Pencanangan Desa Demangan sebagai Desa Cantik 2025, Langkah Strategis Boyolali Menuju Tata Kelola Berbasis Data

Bupati Boyolali, Agus Irawan mencanangkan Desa Demangan sebagau Desa Cantik Tahun 2025. Senin (19/5/2025) || dok Pemkab Boyolali

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemerintah Kabupaten Boyolali mengambil langkah penting dalam upaya mewujudkan tata kelola pembangunan berbasis data dengan mencanangkan Desa Demangan, Kecamatan Sambi, sebagai Desa Cinta Statistik (Desa Cantik) pada Senin (19/5/2025). Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Boyolali dengan Badan Pusat Statistik (BPS).

Dalam acara pencanangan tersebut, Bupati Boyolali Agus Irawan menegaskan pentingnya peran desa dalam menyajikan dan mempertanggungjawabkan data yang akurat. Ia menilai bahwa data yang valid menjadi fondasi utama dalam menentukan arah kebijakan pembangunan yang efektif.

“Kita berharap selalu bisa berkolaborasi dengan BPS agar data-data yang ada di tingkat desa sampai kecamatan semua nanti menjadi data yang benar-benar apa adanya atau akurat,” katanya.

Bupati Agus juga mengajak seluruh elemen pemerintahan desa, camat, hingga masyarakat untuk turut serta mendukung gerakan ini. Menurutnya, dengan data yang akurat, kebijakan dan bantuan dari pemerintah akan lebih tepat sasaran.

“Itu nanti yang akan kita gunakan melangkah untuk pembangunan-pembangunan dan juga pemberian bantuan baik dari kabupaten atau pemerintah pusat,” sambungnya.

Kepala Desa Demangan, Rosyid Setyawan, menyambut baik pencanangan ini. Ia menilai kehadiran program Desa Cantik akan mendorong desanya menjadi lebih maju dalam pengelolaan data dan potensi lokal.

“Mudah-mudahan nanti dengan adanya asistensi dan pendampingan kepada kami Desa Demangan, untuk benar-benar mampu menggali apa yang selama ini belum kami temukan, dan membimbing kami untuk bisa menyajikan data kepada seluruh pengguna, untuk mengetahui potensi apa yang layak kita kelola lebih jauh.” harapnya.

Dengan penetapan ini, Desa Demangan diharapkan menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam memulai pembangunan dari basis data yang akurat, terukur, dan dapat dipertanggungjawabkan. Langkah ini juga diharapkan mempercepat transformasi digital dan pengambilan kebijakan berbasis fakta di tingkat desa.