YOGYAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pemerintah Kota Yogyakarta mempercepat penanganan penumpukan sampah menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Fokus utama diarahkan pada depo-depo penampungan, terutama yang berada di kawasan strategis dan dekat pusat kegiatan masyarakat.
Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menegaskan bahwa pembersihan depo harus tuntas sebelum perayaan Nataru berlangsung. Ia mengatakan pengerahan armada besar akan dilakukan dalam satu hari untuk mengangkut sampah dari seluruh depo.
“Hari Rabu itu batas terakhir. Kami mau mengerahkan 100 truk hari Rabu itu, karena saya sudah janji tanggal 10 (Desember) kita akan kerahkan 100 truk untuk mengambil dari depo,” ujar Hasto, Senin (8/12/2025).
Kotabaru Jadi Titik Sorotan
Area Kotabaru menjadi perhatian khusus Pemkot karena lokasinya yang berbatasan langsung dengan tempat ibadah. Hasto menilai keberadaan depo di kawasan tersebut tidak ideal dan harus segera diatasi.
“Saya itu sudah berpikir keras bagaimana di kawasan Kotabaru itu tidak lagi untuk menumpuk depo sampah, karena di situ ada gereja,” tegasnya.
Ia menambahkan, pembersihan yang dilakukan bukan sebatas persiapan jelang libur panjang, tetapi juga bagian dari upaya memindahkan depo secara permanen ke lokasi yang lebih sesuai.
“Tunggu saja lah, saya ingin agar yang di Kotabaru itu sebelum Natal ini sudah bersih. Bahkan saya berusaha untuk memindah. Mohon doanya mudah-mudahan itu bisa selesai pemindahan tempatnya,” jelasnya.
Tantangan Cari Lokasi Baru
Meski demikian, proses pencarian tempat pengganti tidak berjalan mudah. Hasto mengakui, menemukan area yang tepat untuk menampung sampah sementara membutuhkan pertimbangan banyak aspek, terutama dari sisi lingkungan dan ruang kota.
“Saya berusaha permanen, karena di situ menurut saya tidak pada tempatnya lah. Jangan sampai nanti mengganggu ibadah Natal juga,” ujarnya.
Saat ini, masih tersisa sekitar 11 depo yang menampung total ±210 ton sampah. Namun, percepatan pengangkutan terkendala kuota pembuangan ke TPST Piyungan.
“Tapi, ada keterbatasan kuota menerima di Piyungan oleh provinsi. Sekarang ini per minggu kita dikasih 300 ton. Kalau dibagi enam, sehari hanya dikasih sekitar 50 ton,” ungkapnya.
DLH Kerahkan Armada Besar
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Rajwan Taufiq, menyebut Pemkot telah mempersiapkan ratusan armada untuk mempercepat pengosongan depo. Pengangkutan dilakukan dua kali sehari untuk menuntaskan volume sampah yang ada.
“Satu truk kapasitasnya sekitar 5 ton. Dengan skema dua kali angkut per hari, target 500 ton bisa terkejar. Pemkot memiliki sekitar 40 truk, sisanya sewa menggunakan anggaran yang tersedia,” kata Rajwan.
Ia menegaskan, pembersihan masif ini penting agar depo tidak kembali penuh dan mengganggu pelayanan kebersihan, terutama saat wisatawan memadati Kota Pelajar.
“Dengan kunjungan yang diprediksi meningkat, kesiapan infrastruktur kebersihan jadi faktor penting agar Kota Yogyakarta tetap rapi dan nyaman,” pungkasnya. [*] Disarikan dari sumber berita media daring
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.

1 day ago
7


















































