JAYAPURA-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, secara terbuka mengajak tokoh senior Partai Golkar Papua Constant Karma untuk bergabung membantu tugas-tugas strategis di Kementerian ESDM, khususnya dalam penanganan sumber daya alam (SDA) di Tanah Papua.
Ajakan tersebut disampaikan oleh Ketum Golkar tersebut saat pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Provinsi Papua yang digelar di Jayapura, Jumat (17/10).
Dalam forum yang dihadiri ratusan kader dan tokoh partai berlambang pohon beringin itu, Bahlil menyampaikan rasa hormat dan kekagumannya terhadap sosok Constant Karma yang disebutnya sebagai birokrat senior sekaligus figur berpengaruh di Papua.
“Saya izin ke Pak Constant, senior kita di Golkar, tokoh birokrat, tokoh Papua. Saya akan meminta kesediaan beliau untuk membantu saya di Kementerian ESDM mengurus seluruh sumber daya alam yang ada di Tanah Papua,” ujar Bahlil yang disambut tepuk tangan meriah para peserta Musda.
Menurut Bahlil, bidang yang akan menjadi fokus kerja Constant Karma nantinya meliputi pengelolaan tambang, minyak dan gas (migas), hingga pembahasan saham 10 persen PT Freeport Indonesia untuk Papua, termasuk isu strategis lainnya seperti perpanjangan kontrak saham Freeport yang kini tengah menjadi perhatian pemerintah pusat.
Menteri asal Fakfak, Papua Barat itu menegaskan, langkah menggandeng figur lokal Papua bukan semata kebijakan politik, melainkan upaya konkret pemerintah untuk mendorong pembangunan yang inklusif dan memberdayakan putra daerah.
“Pemberian amanah ini adalah langkah nyata bahwa rakyat Papua mampu dan layak bekerja untuk daerahnya sendiri. Biarlah orang Papua yang tahu negerinya. Dan saya anggap yang paling layak serta pantas untuk itu adalah Bapak Constant Karma. Setuju atau tidak?” seru Bahlil yang langsung disambut sorak dukungan dari kader Golkar yang hadir.
JAYAPURA-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia, secara terbuka mengajak tokoh senior Partai Golkar Papua Constant Karma untuk bergabung membantu tugas-tugas strategis di Kementerian ESDM, khususnya dalam penanganan sumber daya alam (SDA) di Tanah Papua.
Ajakan tersebut disampaikan oleh Ketum Golkar tersebut saat pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Provinsi Papua yang digelar di Jayapura, Jumat (17/10).
Dalam forum yang dihadiri ratusan kader dan tokoh partai berlambang pohon beringin itu, Bahlil menyampaikan rasa hormat dan kekagumannya terhadap sosok Constant Karma yang disebutnya sebagai birokrat senior sekaligus figur berpengaruh di Papua.
“Saya izin ke Pak Constant, senior kita di Golkar, tokoh birokrat, tokoh Papua. Saya akan meminta kesediaan beliau untuk membantu saya di Kementerian ESDM mengurus seluruh sumber daya alam yang ada di Tanah Papua,” ujar Bahlil yang disambut tepuk tangan meriah para peserta Musda.
Menurut Bahlil, bidang yang akan menjadi fokus kerja Constant Karma nantinya meliputi pengelolaan tambang, minyak dan gas (migas), hingga pembahasan saham 10 persen PT Freeport Indonesia untuk Papua, termasuk isu strategis lainnya seperti perpanjangan kontrak saham Freeport yang kini tengah menjadi perhatian pemerintah pusat.
Menteri asal Fakfak, Papua Barat itu menegaskan, langkah menggandeng figur lokal Papua bukan semata kebijakan politik, melainkan upaya konkret pemerintah untuk mendorong pembangunan yang inklusif dan memberdayakan putra daerah.
“Pemberian amanah ini adalah langkah nyata bahwa rakyat Papua mampu dan layak bekerja untuk daerahnya sendiri. Biarlah orang Papua yang tahu negerinya. Dan saya anggap yang paling layak serta pantas untuk itu adalah Bapak Constant Karma. Setuju atau tidak?” seru Bahlil yang langsung disambut sorak dukungan dari kader Golkar yang hadir.