DPR RI Apresiasi Peran Strategis Barantin, Perkuat Ekonomi dan Lindungi SDA Hayati

2 days ago 6

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Peran strategis Badan Karantina Indonesia (Barantin) dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional serta menjaga kelestarian sumber daya alam (SDA) hayati, mendapat apresiasi dari Komisi IV DPR RI.

Dalam kunjungan kerja ke Sumatera Utara, Komisi IV DPRI RI menegaskan bahwa karantina merupakan garda terdepan, yang tidak hanya melindungi negara dari ancaman biologis, tetapi juga menjadi motor penggerak ekspor dan daya saing nasional.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Panggah Susanto, menyoroti pentingnya peran karantina sebagai benteng penjaga kepentingan nasional. “Karantina istilahnya palang pintu kan, melindungi dan membawa kepentingan nasional. Sebagai palang pintu ini harus bisa menyaring ya, apa yang bisa masuk dan apa yang dilancarkan keluar,” ujar Panggah dalam kunjungan kerjanya, Kamis (10/4/2025).

Lebih lanjut Panggah menilai bahwa penyatuan kelembagaan karantina yang sebelumnya terpisah-pisah menjadi satu badan adalah langkah tepat. “Sekarang sudah terkoordinasi dengan baik. Dulu kan sendiri-sendiri, sekarang dengan adanya Badan Karantina Indonesia ini menjadi lebih efektif dalam pengawasan dan pelayanannya,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, turut menegaskan bahwa Barantin juga berperan penting dalam menjaga kelancaran ekspor dan perlindungan terhadap kekayaan hayati nasional. “Karantina adalah garda terdepan dalam menjaga Indonesia dari masuknya penyakit dan hama, sekaligus melindungi kekayaan sumber daya hayati agar tidak keluar tanpa sepengetahuan negara. Dari sisi ekonomi, karantina juga berperan penting dalam memperlancar ekspor produk-produk Indonesia ke pasar global,” kata Daniel.

Menurutnya, percepatan layanan karantina dari delapan jam menjadi empat hingga lima jam merupakan hasil positif dari transformasi digital melalui sistem Best Trust Barantin.

“Pemangkasan waktu ini terjadi berkat penerapan sistem layanan digital. Saat barang tiba di Indonesia, tidak perlu lagi menunggu lama. Karena itu, Badan Karantina Indonesia harus terus diperkuat,” ucap Daniel.

Barantin melalui Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) Sumatera Utara turut hadir dalam kunjungan kerja Komisi IV DPR RI ke Kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara. Kegiatan ini juga menjadi ajang sinergi antar lembaga untuk memperkuat pengawasan terhadap lalu lintas tumbuhan dan satwa liar.

Deputi Bidang Karantina Hewan Barantin, Sriyanto, menyatakan bahwa peran karantina tidak hanya menyentuh aspek ekonomi tetapi juga konservasi. “Perdagangan ilegal satwa liar adalah persoalan serius yang memerlukan penanganan terpadu lintas sektor. Langkah Komisi IV DPR RI dalam menyuarakan hal ini menjadi dorongan penting bagi penegakan hukum dan perlindungan keanekaragaman hayati kita,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Karantina Sumatera Utara, N. Prayatno Ginting, menegaskan, bahwa Karantina siap memperkuat sinergi dengan BKSDA dan instansi lainnya.

“Kami siap mendukung upaya penegakan hukum terhadap perdagangan ilegal tumbuhan dan satwa liar. Sebagai bagian dari pengawasan perlintasan, Karantina memiliki peran strategis dalam mencegah keluar masuknya spesimen dilindungi secara ilegal,” jelasnya.

Komisi IV DPR RI juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan instansi teknis daerah guna memperkuat implementasi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Diskusi bersama berbagai pihak diharapkan mampu mendorong keterlibatan masyarakat serta memberikan perlindungan hukum yang lebih kuat bagi tumbuhan dan satwa liar.

Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk menyatukan kebijakan, memperkuat koordinasi antar lembaga, dan meningkatkan kesadaran publik terhadap bahaya perdagangan ilegal tumbuhan dan satwa liar.

