Warga Keluhkan Kebisingan Pabrik, DPRD Medan Sidak PT Jaya Baru Mandiri

11 hours ago 4

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota Komisi IV DPRD Kota Medan, Lailatul Badri, melakukan inpeksi mendadak (sidak) ke PT Jaya Baru Mandiri di Jalan Ampera 2 No 66, Kelurahan Glugur Darat II, Medan Timur. Sidak dilakukan usai menerima keluhan warga sekitar bengkel soal kebisingan dan udara dari bengkel tersebut.

Pantauan wartawan, kehadiran Lailatul Badri didampingi Lurah Glugur Darat II,  Ahmad Fadhil Siregar, Babinsa, dan Kepala Lingkungan 1. “Jadi perlu diketahui secara bersama bahwa sidak yang kita lakukan ini setelah menerima pengaduan warga ditanggal 20 April 2024 yang menemui saya secara langsung. Dimana, warga merasa sangat tergangu atas keberadaan PT Jaya Baru Mandiri karena kebisingan mesin dan juga asap dari bengkel,” ucap Lailatul Badri, Selasa (22/4/2025).

Sebelumnya, di hadapan Lailatul Badri, warga mengeluh akan kebisingan mesin -mesin milik PT Jaya Baru Mandiri . “Kami kadang-kadang tergangu suara bisingnya mesin- mesin dari bengkel ini saat akan beristirahat di malam hari, karena bengkel ini terus bekerja sampai malam hari. Belum lagi asap yang dikeluarkan,” keluh Mika, warga sekitar.

Kemudian, kata Mika yang merupakan seorang ibu rumah tangga itu, saat dirinya hamil, ia harus meninggalkan rumah karena takut akan kondisi kandungan.

“Jadi masalah ini sudah bertahun-tahun kami keluhkan, tapi tidak ada yang peduli. Bengkel ini berdiri di pemukiman padat penduduk, ketika saya hamil tahun 2008 saya tinggalkan rumah saya dan menumpang tempat keluarga karena selain kebisingan, suara mesin juga selalu dari atas mengepul asap hitam, entah apa dibakar ,” keluhnya.

Keluhan lainya disampaikan warga soal kebisingan pabrik. “Rumah saya pas di belakang tembok bengkel ini, tiap malam sakit telinga kami dengar suara mesinnya,” keluh warga.

Lailatul Badri yang merupakan Politisi PKB yang hadir di lokasi saat itu pun menemui Supardi Tanoto sebagai pemilik perusahaan yang tidak membantah soal adanya kebisingan mesin milik perusahaan. Namun, ia mengaku kebisingan itu hanya terjadi sesekali.”Hanya sekali-sekali saja itu, tidak tiap hari. Dan ini hanya bengkel bubut biasa saja,” jawabnya.

Mendengar hal itu, Lailatul Badri mengaku sangat menyayangkan atas sikap perusahaan yang tidak peduli. “Kita sangat sayangkan atas permasalahan karena sudah berlangsung cukup lama. Apalagi bengkel atau perusahaan ini berdiri di area permukiman padat penduduk. Perusahaan terkesan abai dan tak peduli,” kata wanita yang akrab disapa Lela ini.

Laila pun meminta perusahaan untuk menunjukkan surat izin milik PT Jaya Baru Mandiri. Setelah melakukan pengecekan, ternyata banyak izin PT tersebut yang tidak sesuai. Namun, Supardi Tanoto lagi-lagi berdalih tidak mengetahui izin-izin yang dikeluarkan karena perusahaannya hanya berbentuk bengkel bubut biasa.

Laila meminta dalam seminggu persoalan ini diselesaikan yang dimediasi oleh Lurah. Bila tidak menemui solusi maka pihaknya akan membuat agenda Rapat Dengar Pendapat ( RDP) di DPRD Kota Medan.

Lurah Glugur Darat II, Ahmad Fadhil Siregar berjanji segera melakukan pertemuan. “Kita akan jadwalkan pertemuan warga dengan pemilik perusahaan agar warga tidak lagi tergangu. Jadi, akan dicari solusi bersama,” ucapnya.

