JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Warga mulai dihebohkan oleh pergantian cat pesawat kepresidenan yang terkesan tiba-tiba. Namun pihak Istana Kepresidenan menanggapi isu tersebut dengan santai, menyebut perubahan tampilan pesawat sebagai hal yang lumrah dan tidak perlu dibesar-besarkan.
Perubahan desain pesawat kepresidenan A-001 mencuat saat Presiden Prabowo Subianto menggunakannya untuk kunjungan kenegaraan ke Brunei Darussalam pada 16 Mei 2025. Warna dan desain pesawat tersebut terlihat berbeda dari era Presiden Joko Widodo, memicu perbincangan di media sosial.
Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro menjelaskan bahwa pergantian warna cat atau livery merupakan hal biasa dalam pemeliharaan pesawat. “Alasan ganti warna biasa. Itu hal yang lumrah. Enggak usah terlalu serius menanggapinya,” kata Juri saat ditemui di Jakarta, Selasa (20/5/2025).
Juri juga mengaku belum mengetahui besaran anggaran yang digunakan untuk perubahan cat tersebut. “Anggaran gue sendiri aja gue enggak tahu,” ujarnya sambil tersenyum.
Senada dengan Juri, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi menegaskan bahwa perubahan warna dan desain pesawat bukanlah sesuatu yang luar biasa. Ia menyebut hal tersebut sebagai bagian dari pemeliharaan rutin.
“Kalau kendaraan seperti pesawat atau kapal, pasti ada pemeliharaan berkala. Salah satunya bisa meliputi perubahan desain atau warna cat,” kata Hasan pada Sabtu (17/5/2025).
Hasan juga menjelaskan bahwa Presiden Prabowo selama ini lebih sering menggunakan pesawat pribadinya untuk kegiatan kenegaraan. Desain pesawat kepresidenan kemudian diselaraskan agar tidak membingungkan publik. “Tujuannya supaya masyarakat bisa mengenali bahwa kedua pesawat itu adalah bagian dari kendaraan resmi Presiden,” ujarnya.
Saat ini, pesawat kepresidenan A-001 akan difungsikan sebagai pesawat cadangan. Sementara pesawat pribadi Presiden yang kini digunakan secara rutin telah menyesuaikan tampilan luarnya dengan corak resmi.
Sebagai informasi, pada masa Presiden Jokowi, pesawat A-001 memiliki dominasi warna merah pada bagian moncong hingga ke ekor, serta tulisan “Republik Indonesia” berwarna putih. Kini, tampilan pesawat berubah menjadi mayoritas putih, dengan aksen garis merah di atas dan bawah jendela serta tulisan “Republik Indonesia” berwarna hitam menggunakan jenis huruf baru.
Pihak Istana mengimbau publik untuk tidak terburu-buru menarik kesimpulan dari perubahan visual tersebut, karena bukan didorong oleh kepentingan khusus, melainkan semata-mata bagian dari kebijakan pemeliharaan dan penyelarasan simbolik.
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.