Demi menjaga keseimbangan ekosistem, serta keberlanjutan sumber daya alam hayati sebagai aset nasional dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.(san/han)

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Peran strategis Badan Karantina Indonesia (Barantin) dalam memperkuat ketahanan ekonomi nasional serta menjaga kelestarian sumber daya alam (SDA) hayati, mendapat apresiasi dari Komisi IV DPR RI.

Dalam kunjungan kerja ke Sumatera Utara, Komisi IV DPRI RI menegaskan bahwa karantina merupakan garda terdepan, yang tidak hanya melindungi negara dari ancaman biologis, tetapi juga menjadi motor penggerak ekspor dan daya saing nasional.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Panggah Susanto, menyoroti pentingnya peran karantina sebagai benteng penjaga kepentingan nasional. “Karantina istilahnya palang pintu kan, melindungi dan membawa kepentingan nasional. Sebagai palang pintu ini harus bisa menyaring ya, apa yang bisa masuk dan apa yang dilancarkan keluar,” ujar Panggah dalam kunjungan kerjanya, Kamis (10/4/2025).

Lebih lanjut Panggah menilai bahwa penyatuan kelembagaan karantina yang sebelumnya terpisah-pisah menjadi satu badan adalah langkah tepat. “Sekarang sudah terkoordinasi dengan baik. Dulu kan sendiri-sendiri, sekarang dengan adanya Badan Karantina Indonesia ini menjadi lebih efektif dalam pengawasan dan pelayanannya,” tambahnya.

Dalam kesempatan yang sama anggota Komisi IV DPR RI, Daniel Johan, turut menegaskan bahwa Barantin juga berperan penting dalam menjaga kelancaran ekspor dan perlindungan terhadap kekayaan hayati nasional. “Karantina adalah garda terdepan dalam menjaga Indonesia dari masuknya penyakit dan hama, sekaligus melindungi kekayaan sumber daya hayati agar tidak keluar tanpa sepengetahuan negara. Dari sisi ekonomi, karantina juga berperan penting dalam memperlancar ekspor produk-produk Indonesia ke pasar global,” kata Daniel.

Menurutnya, percepatan layanan karantina dari delapan jam menjadi empat hingga lima jam merupakan hasil positif dari transformasi digital melalui sistem Best Trust Barantin.

“Pemangkasan waktu ini terjadi berkat penerapan sistem layanan digital. Saat barang tiba di Indonesia, tidak perlu lagi menunggu lama. Karena itu, Badan Karantina Indonesia harus terus diperkuat,” ucap Daniel.

Barantin melalui Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan (Karantina) Sumatera Utara turut hadir dalam kunjungan kerja Komisi IV DPR RI ke Kantor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Utara. Kegiatan ini juga menjadi ajang sinergi antar lembaga untuk memperkuat pengawasan terhadap lalu lintas tumbuhan dan satwa liar.

Deputi Bidang Karantina Hewan Barantin, Sriyanto, menyatakan bahwa peran karantina tidak hanya menyentuh aspek ekonomi tetapi juga konservasi. “Perdagangan ilegal satwa liar adalah persoalan serius yang memerlukan penanganan terpadu lintas sektor. Langkah Komisi IV DPR RI dalam menyuarakan hal ini menjadi dorongan penting bagi penegakan hukum dan perlindungan keanekaragaman hayati kita,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Karantina Sumatera Utara, N. Prayatno Ginting, menegaskan, bahwa Karantina siap memperkuat sinergi dengan BKSDA dan instansi lainnya.

“Kami siap mendukung upaya penegakan hukum terhadap perdagangan ilegal tumbuhan dan satwa liar. Sebagai bagian dari pengawasan perlintasan, Karantina memiliki peran strategis dalam mencegah keluar masuknya spesimen dilindungi secara ilegal,” jelasnya.

Komisi IV DPR RI juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan instansi teknis daerah guna memperkuat implementasi Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2024 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Diskusi bersama berbagai pihak diharapkan mampu mendorong keterlibatan masyarakat serta memberikan perlindungan hukum yang lebih kuat bagi tumbuhan dan satwa liar.

Kunjungan ini menjadi momentum penting untuk menyatukan kebijakan, memperkuat koordinasi antar lembaga, dan meningkatkan kesadaran publik terhadap bahaya perdagangan ilegal tumbuhan dan satwa liar.

Demi menjaga keseimbangan ekosistem, serta keberlanjutan sumber daya alam hayati sebagai aset nasional dalam pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.(san/han)

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|