WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kabar besar datang dari sektor pendidikan nasional. Pemerintah tengah mematangkan kebijakan perluasan Program Indonesia Pintar (PIP) yang akan menjangkau anak usia dini. Mulai tahun 2026, anak-anak TK dan PAUD dipastikan masuk dalam skema penerima bantuan pendidikan yang selama ini hanya dinikmati jenjang SD hingga SMA/SMK. Langkah ini langsung menyita perhatian, terutama kalangan orang tua dari keluarga berpenghasilan rendah yang selama ini harus pontang-panting memenuhi kebutuhan sekolah anak sejak usia dini.
Selama ini, pendidikan TK dan PAUD kerap dianggap sebagai tahap awal yang sepenuhnya ditanggung orang tua. Padahal, realitas di lapangan menunjukkan biaya yang tidak kecil. Seragam, tas, sepatu, buku gambar, alat tulis, iuran kegiatan, hingga ongkos harian menjadi beban tersendiri, terutama bagi keluarga rentan miskin. Perluasan Program Indonesia Pintar ke jenjang TK/PAUD diharapkan menutup celah ini, sehingga pendidikan dasar benar-benar dimulai sejak dini tanpa hambatan biaya.
Pemerintah menilai pendidikan anak usia dini punya peran strategis dalam membentuk karakter, kecerdasan emosional, kemampuan sosial, serta kesiapan belajar anak sebelum masuk SD. Karena itu, anak-anak dari keluarga prasejahtera tidak boleh tertinggal hanya karena faktor ekonomi. Dengan masuknya TK dan PAUD ke dalam skema PIP, intervensi negara dilakukan lebih awal agar kesenjangan pendidikan tidak melebar sejak usia dini.
Di lapangan, banyak orang tua mengaku bantuan semacam ini sangat dinantikan. Selama ini, sebagian harus menunda sekolah anak atau memilih lembaga seadanya karena keterbatasan biaya. Hadirnya PIP untuk TK/PAUD dinilai akan memberi ruang napas yang signifikan, sekaligus meningkatkan partisipasi pendidikan anak usia dini.
Berdasarkan gambaran awal kebijakan yang disiapkan, berikut perkiraan kategori penerima PIP untuk anak TK/PAUD mulai 2026:
✓ Terdaftar di satuan pendidikan TK/PAUD yang sudah masuk sistem Dapodik
✓ Berusia 5–6 tahun pada saat pengusulan
✓ Berasal dari keluarga tidak mampu atau rentan miskin dengan kriteria:
– Terdata dalam DTKS Kemensos, atau
– Memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP), atau
– Memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)
✓ Anak yatim/piatu, korban bencana, atau berada dalam kondisi sosial khusus juga dapat diusulkan sebagai penerima
Seperti jenjang pendidikan lainnya, proses pengusulan tidak dilakukan secara mandiri oleh orang tua. Seluruh mekanisme akan melalui sekolah TK/PAUD masing-masing yang telah terdaftar di Dapodik. Sekolah berperan memverifikasi data, mengusulkan calon penerima, hingga memastikan kesesuaian identitas anak dan keluarga.
Soal nominal bantuan, pemerintah masih dalam tahap finalisasi. Namun, berdasarkan skema yang tengah dibahas, besaran PIP untuk anak TK/PAUD diperkirakan berada di kisaran:
✓ Rp300.000 – Rp450.000 per anak per tahun
Dana bantuan tersebut rencananya ditransfer langsung ke rekening penerima melalui bank penyalur yang bekerja sama, seperti BRI, BNI, Mandiri, atau BTN, menyesuaikan kebijakan sekolah dan wilayah. Bantuan ini bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan pendidikan anak, mulai dari perlengkapan sekolah, alat belajar, hingga kebutuhan pendukung lainnya.
Sambil menunggu petunjuk teknis (juknis) resmi yang ditargetkan terbit awal 2026, orang tua dianjurkan tidak pasif. Ada sejumlah langkah awal yang sebaiknya mulai dipersiapkan agar proses pengajuan tidak terkendala:
✓ Pastikan data KK dan KTP orang tua sesuai domisili sebenarnya
✓ Pastikan anak sudah terdaftar di TK/PAUD yang masuk Data Dapodik
✓ Gunakan nomor ponsel aktif dan mudah dihubungi untuk verifikasi
✓ Simpan KIP atau SKTM jika sudah dimiliki sejak dini
Dengan perluasan PIP ke jenjang TK dan PAUD, arah kebijakan pendidikan nasional semakin menegaskan bahwa akses belajar tidak boleh dibatasi usia maupun kondisi ekonomi. Intervensi sejak dini dinilai jauh lebih efektif dalam menciptakan pemerataan kualitas pendidikan jangka panjang.
Orang tua diimbau terus memantau informasi resmi melalui laman pip.kemdikbud.go.id atau berkoordinasi langsung dengan pihak sekolah. Penyaluran bantuan diproyeksikan mulai berjalan pada pertengahan tahun 2026, setelah proses pemutakhiran data dan sistem selesai dilakukan. Aris Arianto
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

2 days ago
8


















































