SRAGEN, JJOGLOSEMARNEWS.COM – Peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) tahun 2025 di Kabupaten Sragen berlangsung dalam suasana yang damai dan penuh kebersamaan. Tak tampak aksi demonstrasi maupun unjuk rasa, sebagai bentuk apresiasi terhadap iklim ketenagakerjaan yang semakin membaik di daerah tersebut.
Serangkaian kegiatan memperingati May Day digelar, salah satunya senam aerobik massal yang dilaksanakan di Boulevard Kantor Terpadu Pemerintah Daerah (PEMDA) Sragen. Kegiatan ini dihadiri Wakil Bupati Sragen, Suroto, mewakili Bupati Sigit Pamungkas, serta sejumlah pejabat, tokoh buruh, dan perwakilan pengusaha.
Dalam sambutannya, Wabup Suroto menyampaikan kondisi terkini dunia kerja di Sragen. Kabupaten ini tercatat memiliki 2.200 perusahaan dengan lebih dari 10 pekerja. Namun, hanya 562 di antaranya yang masuk dalam daftar Wajib Lapor Ketenagakerjaan (WLKP).
“Jumlah pekerja di Kabupaten Sragen pada tahun 2024 diperkirakan 48.389 orang, jumlah ini naik 13,2% dari tahun 2023 yang berjumlah 42.744 orang.” urainya.
Pertumbuhan tersebut juga tercermin dalam klasifikasi perusahaan, dari perusahaan besar hingga mikro. Termasuk peningkatan bertahap pada Upah Minimum Kabupaten (UMK) dalam beberapa tahun terakhir.
“Kenaikan UMK dapat meningkatkan daya beli dan kesejahteraan masyarakat Sragen, yang berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi daerah.” terangnya.
Namun, tidak hanya pertumbuhan positif yang menjadi sorotan. Ketua Serikat Pekerja Kabupaten Sragen, Giyatno, menyampaikan sejumlah tantangan dalam ketenagakerjaan. Salah satunya adalah posisi UMK Sragen yang masih berada di tiga terbawah dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
“Kami berharap Pemerintah Kabupaten Sragen mampu mendongkrak UMK Sragen, karena Kabupaten Sragen ini potensinya sangat besar. Ada banyak perusahaan yang tumbuh dan berkembang dengan menyerap banyak tenaga kerja.” harapnya.
Giyatno juga menyoroti praktik rekrutmen yang masih membatasi usia calon pekerja antara 20–35 tahun. Hal ini dikhawatirkan menghambat kontribusi kelompok usia non-produktif maupun lulusan baru yang belum berpengalaman.
“Penduduk di atas usia produktif juga mampu memperkuat roda perekonomian Kabupaten Sragen melalui UMKM… Mereka yang belum siap diharap mendapatkan kesempatan dari Pemerintah Kabupaten Sragen untuk mendapatkan pelatihan, pelayanan, bahkan peluang kerja sesuai usia dan kemampuan mereka.” pesannya.
Peringatan May Day 2025 tidak hanya diisi dengan kegiatan seremonial, tetapi juga ditandai dengan pemberian santunan kepada tiga korban kecelakaan kerja oleh BPJS Ketenagakerjaan. Kepala Disnaker Sragen, Agus Winarno, menyampaikan bahwa rangkaian peringatan dimulai sejak 24 April dengan pertemuan LKS Tripartit di Technopark Sragen dan akan berlanjut dengan program pelayanan KB bagi pekerja di sejumlah perusahaan.
Dengan angka pengangguran yang terus menurun dan kasus Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang minim, Kabupaten Sragen dinilai berhasil menjaga stabilitas ketenagakerjaan. Bahkan, penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Sragen tercatat sebagai yang tertinggi se-Solo Raya pada 2024.
“Untuk itu kami bertekad untuk menjadikan kabupaten Sragen menjadi daerah yang ramah investasi dengan inovasi perijinan yang cepat, murah, dan transparan…” tegasnya.
Perayaan May Day di Sragen tahun ini menjadi bukti sinergi antara pemerintah, buruh, dan pengusaha. Namun demikian, tantangan ke depan tetap ada, terutama dalam mendorong peningkatan kesejahteraan pekerja secara lebih merata. (*)