Kampung Haji di Arab Saudi Tinggal Menunggu Lahan

9 hours ago 3

SUMUTPOS.CO – Mimpi Presiden Prabowo Subianto membangun Kampung Haji tampaknya bakal segera terwujud. Pasalnya, rencana membangun Kampung Haji tersebut sudah mendapat restu dari Pemerintah Arab Saudi. Saat ini tinggal menunggu keputusan Pemerintah Arab Saudi, lahan mana yang akan diberikan untuk dikelola Indonesia.

KEPALA Badan Penyelenggara Haji atau BP Haji Mochammad Irfan Yusuf mengatakan, mengenai lokasi dan bagaimana teknis kampung haji akan dibentuk, masih dikoordinasikan lebih lanjut. Irfan mengaku, pemerintah juga belum menentukan total anggaran yang dibutuhkan.
Politikus Gerindra itu berujar belum banyak yang bisa dibocorkan soal rencana ini lantaran program sepenuhnya di bawah komando Presiden Prabowo Subianto. “Kami tunggu arahan Pak Presiden,” katanya usai rapat kerja bersama Komisi VIII DPR di gedung parlemen, Jakarta, Senin (7/7).

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri Agama Bidang Kerja Sama dan Hubungan Luar Negeri, Gugun Gumilar yakin, kampung haji di Arab Saudi segera terwujud dan menjadi buah diplomasi Presiden RI Prabowo Subianto ke Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud (MBS). “Insyaallah Presiden Prabowo mencatat diplomasi emas RI dengan Arab Saudi dengan keseriusan dalam mewujudkan kampung haji Indonesia dan Insya Allah dalam waktu dekat kita bisa mulai merealisasikannya,” kata Gugun Gumilar, Minggu (6/7).

Untuk diketahui, Presiden Prabowo bertemu dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi Pangeran MBS di Istana Al-Salam, Jeddah, Arab Saudi, Rabu (2/7) lalu. Gugun mengungkapkan, Presiden Prabowo juga telah memberikan dukungan penuh terhadap rencana realisasi kampung haji. “Saya juga ikut dalam merencanakan proses pertemuan Menteri Agama Nasaruddin Umar, Pak Menko (Koordinator Bidang Pangan) Zulkifli Hasan serta Pak Menteri Investasi Rosan Roeslani, di mana mereka mendampingi Presiden Prabowo untuk bertemu dengan mitra di Arab Saudi guna membicarakan terkait teknis realisasi Kampung Haji Indonesia,” ujar Gugun.

Pertemuan tersebut berlangsung selama kurang lebih satu jam dan menjadi momentum strategis untuk memperkuat peran Indonesia dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun tahun yang akan datang. Sudah ada peluncuran perdana Dewan Koordinasi Tertinggi Saudi-Indonesia, sebuah wadah kelembagaan baru yang bertujuan mengakselerasi kerja sama lintas sektor dan rencana pembangunan kampung haji Indonesia di Arab Saudi.

“Saya mengapresiasi kunjungan ini menghasilkan penandatanganan berbagai kesepakatan bisnis senilai sekitar 27 miliar dolar AS (sekitar Rp440 triliun) antara pelaku usaha Indonesia dan Arab Saudi, mencakup sektor energi bersih, petrokimia, dan layanan bahan bakar penerbangan,” kata Gugun.

Presiden Prabowo sejak lama menyampaikan keinginanya membangun Kampung Haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi. Dengan memiliki fasilitas sendiri, kepala negara ingin akses dan pelayanan jemaah lebih mudah, terutama mereka yang berusia lanjut.
Ia berharap lokasi kampung tersebut bisa dibangun sedekat mungkin dengan Masjidil Haram, sehingga jemaah tidak harus menempuh jarak jauh untuk beribadah. “Dalam puncaknya, jumlah jemaah kita bisa mencapai 12 ribu orang per hari. Maka saya ingin mempermudah ibadah mereka, terutama yang sudah sepuh,” ujar Prabowo saat meresmikan Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F Bandara Soekarno-Hatta pada 4 Mei 2025.

Rencana Prabowo ini kemudian mendapat sinyal positif dari Pangeran Mohammed bin Salma usai melakukan pertemuan di Jeddah, pada Rabu, 2 Juli 2025. Restu itu disampaikan oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar yang turut mendampingi Prabowo dalam pertemuan tersebut. “(Yang dibahas) termasuk pendidikan dan kampung haji. Alhamdulillah Pangeran MBS mendukung penuh Kampung Haji Indonesia terealisasi sesegera mungkin,” kata Nasaruddin Umar dikutip dari keterangan resmi Kementerian Agama pada Kamis, 3 Juli 2025.

Dipicu Penyakit Kronis, 461 Jamaah Haji Wafat

Sementara, penyelenggaraan ibadah haji 2025 sudah hampir rampung. Dari catatan Kementerian Agama (Kemenag), untuk sementara, jamaah haji Indonesia yang meninggal mencapai 437 orang. Jumlah itu hampir menyalip angka tahun lalu.

Jamaah haji Indonesia yang wafat pada tahun lalu jumlahnya 461 orang. Jumlah jamaah haji yang wafat itu masih berpotensi bertambah. Sebab, penyelenggaraan ibadah haji berlangsung sampai 10 Juli serta ada sejumlah jamaah yang menjalani perawatan karena sakit.

Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Muchlis M. Hanafi mengatakan, di layanan kesehatan kloter, masih ada 852 jamaah rawat jalan. Kemudian, di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), terdapat 3 pasien rawat inap dan 2 orang lainnya dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). “Lalu, masih ada 34 jamaah yang dirawat di RSAS,” paparnya.

Menurut Muchlis, pemulangan jamaah rute Madinah ke Tanah Air paling akhir pada 11 Juli dini hari waktu setempat. Dia berharap jamaah yang sedang dirawat bisa segera sembuh dan ikut pulang bersama jamaah lainnya. Jamaah yang sakit akan terus dirawat sampai dinyatakan layak terbang.

Dia mengakui, jumlah jamaah haji yang wafat tahun ini hampir sama seperti tahun lalu. Pemicunya karena penyakit kronis. Pihaknya berharap jumlahnya tidak bertambah. “Empat penyebab terbesar (jamaah wafat) adalah jantung, hipertensi, diabetes, dan paru-paru,” kata Muchlis.

Kesehatan jamaah haji, kata Muchlis, akan menjadi perhatian pemerintah Indonesia.
Dalam pelunasan biaya haji, misalnya. Calon jamaah haji (CJH) diharuskan lolos pemeriksaan kesehatan. “Tentu ini menjadi perhatian Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar lebih ketat lagi dalam hal istitha’ah kesehatan,” katanya.

Sementara itu, hingga kemarin, jumlah jamaah haji beserta petugas kloter yang tiba di Indonesia totalnya 180.744 orang. Perinciannya, 178.904 jamaah dan 1.840 petugas. Mereka tergabung dalam 460 kloter. (wan/aph/jpg)

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|