KAMMI dan HMI Temui Wali Kota Tebingtinggi, Bahas Permasalahan yang Terjadi di Masyarakat

1 week ago 18

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO- Wali Kota Tebingtinggi, Iman Irdian Saragih, menerima silaturahmi dari perwakilan organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Himpunan Mahasiswi Islam (HMI) Kota Tebingtinggi di Gedung Balai Kota, Selasa (16/6).

Wali Kota Iman Irdian Saragih menyampaikan apresiasi atas aksi damai penyampaian aspirasi yang telah dilakukan organisasi kepemudaan pada 2 Juni lalu. Wali Kota Iman Irdian Saragih menilai hal tersebut sebagai bagian dari control balance (penyeimbang) bagi pemerintahan.

“Saya juga tidak bisa bekerja sendiri. Dengan hadirnya pemuda-pemudi, kader mahasiswa, kita berharap bisa memberi saran dan kritik. Ada unjuk rasa, apa artinya? Ini menjadi control balance, evaluasi. Saya merasa terpanggil dan termotivasi,” ujar Iman Irdian Saragih.

Dalam kesempatan itu, Iman Irdian memaparkan beberapa program kerja yang telah dan akan terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Tebingtinggi, diantaranya adalah pembenahan jajaran pimpinan dan manajemen di RSUD dr Kumpulan Pane dan PDAM Tirta Bulian.

“Selain itu, pemerintah kota juga akan merevitalisasi Pasar Inpres dan Pasar Gambir, termasuk memanfaatkan eks RS Herna dan eks Kantor Kejaksaan Negeri untuk dijadikan pusat jajanan serba ada (Pujasera),” ungkap Iman Irdian.

Di sektor digitalisasi, Pemko Tebingtinggi menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk menghadirkan aplikasi aduan masyarakat dan pembuatan surat keterangan, yang diberi nama Tebingtinggi Idaman.

“Aplikasi ini direncanakan akan diluncurkan pada 1 Juli mendatang, bertepatan dengan peringatan Hut ke-108 Kota Tebingtinggi. Saya juga beserta jajaran meminta saran dari pemuda, generasi muda Kota Tebingtinggi ini, lebih energik, inovatif pemikirannya,” harap Iman Irdian Saragih.

Terhadap saran dan harapan yang disampaikan, Wali Kota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih menanggapi bahwa akan segera mengkaji bersama dengan instansi terkait.

Sebelumnya, perwakilan organisasi kepemudaan, Ketua KAMMI Haryono, menjelaskan bahwa aksi demonstrasi pada 2 Juni lalu merupakan aksi demokrasi murni dengan 11 tuntutan. Haryono menegaskan bahwa aksi tersebut tidak dimanfaatkan atau dipengaruhi oleh oknum manapun, melainkan murni membawa aspirasi dan kepentingan masyarakat.

“Tidak ada kepentingan kami pribadi, ini murni dari permasalahan yang dihadapi masyarakat. Bagaimana pelayanan publik, bagaimana pelayanan kesehatan, bagaimana kenaikan tarif PDAM, namun dengan kualitas air yang tidak baik,” ungkap Haryono.

Irfan, tokoh pemuda lainnya, menyoroti minimnya informasi mengenai beasiswa bagi pelajar berprestasi.

“Banyak anak siswa yang berprestasi, minim informasi, sulit mendapat ruang tempat,” katanya.

Sementara itu, Ketua HMI Jihan Akbar, fokus pada penataan UMKM. Ia berharap Wali Kota dan jajaran dapat membenahi dan menertibkan kesemrawutan ketidakteraturan pedagang, pelaku UMKM, khususnya yang berada di tengah kota. Selain itu, ia juga menyoroti kesulitan mencari lapangan pekerjaan di Kota Tebingtinggi.

“Kita adalah anak-anak kampung Tebing Anak Kampung Sini, karena kita juga lahir dan besar di Kota Tebingtinggi. Kita ingin Kota Tebingtinggi maju dan modern,” harapnya.

