Pendapatan Driver Ojol Terancam Turun Jika Grab Akuisisi GOTO

10 hours ago 7
Pengemudi ojek online melintas di kawasan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan. Grab sudah menunjuk penasehat untuk melakukan akuisisi. Bahkan aksi korporasi ini dikabarkan akan rampung pada kuartal II-2025 / tribunnews

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM   — Rencana akuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Grab dinilai bisa berdampak buruk bagi pengemudi ojek online (ojol). Salah satu kekhawatiran yang mencuat adalah potensi penurunan pendapatan para driver karena mereka tak lagi bisa menggunakan dua aplikasi secara bersamaan untuk mencari penumpang.

Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI), Lily Pujiati, mengatakan penggabungan dua raksasa transportasi daring itu akan memaksa pengemudi hanya bergantung pada satu platform. Akibatnya, peluang mendapatkan orderan otomatis akan berkurang.

“Ini berarti pengemudi hanya bisa mengandalkan satu aplikasi saja dalam memperoleh orderan yang berdampak pada berkurangnya pendapatan dibandingkan sebelum merger,” ujar Lily kepada Tribunnews, Senin (12/5/2025).

Ia mencontohkan saat Gojek bergabung dengan Tokopedia pada 2021 dan membentuk GOTO. Menurutnya, sejak saat itu insentif pengemudi perlahan dipangkas. Misalnya, untuk 5 kali pengantaran, driver yang sebelumnya mendapat Rp 10.000 hanya menerima Rp 5.000. Begitu pula dengan 10 pengantaran yang dulunya dihargai Rp 45.000 kini hanya diganjar Rp 20.000.

“Ini berarti pengemudi hanya mendapatkan setengah dari upah yang sebelumnya dia bisa bawa pulang,” ujarnya.

Bagi Lily, penurunan ini tidak sekadar soal angka, tapi juga menambah beban hidup para pengemudi yang sudah berjibaku di jalanan. Saat ini, pendapatan driver hanya berkisar antara Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per hari, belum termasuk biaya bensin, pulsa, perawatan kendaraan, hingga potongan platform yang mencapai 30–70 persen per orderan.

“Jadi, jika Grab benar-benar mengakuisisi GOTO, bukan tidak mungkin kondisi driver akan semakin terpuruk,” ucapnya.

Sementara itu, pihak manajemen GOTO buka suara menanggapi kabar akuisisi tersebut. Sekretaris Perusahaan GOTO, R.A. Koesoemohadiani, menyatakan bahwa hingga kini belum ada keputusan apapun terkait penawaran akuisisi dari Grab.

“Adalah kewajiban direksi untuk menjajaki secara menyeluruh dan mengevaluasi dengan cermat serta penuh kehati-hatian,” kata Diani, sapaan akrabnya, dalam keterbukaan informasi yang dirilis Kamis (8/5/2025).

Ia menegaskan, prinsip kehati-hatian dilakukan untuk menjaga nilai jangka panjang bagi seluruh pemegang saham, sambil tetap memperhatikan kepentingan semua pihak.

“Namun sampai dengan tanggal keterbukaan informasi, kami belum mencapai keputusan apapun terkait penawaran yang mungkin telah diketahui atau diterima GOTO,” tutupnya.

www.tribunnews.com

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|