Evakuasi Besar-besaran Dilakukan Negara-negara Dunia, 11 dari 29 WNI Tiba di Bandara Soetta

1 day ago 5

SUMUTPOS.CO – SEBANYAK 11 dari 29 orang warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Iran, tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Selasa (24/6). Belasan WNI itu dievakuasi di tengah perang Israel vs Iran yang memanas selama lebih dari sepekan terakhir.

“Alhamdulillah kurang lebih pukul 17.45 WIB, 11 orang sudah tiba di Jakarta. Mereka berasal dari dua provinsi, Jawa Timur dan Kalimantan Timur,” kata Direktur Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri RI, Andy Rachmianto di Bandara Soetta.

Andy menyampaikan, 11 WNI ini tiba di tanah air setelah melakukan proses panjang evakuasi sejak tanggal 20 Juni lalu. Dari Teheran dan sejumlah kota Iran, mereka dibawa ke perbatasan Iran-Azerbaijan melalui jalur darat untuk kemudian diterbangkan dari Baku ke Jakarta.

Kendati demikian, konflik Iran vs Israel yang begitu dinamis, yang turut melibatkan Amerika Serikat, membuat sejumlah negara menutup wilayah udaranya. Akibatnya, penerbangan para WNI terganggu dan mereka harus menunggu jadwal penerbangan ulang.

“Sebetulnya, selain 11 orang itu, juga sudah dijadwalkan 18 WNI lainnya akan tiba di Jakarta hari ini juga, sore tadi. Namun karena terkena gangguan penerbangan karena menggunakan maskapai Qatar Airwayas, penerbangan mereka dari Baku menuju Jakarta sempat terganggu,” tutur Andy.

“Pesawat yang mengangkut 18 saudara kita ini sempat dialihkan ke Jeddah, Arab Saudi, selama beberapa jam bersandar di sana. Tapi Alhamdulillah 18 saudara kita sudah berhasil diterbangkan dari Jeddah menuju Doha. Saat ini kita masih menunggu jadwal penerbangan dari Doha menuju Jakarta,” lanjutnya.

Berdasarkan data KBRI Teheran, saat ini terdapat 386 WNI di Iran, dengan mayoritas adalah pelajar dan mahasiswa di Kota Qom. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) pun mengeluarkan imbauan untuk WNI yang berada di Timur Tengah.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha mengungkapkan, Kemlu RI dan seluruh Perwakilan RI di Timur Tengah terus memonitor dari dekat eskalasi konflik yang terjadi antara Israel, AS, dan Iran. Terlebih, usai serangan balasan Iran ke pangkalan militer AS di Qatar.

Merespons hal tersebut, Kemlu mengimbau agar para WNI yang saat ini berada di Timur Tengah meningkatkan kewaspadaan. WNI diminta untuk terus memantau situasi keamanan dan arahan yang diberikan otoritas setempat. Termasuk, mengurangi perjalanan ke luar rumah untuk hal-hal yang tidak mendesak.

Selain itu, WNI juga disarankan untuk menghindari lokasi aset-aset negara berkonflik. “Bagi WNI yang menetap agar melakukan lapor diri secara online di www.peduliwni.kemlu.go.id dan memastikan data telah update,” ungkap Judha pada Selasa (24/6).
Judha juga menekankan, agar WNI luar negeri khususnya Timur Tengah segera menghubungi hotline Perwakilan RI terdekat atau hotline Kemlu apabila mengalami kondisi darurat. WNI dapat menghubungi Direktorat Pelindungan WNI melalui nomor +62 812-9007-0027 (WhatsApp) atau tekan Tombol Darurat di aplikasi Safe Travel Kemlu.

Sementara itu, bagi WNI yang memiliki rencana penerbangan melewati wilayah udara Timur Tengah, Judha meminta, agar melakukan antisipasi atas risiko gangguan penerbangan karena penutupan wilayah udara di sejumlah negara. Pada Senin waktu setempat misalnya, Bandara Internasional Hamad di Doha, Qatar, tengah ditutup sementara wilayah udaranya menyusul serangan rudal yang dilancarkan Iran terhadap pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Al Udeid, dekat ibu kota Qatar. “Selalu pastikan jadwal penerbangan ke maskapai,” ungkapnya.

Evakuasi Massal dari Israel dan Iran
Tak hanya Indonesia, gelombang evakuasi besar-besaran juga terus dilakukan negara-negara dunia. Dari jalur udara menggunakan pesawat militer maupun sewaan, jalur darat dengan bus, hingga jalur laut dengan kapal pesiar sampai kapal Angkatan Laut.

Seperti dilansir dari NBC News, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) menyatakan telah mengevakuasi sekitar 250 warga negara mereka dari Israel sejak Sabtu (21/6) lalu dengan pesawat. Mereka diterbangkan ke Yunani, Italia, dan Siprus melalui tujuh penerbangan yang difasilitasi oleh pemerintah tiga negara tersebut.
“Kami berterima kasih kepada mitra kami di negara-negara tersebut karena telah menerima penerbangan ini,” begitu bunyi pernyataan resmi Departemen Luar Negeri AS.

Kedutaan Besar AS melalui Duta Besar Mike Huckabee juga mengumumkan evakuasi 1.500 mahasiswa AS dengan menggunakan kapal pesiar dari Israel ke Siprus. Hal itu dilakukan karena akses keluar lewat udara sangat terbatas akibat penutupan sementara Bandara Ben Gurion di Tel Aviv. Kapal pesiar itu merupakan moda transportasi Birthright Israel. Yakni, sebuah program perjalanan gratis ke Israel yang ditujukan untuk pemuda Yahudi berusia 18-26 tahun.

Sementara Tiongkok melalui kedutaan besar mereka di Iran menyatakan bahwa sebagian besar warga negaranya telah dievakuasi sejak akhir pekan lalu. Mereka dipindahkan lewat jalur darat ke negara-negara tetangga seperti Turki, Armenia, Azerbaijan, Turkmenistan, dan Irak.

Diplomat Kedutaan Besar Tiongkok di Iran Fu Lihua mengungkapkan, pihaknya telah menyiapkan 17 bus dalam empat gelombang untuk mengangkut warga dari Teheran menuju perbatasan. “Kami bekerja 24 jam, menjaga komunikasi erat dengan warga, memberikan panduan evakuasi, dan mengirim personel ke titik perbatasan,” kata Fu seperti dilansir Global Times.
Yunani juga memulangkan 105 WN mereka melalui Mesir menggunakan bus untuk menyeberangi perbatasan. Dari situ kemudian mereka dipindah ke transportasi udara.

India tak ketinggalan. Mengutip Times of India, pemerintah India meluncurkan Operasi Sindhu yang mengevakuasi 1.700 WN mereka di Iran melalui Ashgabat, Turkmenistan. Sementara evakuasi 1.000 WN India dari Israel dilakukan melalui Yordania. (lyn/dns/jpg)

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|