SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dalam suasana serius namun penuh harapan, Bupati Sragen Sigit Pamungkas kembali menegaskan komitmennya untuk membawa Kabupaten Sragen menuju arah pembangunan yang terstruktur dan berkelanjutan. Komitmen ini disampaikan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Sragen yang dilaksanakan pada Rabu (30/4/2025), sebagai bagian dari penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029.
Acara yang digelar di Pendopo Sumonegaran Rumah Dinas Bupati ini menjadi wadah penting bagi perumusan arah pembangunan lima tahun ke depan. Dalam forum tersebut, Bupati menyoroti bahwa keberhasilan pembangunan harus dimulai dari perencanaan yang realistis dan terukur, sesuai dengan kemampuan keuangan daerah.
“Arah kebijakan Kabupaten Sragen tahun 2025-2029 intinya ada tiga hal, yakni infrastruktur, pengentasan kemiskinan dan glowingisasi. Ditambah dengan fokus dari Pemerintah Pusat dan Provinsi,” jelas Bupati.
Tak hanya itu, dalam kesempatan tersebut Bupati Sigit juga memaparkan visi lima tahunnya yang terangkum dalam delapan Program Unggulan bersama Wakil Bupati Suroro. Program-program tersebut mencakup berbagai sektor strategis, mulai dari pendidikan dan kesehatan universal, tata kelola pemerintahan yang adaptif, revitalisasi ekonomi, hingga pengembangan desa dan budaya.
Namun, sorotan utama datang ketika Bupati mengangkat isu yang telah lama menjadi perhatian: posisi Sragen sebagai lumbung pangan nasional. Ia mengungkapkan bahwa sekitar 40% wilayah Sragen merupakan lahan pertanian tanaman pangan, menjadikan kabupaten ini sebagai tulang punggung ketahanan pangan di Jawa Tengah dan Indonesia. Meski begitu, kontribusi sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi lokal dinilai masih rendah jika dibandingkan daerah industri.
“Ada kebanggaan tersendiri sebagai lumbung pangan Jateng dan nasional tetapi kemampuan sebagai pengungkit ekonomi itu tidak tinggi. Pengungkit ekonomi di sektor pertanian itu kecil bila dibandingkan dengan daerah yang mengalami industrialisasi,” jelas Sigit.
Karena itu, Sigit mengusulkan agar pemerintah pusat mempertimbangkan kompensasi fiskal bagi daerah-daerah yang menjaga ketahanan pangan nasional, seperti Sragen. Usulan ini disampaikan langsung kepada para perwakilan daerah se-Soloraya yang hadir, serta para tokoh politik nasional yang turut menyimak jalannya Musrenbang.
Bupati berharap, indikator-indikator pembangunan seperti pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia, serta penurunan angka kemiskinan dan pengangguran dapat dicapai melalui sinergi antara pemerintah dan masyarakat.
“Indikatornya terkait dengan laju perkembangan ekonomi, lalu indeks pengembangan manusia, birokrasi, industri, tingkat kemiskinan dan pengangguran turun, serta indeks pembangunan desa yang baik. Targetnya, kita harapkan nanti bisa tercapai dalam 5 tahun ke depan, tentu ini perlu kerja yang baik seluruh lapisan pemerintahan dan masyarakat, saya harap agar bisa dilaksanakan sebaik-baiknya,” harap Bupati.
Musrenbang tahun ini bukan hanya menjadi ajang formalitas, tetapi titik tolak untuk memperjuangkan hak dan potensi Sragen agar mendapat perhatian proporsional dalam peta pembangunan nasional. (*)