Oknum Guru Langgar Sistem Keamanan, 2 Soal ASPD yang Bocor Akhirnya Dijadikan Bonus

3 hours ago 1
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Suhirman, memberikan keterangan pers terkait dugaan kebocoran soal ASPD tingkat SMP di Kantor Disdikpora DIY, Jumat (9/5/2025) | tribunnews

YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Dua soal Asesmen Standarisasi Pendidikan Daerah (ASPD) Literasi Numerik di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang terbukti bocor menjelang pelaksanaan ujian, akhirnya ditetapkan sebagai soal bonus bagi seluruh peserta.

Langkah itu  diambil Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) DIY demi menjaga keadilan dan integritas hasil ujian.

Keputusan itu menyusul hasil investigasi yang dilakukan tim Dikpora DIY sejak dugaan kebocoran mulai mencuat di media sosial pada 6 Mei 2025. Kepala Dikpora DIY, Suhirman, mengungkapkan bahwa kebocoran berasal dari seorang guru di salah satu SMP, yang secara teknis berhasil membobol sistem penyimpanan soal resmi.

“Setelah penelusuran mendalam, kami temukan dua soal identik dengan soal resmi ASPD tersebar melalui WhatsApp sejak 4 Mei. Guru pelaku terbukti mengakses file Virtual Hard Disk (VHD) ujian dan menyebarkannya dalam sesi latihan siswa,” jelas Suhirman.

Guru tersebut diketahui menggunakan metode teknis tingkat lanjut dengan membuka cache VHD, mengubah file XML menjadi format soal, lalu membagikannya dalam Google Form pada 3 Mei 2025—hanya beberapa hari sebelum ujian berlangsung. Aksi ini dilakukan tanpa sepengetahuan kepala sekolah.

Salah satu siswa dari SMP Negeri 10 Yogyakarta sempat disangka sebagai penyebar soal, hingga memicu kecurigaan publik. Namun hasil klarifikasi menunjukkan siswa tersebut tidak terlibat. Bahkan, guru dari SMPN 10 yang sempat dituduh juga dinyatakan bersih.

“Guru SMPN 10 hanya membuat latihan berdasarkan kisi-kisi. Tidak ada indikasi keterlibatan dalam penyebaran soal resmi,” tegas Suhirman.

Sebaliknya, penyelidikan menemukan tiga siswa dari sekolah lain yang menerima soal bocoran tersebut. Meski hanya dua soal yang terbukti bocor, Dikpora DIY menilai kejadian ini cukup serius dan harus ditindaklanjuti.

Ujian ulang tidak akan dilakukan karena kebocoran dianggap tidak signifikan terhadap keseluruhan pelaksanaan ASPD. Namun, sanksi tegas menanti guru yang menjadi pelaku, sesuai aturan disiplin bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Selain itu, Dikpora DIY menegaskan bahwa pengamanan sistem data ujian akan diperketat ke depan, termasuk pengelolaan file VHD dan akses perangkat ujian semi online.

“Kami akan lebih cermat dalam aspek keamanan digital. Ini jadi pelajaran penting,” tutur Suhirman.

Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah menyebarkan informasi yang belum terverifikasi, mengingat potensi dampaknya terhadap siswa maupun institusi pendidikan.

Meski kebocoran hanya terjadi pada dua soal, kasus ini menjadi peringatan keras akan pentingnya pengawasan dalam sistem ujian digital yang kian kompleks. 

www.tribunnews.com

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|