Dari data yang didapatkan awak media, PT Jaya Baru Mandiri tercatat sebagai perusahaan bengkel teknik untuk pembuatan mesin-mesin untuk industri menengah maupun besar seperti mesin untuk industri pabrik sawit. (map/ila)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota Komisi IV DPRD Kota Medan, Lailatul Badri, melakukan inpeksi mendadak (sidak) ke PT Jaya Baru Mandiri di Jalan Ampera 2 No 66, Kelurahan Glugur Darat II, Medan Timur. Sidak dilakukan usai menerima keluhan warga sekitar bengkel soal kebisingan dan udara dari bengkel tersebut.

Pantauan wartawan, kehadiran Lailatul Badri didampingi Lurah Glugur Darat II,  Ahmad Fadhil Siregar, Babinsa, dan Kepala Lingkungan 1. “Jadi perlu diketahui secara bersama bahwa sidak yang kita lakukan ini setelah menerima pengaduan warga ditanggal 20 April 2024 yang menemui saya secara langsung. Dimana, warga merasa sangat tergangu atas keberadaan PT Jaya Baru Mandiri karena kebisingan mesin dan juga asap dari bengkel,” ucap Lailatul Badri, Selasa (22/4/2025).

Sebelumnya, di hadapan Lailatul Badri, warga mengeluh akan kebisingan mesin -mesin milik PT Jaya Baru Mandiri . “Kami kadang-kadang tergangu suara bisingnya mesin- mesin dari bengkel ini saat akan beristirahat di malam hari, karena bengkel ini terus bekerja sampai malam hari. Belum lagi asap yang dikeluarkan,” keluh Mika, warga sekitar.

Kemudian, kata Mika yang merupakan seorang ibu rumah tangga itu, saat dirinya hamil, ia harus meninggalkan rumah karena takut akan kondisi kandungan.

“Jadi masalah ini sudah bertahun-tahun kami keluhkan, tapi tidak ada yang peduli. Bengkel ini berdiri di pemukiman padat penduduk, ketika saya hamil tahun 2008 saya tinggalkan rumah saya dan menumpang tempat keluarga karena selain kebisingan, suara mesin juga selalu dari atas mengepul asap hitam, entah apa dibakar ,” keluhnya.

Keluhan lainya disampaikan warga soal kebisingan pabrik. “Rumah saya pas di belakang tembok bengkel ini, tiap malam sakit telinga kami dengar suara mesinnya,” keluh warga.

Lailatul Badri yang merupakan Politisi PKB yang hadir di lokasi saat itu pun menemui Supardi Tanoto sebagai pemilik perusahaan yang tidak membantah soal adanya kebisingan mesin milik perusahaan. Namun, ia mengaku kebisingan itu hanya terjadi sesekali.”Hanya sekali-sekali saja itu, tidak tiap hari. Dan ini hanya bengkel bubut biasa saja,” jawabnya.

Mendengar hal itu, Lailatul Badri mengaku sangat menyayangkan atas sikap perusahaan yang tidak peduli. “Kita sangat sayangkan atas permasalahan karena sudah berlangsung cukup lama. Apalagi bengkel atau perusahaan ini berdiri di area permukiman padat penduduk. Perusahaan terkesan abai dan tak peduli,” kata wanita yang akrab disapa Lela ini.

Laila pun meminta perusahaan untuk menunjukkan surat izin milik PT Jaya Baru Mandiri. Setelah melakukan pengecekan, ternyata banyak izin PT tersebut yang tidak sesuai. Namun, Supardi Tanoto lagi-lagi berdalih tidak mengetahui izin-izin yang dikeluarkan karena perusahaannya hanya berbentuk bengkel bubut biasa.

Laila meminta dalam seminggu persoalan ini diselesaikan yang dimediasi oleh Lurah. Bila tidak menemui solusi maka pihaknya akan membuat agenda Rapat Dengar Pendapat ( RDP) di DPRD Kota Medan.

Lurah Glugur Darat II, Ahmad Fadhil Siregar berjanji segera melakukan pertemuan. “Kita akan jadwalkan pertemuan warga dengan pemilik perusahaan agar warga tidak lagi tergangu. Jadi, akan dicari solusi bersama,” ucapnya.

Dari data yang didapatkan awak media, PT Jaya Baru Mandiri tercatat sebagai perusahaan bengkel teknik untuk pembuatan mesin-mesin untuk industri menengah maupun besar seperti mesin untuk industri pabrik sawit. (map/ila)

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|