WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Idul Adha bukan sekadar hari raya biasa. Ini adalah momen sakral yang penuh makna dan menjadi salah satu ibadah paling dicintai oleh Allah SWT. Salah satu amalan utama dalam Idul Adha adalah menyembelih hewan kurban—tapi tahukah kamu bahwa kurban tak bisa dilakukan sembarangan?
Jangan sampai niat ibadah jadi sia-sia hanya karena salah prosedur! Yuk simak panduan lengkap, syarat sah, dan tata cara penyembelihan kurban yang benar sesuai tuntunan syariat Islam.
Kenapa Kurban Itu Penting?
Nabi Muhammad SAW bersabda:
Dari Aisyah ra, Nabi saw bersabda, “Tidak ada suatu amalan pun yang dilakukan oleh manusia pada hari raya qurban yang lebih dicintai Allah SWT dari menyembelih hewan qurban. Sesungguhnya hewan Kurban itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk-tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya. Dan sesungguhnya sebelum darah qurban itu menyentuh tanah, ia (pahalanya) telah diterima di sisi Allah, maka beruntunglah kalian semua dengan (pahala) qurban itu.” (HR Tirmidzi).
Melansir laman resmi Baznas Jabar,
1. Hukum Kurban
Hukum kurban menurut sebagian ulama seperti Abu Hanifa adalah wajib bagi yang mampu. Sementara menurut Imam Malik dan Imam al-Ayafi’i hukum berkurban adalah sunnah muakkad yaitu tidak diwajibkan tetapi sangat dianjurkan.
Perintah berkurban ini juga diabadikan oleh Allah Ta`ala dalam Al-Qur`an: “Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu; dan bekurbanlah” (Surah Al-Kautsar: 2). maka untuk sahabat yang beragama islam, mampu secara finansial, serta sudah aqil baligh memenuhi syarat untuk berkurban
2. Syarat Penyembelihan Hewan Kurban
a. Penyembelihan hewan kurban dilaksanakan mulai pagi hari tanggal 10 sampai terbenamnya matahari tanggal 13 Dzulhijjah.
b. Penyembelih beragama Islam. Orang yang berkurban ini bisa menyembelih sendiri hewan kurbannya, atau bisa juga penyembelihan diwakilkan oleh orang lain yang dirasa sudah ahli atau lebih berpengalaman. Orang yang ditunjuk ini tidak boleh sembarangan melainkan harus beragama Islam juga, baligh dan mampu menyembelih, membaca bismillah dan berniat atas nama orang yang berkurban.
c. Alat penyembelihan, harus tajam, tidak tumpul dan berkarat. alat tersebut bisa berbahan besi, bambu, kaca ataupun yang lainnya, Tidak diperkenankan berbahan tulang, kuku, ataupun gigi.
Alat harus tajam karena Islam melarang keras para Muslim untuk menganiaya hewan meskipun saat sedang disembelih sekalipun. Sehingga alat penyembelih haruslah yang bisa memotong urat nadi hewan dalam sekali sayatan agar hewan tidak terlalu menderita saat ajal.
d. Niat penyembelihan untuk Allah swt. Tujuan penyembelihan untuk tujuan yang diridhai Allah SWT bukan untuk tujuan kemusyrikan seperti untuk tumbal dan sajian berhala.
3. Syarat hewan yang dikurbankan
Tidak semua hewan boleh dikurbankan, hanya hewan ternak meliputi sapi, kambing, unta, domba, kerbau. Umur hewan juga haruslah cukup dan tidak cacat.
Untuk syarat hewan yang dikurbankan sebagai berikut :
– Domba (dha’n) harus mencapai minimal usia satu tahun lebih, atau sudah berganti giginya (al-jadza’). Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sembelilhlah domba yang jadza’, karena itu diperbolehkan.” (Hadits Shahih, riwayat Ibn Majah: 3130 Ahmad: 25826)
– Kambing kacang (ma’z) harus mencapai usia minimal dua tahun lebih
– Sapi dan kerbau harus mencapai usia minimal dua tahun lebih.
– Unta harus mencapai usia lima tahun atau lebih.
4. Tata cara berkurban
a. Waktu berkurban di hari tasyrik
Hari tasyrik yaitu (10 – 14 Dzulhijjah. Waktu penyembelihan bisa dimulai setelah solat ied usia dan paling akhir adalah sebelum matahari terbenam saat tanggal 13 Dzulhijjah atau hari tasyrik terakhir
b. Hadap arah kiblat
Arah hewan yang akan disembelih harus menghadap kiblat, begitupun orang yang bertugas menyembelih harus menghadap kiblat. Hewan perlu dibaringkan terlebih dahulu dengan posisi lambung hewan sebelah kiri di bagian atas. Kemudian kepalanya dihadapkan ke arah kiblat.
c. Gunakan pisau tajam, tidak tumpul dan berkarat
d. Mengucap Basmallah
Proses penyembelihan bisa diawali dengan membaca “Bismillahirrahmanirrahim” Bacaan ini dibaca oleh setiap petugas penyembelih hewan kurban jadi tidak boleh diwakilkan.
e. Menyembelih dengan cepat.
Penyembelihan dilakukan dengan menggorokkan pisau ke depan dan ke belakang dengan kuat dan cepat serta dengan pisau yang tajam. Pastikan dua urat leher terpotong. Dalam madzhab syafiiy ada 2 saluran yang wajib putus ketika hewan disembelih. Yaitu saluran nafas (hulqum) dan saluran makanan (marii’)
5. Kepada siapa daging kurban dibagikan
Daging kurban dibagikan kepada sohibul qurban sebanyak 1/3 daging kurban, tetangga sekitar, kerabat, teman, dan fakir miskin. Seperti firman Allah dalam QS. Al-Hajj ayat 28 “Makanlah sebagian dari daging kurban dan berikanlah kepada orang fakir.”
6. Keutamaan berkurban
Hewan kurban akan menjadi saksi di hari kiamat nanti. Rasulullah telah bersabda dalam sambungan hadis yang diriwayatkan Aisyah: “Sesungguhnya hewan qurban itu akan datang pada hari kiamat (sebagai saksi) dengan tanduk, bulu, dan kukunya. Dan sesungguhnya darah hewan qurban telah terletak di suatu tempat di sisi Allah sebelum mengalir di tanah. Karena itu, bahagiakan dirimu dengannya.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim). Selain itu Ibadah qurban tidak hanya bermanfaat untuk orang yang berqurban (Mudhohi) tapi secara tidak langsung juga bisa membantu fakir miskin dari kelaparan.
Jadi, sudah siap berkurban tahun ini? Jangan tunggu nanti! Pahami syarat dan tata caranya agar ibadahmu tak hanya sah tapi juga penuh berkah! Aris Arianto