WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Derasnya serbuan makanan cepat saji dan aplikasi pesan antar yang menjamur, ternyata tak membuat usaha tradisional ini tergilas, sebaliknya malah tetap eksis bahkan makin laris! Inilah Lontong Bu Anik, usaha kuliner sederhana di Selogiri Wonogiri, yang sudah bertahan selama 24 tahun tanpa perlu ikut-ikutan tren digital. Apa rahasianya?
Usaha yang dirintis sejak tahun 2001 ini awalnya hanya mengandalkan dua kilogram beras per hari. Tapi kini? Produksinya sudah naik drastis jadi tujuh kilogram setiap hari! Bukan tanpa alasan, lontong racikan Bu Anik ini langganan tetap pedagang soto dan bakso di wilayah Wonogiri dan sekitarnya.
“Alhamdulillah, masih banyak yang suka. Kami tetap pakai daun pisang supaya rasanya khas,” ujar Bu Anik sambil tersenyum, Rabu (4/6/2025).
Ya, di saat banyak penjual mulai berpaling ke plastik dan kemasan instan, Bu Anik justru tetap setia pada daun pisang sebagai pembungkus lontongnya.
Tapi perjuangan itu tak mudah. Saat musim kemarau tiba, mencari daun pisang bisa jadi misi sulit. Tak jarang Bu Anik harus mencari sampai ke daerah Leganan, Karanganyar, demi menjaga standar kualitasnya.
“Kalau daunnya jelek, lontongnya bisa pecah atau bau. Kami nggak mau asal-asalan,” tegasnya.
Yang bikin salut, dapur Bu Anik masih menggunakan peralatan tradisional! Asap kayu bakar yang mengepul setiap pagi justru jadi ‘bumbu rahasia’ yang menciptakan cita rasa otentik tak tergantikan. Pelanggan pun datang bukan hanya karena rasa, tapi juga nuansa nostalgia yang tidak bisa dibeli di mana pun.
Lebih dari sekadar bisnis, lontong ini adalah buah dari komitmen dan kesabaran. Bu Anik dan suaminya, Pak Bambang, pernah mencoba usaha lain seperti angkringan, jual ikan bandeng, hingga berdagang di sekolah. Tapi tak ada yang cocok.
“Akhirnya hati kami mantap di lontong, dan alhamdulillah sampai sekarang masih dipercaya,” kenang Bambang.
Uniknya lagi, meskipun zaman sekarang serba online, Lontong Bu Anik justru sudah “go-send” sebelum layanan antar marak! Konsumen bisa memesan dan akan diantar langsung ke warung atau rumahnya—tanpa perlu aplikasi.
Lontong Bu Anik membuktikan satu hal penting: komitmen lebih penting dari sekadar tren. Di tengah era serba digital, usaha ini tetap bertahan karena kualitas dan hubungan baik dengan pelanggan.
Mau tahu rasanya? Coba sekali, dijamin ketagihan! Aris Arianto
Harap bersabar jika Anda menemukan iklan di laman ini. Iklan adalah sumber pendapatan utama kami untuk tetap dapat menyajikan berita berkualitas secara gratis.