WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menjelang pergantian tahun menuju 2026, pemerintah mengetuk keputusan besar: enam program bansos utama seperti PKH dan BPNT dipastikan lanjut, sementara dua jenis bantuan populer resmi dihentikan mulai 2026. Fokus anggaran kini diarahkan ke program yang lebih struktural, terintegrasi, dan tepat sasaran.
Pada tahun anggaran 2026, alokasi perlindungan sosial naik 8,6 persen menjadi Rp508,2 triliun, dengan target menjaga daya tahan sekitar 100 juta keluarga rentan di tengah tekanan ekonomi yang belum sepenuhnya pulih.
Menjelang tutup tahun 2025, penyaluran PKH dan BPNT juga dikebut agar seluruh penerima manfaat memperoleh haknya sesuai jadwal.
Berikut rangkuman lengkap bansos yang lanjut, digitalisasi baru 2026, serta dua bantuan yang resmi dihentikan.
Enam Program Bansos yang Dipastikan Lanjut Sepanjang 2026
Anggaran bansos 2026 naik signifikan karena enam program utama tetap dipertahankan. Berikut detailnya:
1. Program Keluarga Harapan (PKH)
PKH tetap menjadi tulang punggung bansos bersyarat di Indonesia.
Target penerima: 10 juta KPM
Bantuan: Rp225.000–Rp1.000.000 per tahap, cair 4 kali setahun.
2. Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT)
Program bantuan pangan tetap jalan dengan skema saldo elektronik KKS.
Target penerima: 18 juta KPM
Nilai bantuan: Rp200.000–Rp600.000 per bulan.
3. Program Indonesia Pintar (PIP)
PIP diarahkan untuk membantu siswa dari jenjang SD hingga kuliah.
Target: 20 juta pelajar/mahasiswa
Nominal bantuan: Rp450.000–Rp1.000.000, dicairkan awal tahun ajaran.
4. Penerima Bantuan Iuran JKN (PBI-JKN)
Iuran BPJS bagi masyarakat miskin tetap ditanggung negara.
Target: 90 juta peserta
Iuran per orang: Rp42.000 per bulan.
5. ATENSI & Rehabilitasi Sosial PMKS
Menyasar kelompok rentan seperti lansia, disabilitas, dan korban bencana sosial.
Target: 1 juta penerima
Bantuan: alat bantu, pelatihan kerja, hingga dukungan pangan bergizi.
6. Bansos Beras 10 Kg Situasional
Bantuan beras tetap diberikan jika terjadi kerawanan pangan atau kondisi khusus.
Penyalur: Bulog.
Tahun 2026 menjadi tonggak baru karena seluruh bansos akan mulai masuk sistem terpadu bernama Perlinsos Digital. Ini adalah platform resmi yang menyatukan seluruh data penerima bansos, berbasis DTSEN BPS dan teknologi AI untuk meminimalkan:
✓ data ganda
✓ selisih penerima
✓ salah sasaran
Uji coba di Banyuwangi mencatat akurasi 90 persen, mendorong pemerintah memperluas implementasi ke 32 daerah pilot seperti Surabaya, Malang, hingga Mojokerto mulai Februari 2026.
Melalui platform ini, pendaftaran bansos bisa dilakukan via ponsel, dengan verifikasi otomatis berdasarkan desil ekonomi.
Pemerintah memperkirakan sistem digital ini mampu menghemat Rp10 triliun per tahun dari pengurangan kebocoran dan ketidaktepatan sasaran.
Dua Bantuan Populer yang Dihentikan Total Mulai 2026
1. BLT Kesra
BLT Kesra—bansos tambahan senilai Rp900 ribu (3 bulan sekaligus) yang cair di 2025—tidak berlanjut di 2026.
Alasan penghentian:
✓ Sifatnya hanya bantuan sementara
✓ Telah selesai masa pemberlakuannya
✓ Fokus anggaran dialihkan ke bansos struktural
Penerima BLT Kesra adalah keluarga miskin ekstrem di desil 1–4 DTSEN.
Metode pencairan:
✓ Bank penyalur (bagi yang punya KKS)
✓ PT Pos Indonesia (bagi yang belum punya KKS)
Pencairan terakhir berlangsung hingga akhir Desember 2025, dengan kemungkinan cair susulan awal Januari 2026 bagi wilayah yang terlambat.
2. Bantuan Beras 20 Kg & Minyak Goreng 4 Liter
Bantuan pangan khusus yang disalurkan sepanjang 2025 ini resmi dihentikan pada 2026.
Isi bantuan:
✓ Beras 20 kg
✓ Minyak goreng 4 liter
Penerima: KPM BPNT di beberapa wilayah prioritas
Program ini dihentikan karena sifatnya hanya stimulus tahun berjalan, bukan bantuan reguler. Aris Arianto
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

1 day ago
7


















































