JAYAPURA – Setelah menepi hampir dua musim penuh akibat cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL), Gunansar Mandowen kembali tampil memukau dan menjadi motor kemenangan Persipura atas Persiba Balikpapan dalam lanjutan kompetisi Championship, di Stadion Utama Lukas Enembe, Minggu (19/10).
Comeback Gunansar ini bukan hanya sekadar kembali bermain, melainkan sebuah kembalinya “si anak hilang”. Ia menjadi pembeda dalam permainan Persipura.
Masuk di awal babak kedua, Gunansar segera mengubah dinamika serangan tim Mutiara Hitam. Dengan ban kapten melingkari lengannya sebuah kehormatan mengingat kapten utama Boaz Solossa tidak dimainkan.
Gunansar mengambil alih peran sentral di lini tengah. Serangan Persipura menjadi lebih bervariasi dan agresif. Gunansar tampil begitu memukau sepanjang 45 menit.
Puncaknya, pada menit ke-77, dominasi yang dibangun Gunansar dkk akhirnya membuahkan hasil. Gol Ramai Rumakiek berkat assist Kelly Sroyer berhasil merobek jala Persiba, memastikan kemenangan tipis 1-0 bagi Persipura.
Kemenangan ini terasa heroik, sebab Persipura harus berjuang dengan 10 pemain di lapangan setelah stiker anyar mereka, Matheus Silva diusir keluar lapangan pada awal babak kedua.
“Puji Tuhan, senang sekali bisa bermain lagi. Apalagi kami bisa meraih kemenangan meski hanya bermain dengan 10 pemain,” ungkap Gunansar kepada Cenderawasih Pos usai laga.
Pemain muda yang juga merupakan adik kandung Lukas Mandowen ini juga menyampaikan rasa bangga atas kepercayaan yang diberikan pelatih untuk memimpin tim.
“Terima kasih kepada coach yang sudah mempercayakan saya (sebagai kapten). Dan semoga kami bisa tampil lebih baik lagi,” ujarnya.
Meski tampil apik, Gunansar mengakui bahwa dirinya belum mencapai puncak performa terbaik. “Saya masih ada rasa takut atau trauma dengan cedera, tapi saya bersyukur sekali Tuhan berikan saya kesempatan lagi bermain,” ucapnya.
JAYAPURA – Setelah menepi hampir dua musim penuh akibat cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL), Gunansar Mandowen kembali tampil memukau dan menjadi motor kemenangan Persipura atas Persiba Balikpapan dalam lanjutan kompetisi Championship, di Stadion Utama Lukas Enembe, Minggu (19/10).
Comeback Gunansar ini bukan hanya sekadar kembali bermain, melainkan sebuah kembalinya “si anak hilang”. Ia menjadi pembeda dalam permainan Persipura.
Masuk di awal babak kedua, Gunansar segera mengubah dinamika serangan tim Mutiara Hitam. Dengan ban kapten melingkari lengannya sebuah kehormatan mengingat kapten utama Boaz Solossa tidak dimainkan.
Gunansar mengambil alih peran sentral di lini tengah. Serangan Persipura menjadi lebih bervariasi dan agresif. Gunansar tampil begitu memukau sepanjang 45 menit.
Puncaknya, pada menit ke-77, dominasi yang dibangun Gunansar dkk akhirnya membuahkan hasil. Gol Ramai Rumakiek berkat assist Kelly Sroyer berhasil merobek jala Persiba, memastikan kemenangan tipis 1-0 bagi Persipura.
Kemenangan ini terasa heroik, sebab Persipura harus berjuang dengan 10 pemain di lapangan setelah stiker anyar mereka, Matheus Silva diusir keluar lapangan pada awal babak kedua.
“Puji Tuhan, senang sekali bisa bermain lagi. Apalagi kami bisa meraih kemenangan meski hanya bermain dengan 10 pemain,” ungkap Gunansar kepada Cenderawasih Pos usai laga.
Pemain muda yang juga merupakan adik kandung Lukas Mandowen ini juga menyampaikan rasa bangga atas kepercayaan yang diberikan pelatih untuk memimpin tim.
“Terima kasih kepada coach yang sudah mempercayakan saya (sebagai kapten). Dan semoga kami bisa tampil lebih baik lagi,” ujarnya.
Meski tampil apik, Gunansar mengakui bahwa dirinya belum mencapai puncak performa terbaik. “Saya masih ada rasa takut atau trauma dengan cedera, tapi saya bersyukur sekali Tuhan berikan saya kesempatan lagi bermain,” ucapnya.