TNI Ajak OPM Kembali ke Pangkuan NKRI

3 hours ago 2

JAKARTA– Klaim Organisasi Papua Merdeka (OPM) pasca kontak tembak dengan Koops Habema TNI di Intan Jaya, Papua Tengah pada Rabu pekan lalu (14/5) disebut sebagai bagian dari propaganda kelompok bersenjata itu. Ketimbang terus melancarkan propaganda, Mabes TNI mengajak mereka untuk kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-OPM Sebby Sambom membantah keterangan Mabes TNI yang menyebut telah melumpuhkan 18 anggota OPM hingga tewas. Dia menyatakan hanya ada 3 anggota OPM yang kehilangan nyawa. Sedangkan belasan lainnya merupakan masyarakat sipil. Klaim OPM itu ditepis oleh Mabes TNI.

”Propaganda bahwa yang ditembak adalah masyarakat sipil seperti itu selalu dilakukan oleh Gerombolan OPM, sama halnya ketika OPM membunuh guru dan tenaga kesehatan yang memang masyarakat sipil biasa namun dituduh sebagai anggota TNI,” ungkap Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi.

Mabes TNI memastikan bahwa 18 anggota OPM tewas dalam kontak tembak yang terjadi dini hari tersebut. Mereka mengkonfirmasi hal itu karena sudah mendapat keterangan dari masyarakat sipil di Distrik Sugapa, Intan Jaya. Bahwa belasan orang yang tewas dalam kontak tembak dengan Koops Habema TNI adalah anggota OPM.

”18 korban kontak tembak yang terjadi pada tanggal 14 Mei 2025 seluruhnya adalah anggota OPM hal itu sudah dikonfirmasikan kepada masyarakat setempat,” ujar Kristomei.

Meski OPM tersebut melancarkan propaganda, Kristomei menyatakan bahwa instansinya tetap membuka ruang dan kesempatan kepada mereka untuk kembali ke pangkuan NKRI.

Menurut dia, sudah banyak anggota OPM yang keluar dari hutan dan menyatakan sumpah setia kepada Indonesia. Mereka berkomitmen membangun Papua bersama-sama.

”TNI tetap membuka dengan tangan terbuka apabila ada anggota OPM yang menyadari kekeliruannya dan ingin Kembali menjadi warga negara yang baik dan sama sama membangun Papua, seperti yang dilakukan beberapa anggota OPM lainnya beberapa hari yang lalu,” imbuhnya. (*/JawaPos.com)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

JAKARTA– Klaim Organisasi Papua Merdeka (OPM) pasca kontak tembak dengan Koops Habema TNI di Intan Jaya, Papua Tengah pada Rabu pekan lalu (14/5) disebut sebagai bagian dari propaganda kelompok bersenjata itu. Ketimbang terus melancarkan propaganda, Mabes TNI mengajak mereka untuk kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-OPM Sebby Sambom membantah keterangan Mabes TNI yang menyebut telah melumpuhkan 18 anggota OPM hingga tewas. Dia menyatakan hanya ada 3 anggota OPM yang kehilangan nyawa. Sedangkan belasan lainnya merupakan masyarakat sipil. Klaim OPM itu ditepis oleh Mabes TNI.

”Propaganda bahwa yang ditembak adalah masyarakat sipil seperti itu selalu dilakukan oleh Gerombolan OPM, sama halnya ketika OPM membunuh guru dan tenaga kesehatan yang memang masyarakat sipil biasa namun dituduh sebagai anggota TNI,” ungkap Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi.

Mabes TNI memastikan bahwa 18 anggota OPM tewas dalam kontak tembak yang terjadi dini hari tersebut. Mereka mengkonfirmasi hal itu karena sudah mendapat keterangan dari masyarakat sipil di Distrik Sugapa, Intan Jaya. Bahwa belasan orang yang tewas dalam kontak tembak dengan Koops Habema TNI adalah anggota OPM.

”18 korban kontak tembak yang terjadi pada tanggal 14 Mei 2025 seluruhnya adalah anggota OPM hal itu sudah dikonfirmasikan kepada masyarakat setempat,” ujar Kristomei.

Meski OPM tersebut melancarkan propaganda, Kristomei menyatakan bahwa instansinya tetap membuka ruang dan kesempatan kepada mereka untuk kembali ke pangkuan NKRI.

Menurut dia, sudah banyak anggota OPM yang keluar dari hutan dan menyatakan sumpah setia kepada Indonesia. Mereka berkomitmen membangun Papua bersama-sama.

”TNI tetap membuka dengan tangan terbuka apabila ada anggota OPM yang menyadari kekeliruannya dan ingin Kembali menjadi warga negara yang baik dan sama sama membangun Papua, seperti yang dilakukan beberapa anggota OPM lainnya beberapa hari yang lalu,” imbuhnya. (*/JawaPos.com)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|