ucap Yunita Sari kepada Sumut Pos, tadi malam.
Dikatakan Yunita, dua rumah yang rusak terdapat di Jalan Saudara, Lingkungan 7, Kelurahan Timbang Deli. Kemudian, satu rumah terdapat di Jalan Saudara Lingkungan 4, Kelurahan Timbang Deli, Medan Amplas. “Untuk dua rumah yang rusak di Jalan Saudara Lingkungan 7, kejadiannya terjadi sekitar Pukul 16.00 WIB. Objek kerusakannya terdapat pada atap seng yang terangkat pada bagian atas kamar tidur.
Kedua rumah tersebut semi permanen dan tadi sudah langsung diperbaiki,” ujarnya.
Sementara, sambung Yunita, untuk satu rumah yang rusak di Jalan Saudara Lingkungan 4 juga terjadi sekitar Pukul 16.00 WIB. Posisi dua buah rumah yang terletak di Lingkungan 7 tersebut juga tidak jauh dari rumah yang terletak di Lingkungan 4 tersebut.
“Sama seperti yang di Lingkungan 7, rumah di Lingkungan 4 ini juga rusak bagian atap sengnya, tepatnya dibagian atas kamar tidur. Selain itu, bagian teras berukuran 4m x 6m juga ikut rusak. Secara persentase, kerusakan satu rumah di Jalan Sudara Lingkungan 4 ini lebih berat dari kerusakan dua rumah yang ada di Jalan Sudara Lingkungan 7,” katanya.
Sementara, untuk rumah rusak keempat karena Angin Puting Beliung terdapat di Jalan Rawa Gg Rawa Lingkungan 6, Kelurahan Timbang Deli, Kecamatan Medan Amplas. Peristiwa itu terjadi sekitar Pukul 16.30 WIB.
“Di Jalan Rawa Lingkungan 6, Timbang Deli ini, objek yang rusak itu 1 unit rumah permanen di bagian dapur dan ruang tamu. Persentase kerusakannya cukup berat, yakni mencapai 50 persen. Akibat Angin Puting Beliung tersebut, sebanyak 25 lembar seng terlepas dan hingga kini belum diperbaiki,” katanya.
Terakhir, bangunan rusak yang kelima terdapat di Jalan Sisingamaraja Km.55,5 Kelurahan Harjosari 1, Kecamatan Medan Amplas, Kota Medan. Bangunan yang dimaksud bukan merupakan rumah tempat tinggal, melainkan bangunan Universitas Al Washliyah.
“Ini yang viral di medsos, karena atap bagian gedung Universitas Al Washliyah itu terbang terbawa angin sampai ke jalan. Objek kerusakannya pada bagian ruang kelas Mahasiswa di lantai 3. Kerusakannya mencapai 50 persen, dan kondisinya saat ini belum diperbaiki,” pungkasnya.
Diungkapkan Yunita, jumlah rumah rusak akibat Angin Puting Beliung tersebut masih akan terus bertambah. Mengingat hingga saat ini, Pemko Medan melalui perangkat di Kecamatan dan Kelurahan masih terus melakukan pendataan.
Tara, selaku Satpam Universitas Al Washliyah Medan menyampaikan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB. Kala itu, dia sedang berjaga di pos pengamanan universitas. “Kondisi cuaca, hujan deras dan angin kencang dari atas sehingga seng itu terbang semua sampai ke jalan,” kata Tara.
Dia menyampaikan, akibatnya seng tersebut sempat menutupi jalan. Alhasil, arus lalu lintas dari arah pusat kota menuju Terminal Amplas sempat macet. Sementara, BMKG memprakirakan, kondisi cuaca untuk wilayah Sumatera Utara hingga Minggu (25/5), umumnya cerah berawan
dan berpotensi hujan ringan hingga sedang, yang dapat disertai petir dan angin kencang di beberapa wilayah. Namun begitu, perubahan cuaca bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
“Kita harus tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang dapat terjadi sewaktu-waktu, dan pastikan selalu memperbarui informasi resmi cuaca melalui kanal BMKG Sumatera Utara @infobmkgsumut,” kata Prakirawan BBMKG Wilayah 1 Medan, Tri Anggun Lestari kepada Sumut Pos, kemarin. (btr/map/bbs/adz)