Pengangguran Masih Tinggi, Terutma Kalangan Perempuan

15 hours ago 6

JAYAPURA -Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengungkapkan bahwa kondisi ketenagakerjaan di Papua dan daerah otonomi baru (DOB) memiliki karakteristik unik yang dipengaruhi oleh kondisi geografis, sosial, dan demografis.

Berdasarkan hasil Sakernas Agustus 2024, jumlah penduduk usia kerja di Provinsi Papua tercatat mencapai 490.565 jiwa, dengan mayoritas berusia antara 15-44 tahun. Meskipun Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami tren positif, pengangguran masih tinggi, terutama di kalangan perempuan.

Kepala BPS Papua Adriana Helena Carolina mengungkapkan secara komprehensif mengenai dinamika ketenagakerjaan di Provinsi Papua beserta DOB-nya pada tahun 2024. Dimana, secara keseluruhan data-data Sakernas Agustus 2024 menggambarkan bahwa dinamika ketenagakerjaan antar provinsi bervariatif cukup signifikan, tergantung karakteristik lokal masing-masing unit pemerintahan daerah otonomi baru.

  Berdasarkan hasil Sakernas Agustus 2024, jumlah penduduk usia kerja di  Provinsi Papua pada tahun 2024 tercatat mencapai 490.565 jiwa.  Dari segi struktur umur penduduk usia kerja secara keseluruhan baik di Provinsi Papua maupun DOB didominasi oleh kelompok muda berusia antara 15  hingga 44 tahun dengan proporsi sekitar 51,78 persen dari total angkatan kerja.

  Sementara itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami tren positif dari Agustus 2023 ke Agustus 2024 di sebagian besar provinsi kecuali satu provinsi yakni Papua Tengah dimana terjadi penurunan TPAK.

  Di Provinsi induk yaitu Papua terdapat peningkatan pekerja dari sebelumnya sebanyak kurang lebih 432 ribu orang (61,37 persen) naik menjadi hampir mencapai angka 459 ribu orang, angka  pengangguran masih tinggi, terutama di kalangan perempuan (7,68 persen) dibandingkan laki-laki (5,72 persen).

  “Hal ini menunjukkan perlunya kebijakan ketenagakerjaan yang lebih inklusif dan responsif terhadap dinamika gender serta perbedaan antar wilayah,”ungkapnya, Jumat (2/5)kemarin.

JAYAPURA -Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua mengungkapkan bahwa kondisi ketenagakerjaan di Papua dan daerah otonomi baru (DOB) memiliki karakteristik unik yang dipengaruhi oleh kondisi geografis, sosial, dan demografis.

Berdasarkan hasil Sakernas Agustus 2024, jumlah penduduk usia kerja di Provinsi Papua tercatat mencapai 490.565 jiwa, dengan mayoritas berusia antara 15-44 tahun. Meskipun Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami tren positif, pengangguran masih tinggi, terutama di kalangan perempuan.

Kepala BPS Papua Adriana Helena Carolina mengungkapkan secara komprehensif mengenai dinamika ketenagakerjaan di Provinsi Papua beserta DOB-nya pada tahun 2024. Dimana, secara keseluruhan data-data Sakernas Agustus 2024 menggambarkan bahwa dinamika ketenagakerjaan antar provinsi bervariatif cukup signifikan, tergantung karakteristik lokal masing-masing unit pemerintahan daerah otonomi baru.

  Berdasarkan hasil Sakernas Agustus 2024, jumlah penduduk usia kerja di  Provinsi Papua pada tahun 2024 tercatat mencapai 490.565 jiwa.  Dari segi struktur umur penduduk usia kerja secara keseluruhan baik di Provinsi Papua maupun DOB didominasi oleh kelompok muda berusia antara 15  hingga 44 tahun dengan proporsi sekitar 51,78 persen dari total angkatan kerja.

  Sementara itu, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) mengalami tren positif dari Agustus 2023 ke Agustus 2024 di sebagian besar provinsi kecuali satu provinsi yakni Papua Tengah dimana terjadi penurunan TPAK.

  Di Provinsi induk yaitu Papua terdapat peningkatan pekerja dari sebelumnya sebanyak kurang lebih 432 ribu orang (61,37 persen) naik menjadi hampir mencapai angka 459 ribu orang, angka  pengangguran masih tinggi, terutama di kalangan perempuan (7,68 persen) dibandingkan laki-laki (5,72 persen).

  “Hal ini menunjukkan perlunya kebijakan ketenagakerjaan yang lebih inklusif dan responsif terhadap dinamika gender serta perbedaan antar wilayah,”ungkapnya, Jumat (2/5)kemarin.

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|