Kolej Komuniti Arau Malaysia dan Forum Kerjasama Pendidikan Tinggi Gelar CSR, Visiting Lecturer, dan Seminar Sainteks 2025 di Sumut

1 week ago 14

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kolej Komuniti Arau (KKA), Malaysia, melaksanakan tiga agenda besar di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) pada 12–15 Juni 2025. Adapun ketiga agenda tersebut yakni Program Pengabdian kepada Masyarakat (CSR) Internasional bertema CERDAS, Visiting Lecturer (VL), dan Seminar Nasional Teknologi Komputer dan Sains (Sainteks) 2025.

Ketiga agenda ini mencerminkan bentuk nyata kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi Malaysia dan Indonesia dalam bidang pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat.

Agenda CSR Internasional bertema CERDAS (Collaboration for Education and Research Development Across Southeast Asia), diselenggarakan di Dusun Jandi Mulia, Desa Mekar Jaya, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat.

Kegiatan ini diikuti peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan Malaysia, diantaranya Universitas Harapan Medan, Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), STIM Sukma, Politeknik Cendana, Politeknik Negeri Medan. Kemudian, Universitas Pembangunan Panca Budi, Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang, Politeknik Negeri Malang, dan Politeknik Negeri Balikpapan, bersama para dosen dan mahasiswa dari Kolej Komuniti Arau.

CSR ini dilaksanakan secara hybrid, yaitu perpaduan antara kegiatan luring dan daring, dengan turut menghadirkan dosen-dosen Indonesia yang ahli di bidangnya untuk mendampingi masyarakat secara langsung.

Ada tiga program utama dalam kegiatan CSR ini. Pertama, penataan interior masjid bersama masyarakat. Kedua, pelatihan pemanfaatan media sosial untuk promosi wisata desa. Ketiga, pemberdayaan masyarakat melalui inovasi produk kelapa sebagai solusi ekonomi berkelanjutan.

Kegiatan ini secara resmi dibuka Wakil Bupati Langkat Tiorita Br. Surbakti, S.H., yang menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas kontribusi internasional yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat desa. “Kolaborasi seperti ini menunjukkan, ilmu dan pengabdian tidak mengenal batas negara. Desa kami sangat diuntungkan dengan hadirnya kegiatan ini,” ujarnya.

Pengarah Kolej Komuniti Arau, En. Rosnizam Bin Khamis, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi regional yang tidak hanya akademis tetapi juga berdampak sosial.
“Kami hadir dengan semangat belajar dan berbagi. CERDAS adalah bentuk pengabdian internasional yang mendekatkan kampus dengan masyarakat,” ucapnya.

Ketua Panitia CSR, Dodi Siregar, S.Kom., M.Kom., menambahkan, kegiatan ini menjadi titik awal kolaborasi berkelanjutan yang membawa manfaat lintas sektor dan institusi.

Agenda Visiting Lecturer (VL), dilaksanakan oleh dosen-dosen KKA di empat kampus mitra, yakni Universitas Harapan Medan, UISU, STIM Sukma, dan Politeknik Cendana, dengan topik-topik strategis seperti teknologi kabel, etika AI, coaching proyek, dan desain berbasis AI.

Kemudian agenda Seminar Nasional Teknologi Komputer dan Sains (Sainteks) 2025, yang menjadi forum ilmiah untuk berbagi gagasan, hasil riset, dan memperluas jejaring akademik di bidang teknologi dan sains antara Malaysia dan Indonesia.

Tiga agenda besar ini menjadi bukti bahwa kolaborasi internasional dapat menjembatani dunia akademik dan masyarakat secara langsung, relevan, dan berkelanjutan. (adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kolej Komuniti Arau (KKA), Malaysia, melaksanakan tiga agenda besar di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) pada 12–15 Juni 2025. Adapun ketiga agenda tersebut yakni Program Pengabdian kepada Masyarakat (CSR) Internasional bertema CERDAS, Visiting Lecturer (VL), dan Seminar Nasional Teknologi Komputer dan Sains (Sainteks) 2025.

Ketiga agenda ini mencerminkan bentuk nyata kolaborasi antara institusi pendidikan tinggi Malaysia dan Indonesia dalam bidang pendidikan, riset, dan pengabdian kepada masyarakat.

Agenda CSR Internasional bertema CERDAS (Collaboration for Education and Research Development Across Southeast Asia), diselenggarakan di Dusun Jandi Mulia, Desa Mekar Jaya, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat.

Kegiatan ini diikuti peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dan Malaysia, diantaranya Universitas Harapan Medan, Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), STIM Sukma, Politeknik Cendana, Politeknik Negeri Medan. Kemudian, Universitas Pembangunan Panca Budi, Universitas Islam Syekh Yusuf Tangerang, Politeknik Negeri Malang, dan Politeknik Negeri Balikpapan, bersama para dosen dan mahasiswa dari Kolej Komuniti Arau.

CSR ini dilaksanakan secara hybrid, yaitu perpaduan antara kegiatan luring dan daring, dengan turut menghadirkan dosen-dosen Indonesia yang ahli di bidangnya untuk mendampingi masyarakat secara langsung.

Ada tiga program utama dalam kegiatan CSR ini. Pertama, penataan interior masjid bersama masyarakat. Kedua, pelatihan pemanfaatan media sosial untuk promosi wisata desa. Ketiga, pemberdayaan masyarakat melalui inovasi produk kelapa sebagai solusi ekonomi berkelanjutan.

Kegiatan ini secara resmi dibuka Wakil Bupati Langkat Tiorita Br. Surbakti, S.H., yang menyampaikan rasa bangga dan terima kasih atas kontribusi internasional yang langsung menyentuh kehidupan masyarakat desa. “Kolaborasi seperti ini menunjukkan, ilmu dan pengabdian tidak mengenal batas negara. Desa kami sangat diuntungkan dengan hadirnya kegiatan ini,” ujarnya.

Pengarah Kolej Komuniti Arau, En. Rosnizam Bin Khamis, dalam sambutannya menegaskan pentingnya kolaborasi regional yang tidak hanya akademis tetapi juga berdampak sosial.
“Kami hadir dengan semangat belajar dan berbagi. CERDAS adalah bentuk pengabdian internasional yang mendekatkan kampus dengan masyarakat,” ucapnya.

Ketua Panitia CSR, Dodi Siregar, S.Kom., M.Kom., menambahkan, kegiatan ini menjadi titik awal kolaborasi berkelanjutan yang membawa manfaat lintas sektor dan institusi.

Agenda Visiting Lecturer (VL), dilaksanakan oleh dosen-dosen KKA di empat kampus mitra, yakni Universitas Harapan Medan, UISU, STIM Sukma, dan Politeknik Cendana, dengan topik-topik strategis seperti teknologi kabel, etika AI, coaching proyek, dan desain berbasis AI.

Kemudian agenda Seminar Nasional Teknologi Komputer dan Sains (Sainteks) 2025, yang menjadi forum ilmiah untuk berbagi gagasan, hasil riset, dan memperluas jejaring akademik di bidang teknologi dan sains antara Malaysia dan Indonesia.

Tiga agenda besar ini menjadi bukti bahwa kolaborasi internasional dapat menjembatani dunia akademik dan masyarakat secara langsung, relevan, dan berkelanjutan. (adz)

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|