Perwakilan organisasi kepemudaan lainnya, Arif, berharap agar Wali Kota tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, melainkan juga pada pembentukan karakter Sumber Daya Manusia. (ian/han)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO- Wali Kota Tebingtinggi, Iman Irdian Saragih, menerima silaturahmi dari perwakilan organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Himpunan Mahasiswi Islam (HMI) Kota Tebingtinggi di Gedung Balai Kota, Selasa (16/6).

Wali Kota Iman Irdian Saragih menyampaikan apresiasi atas aksi damai penyampaian aspirasi yang telah dilakukan organisasi kepemudaan pada 2 Juni lalu. Wali Kota Iman Irdian Saragih menilai hal tersebut sebagai bagian dari control balance (penyeimbang) bagi pemerintahan.

“Saya juga tidak bisa bekerja sendiri. Dengan hadirnya pemuda-pemudi, kader mahasiswa, kita berharap bisa memberi saran dan kritik. Ada unjuk rasa, apa artinya? Ini menjadi control balance, evaluasi. Saya merasa terpanggil dan termotivasi,” ujar Iman Irdian Saragih.

Dalam kesempatan itu, Iman Irdian memaparkan beberapa program kerja yang telah dan akan terus dilakukan oleh Pemerintah Kota Tebingtinggi, diantaranya adalah pembenahan jajaran pimpinan dan manajemen di RSUD dr Kumpulan Pane dan PDAM Tirta Bulian.

“Selain itu, pemerintah kota juga akan merevitalisasi Pasar Inpres dan Pasar Gambir, termasuk memanfaatkan eks RS Herna dan eks Kantor Kejaksaan Negeri untuk dijadikan pusat jajanan serba ada (Pujasera),” ungkap Iman Irdian.

Di sektor digitalisasi, Pemko Tebingtinggi menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk menghadirkan aplikasi aduan masyarakat dan pembuatan surat keterangan, yang diberi nama Tebingtinggi Idaman.

“Aplikasi ini direncanakan akan diluncurkan pada 1 Juli mendatang, bertepatan dengan peringatan Hut ke-108 Kota Tebingtinggi. Saya juga beserta jajaran meminta saran dari pemuda, generasi muda Kota Tebingtinggi ini, lebih energik, inovatif pemikirannya,” harap Iman Irdian Saragih.

Terhadap saran dan harapan yang disampaikan, Wali Kota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih menanggapi bahwa akan segera mengkaji bersama dengan instansi terkait.

Sebelumnya, perwakilan organisasi kepemudaan, Ketua KAMMI Haryono, menjelaskan bahwa aksi demonstrasi pada 2 Juni lalu merupakan aksi demokrasi murni dengan 11 tuntutan. Haryono menegaskan bahwa aksi tersebut tidak dimanfaatkan atau dipengaruhi oleh oknum manapun, melainkan murni membawa aspirasi dan kepentingan masyarakat.

“Tidak ada kepentingan kami pribadi, ini murni dari permasalahan yang dihadapi masyarakat. Bagaimana pelayanan publik, bagaimana pelayanan kesehatan, bagaimana kenaikan tarif PDAM, namun dengan kualitas air yang tidak baik,” ungkap Haryono.

Irfan, tokoh pemuda lainnya, menyoroti minimnya informasi mengenai beasiswa bagi pelajar berprestasi.

“Banyak anak siswa yang berprestasi, minim informasi, sulit mendapat ruang tempat,” katanya.

Sementara itu, Ketua HMI Jihan Akbar, fokus pada penataan UMKM. Ia berharap Wali Kota dan jajaran dapat membenahi dan menertibkan kesemrawutan ketidakteraturan pedagang, pelaku UMKM, khususnya yang berada di tengah kota. Selain itu, ia juga menyoroti kesulitan mencari lapangan pekerjaan di Kota Tebingtinggi.

“Kita adalah anak-anak kampung Tebing Anak Kampung Sini, karena kita juga lahir dan besar di Kota Tebingtinggi. Kita ingin Kota Tebingtinggi maju dan modern,” harapnya.

Perwakilan organisasi kepemudaan lainnya, Arif, berharap agar Wali Kota tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, melainkan juga pada pembentukan karakter Sumber Daya Manusia. (ian/han)

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|