Dosen Polmed Latih Pelaku UMKM Terapkan Akuntansi Biaya untuk Harga Jual yang Lebih Kompetitif

10 hours ago 6

MEDAN, SUMUTPOS.CO— Selama ini, banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menentukan harga jual produksi tanpa dasar perhitungan biaya yang jelas. Akibatnya, tidak sedikit pelaku usaha yang tidak mengetahui berapa keuntungan sebenarnya dan berisiko mengalami kerugian.

Menyikapi hal ini, tim Dosen Politeknik Negeri Medan (Polmed) dari lintas disiplin ilmu yang diketuai Eli Safrida, S.E., M.Si, dengan anggota Dr. Deliana, S.E., Ak., M.Si, Rihat Sebayang, S.T., M.T., Dra. Rumnasari K. Siregar, M.Si, dan Nuraini, S.S., M.A. dibantu lima mahasiswa dari Program Studi D4 Akuntansi Keuangan Publik menggelar pengabdian kepada masyarakat dengan melakukan pendampingan terhadap pelaku usaha “Nisa Bakso” di Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia.

Tim Dosen Polmed ini memberikan pelatihan tentang penerapan akuntansi biaya dalam penentuan harga pokok produksi (HPP) dan strategi harga jual yang kompetitif. Kegiatan yang didukung pendanaan dari DIPA Politeknik Negeri Medan ini berlangsung sejak Agustus hingga November 2025.

Para dosen membantu pelaku usaha memahami pentingnya pencatatan biaya secara sistematis untuk menentukan harga pokok produksi yang akurat. “Selama ini, UMKM Nisa Bakso menetapkan harga jual secara perkiraan tanpa dasar perhitungan biaya yang jelas. Hal ini sering membuat pelaku usaha sulit mengetahui keuntungan sebenarnya dan berisiko mengalami kerugian ketika harga bahan baku naik,” kata ketua tim Eli Safrida, S.E., M.Si, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Sumut Pos, Rabu (22/10/2025).

Menurut Eli, adapun materi pelatihan yang diberikan yakni tentang.identifikasi komponen biaya produksi, penyusunan laporan HPP sederhana, serta simulasi penetapan harga jual berdasarkan margin keuntungan yang realistis. Selain itu, mereka juga memberikan bantuan alat berupa mesin vacuum sealer untuk meningkatkan kualitas kemasan dan memperpanjang masa simpan produk bakso dan tahu bakso.

“Dengan pendampingan ini, kami berharap pelaku UMKM dapat mengelola keuangan usaha secara lebih efisien dan menetapkan harga jual yang bersaing tanpa mengorbankan keuntungan,” ujar Eli.

Eli dan para dosen lainnya berharap, program ini menjadi bukti nyata kontribusi perguruan tinggi dalam memberdayakan pelaku usaha kecil agar lebih mandiri, efisien, dan berdaya saing tinggi di tengah ketatnya persaingan pasar pangan olahan.

Sementara pemilik UMKM “Nisa Bakso”, Chairunniysa Marpaung menyampaikan terima kasih atas dukungan dan bimbingan dari para dosen dan mahasiswa Politeknik Negeri Medan. “Kini kami jadi lebih paham cara menghitung biaya produksi dan menentukan harga jual dengan benar. Alat pengemasan yang diberikan juga sangat membantu meningkatkan kualitas produk kami,” ungkapnya. (rel/adz)

MEDAN, SUMUTPOS.CO— Selama ini, banyak pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang menentukan harga jual produksi tanpa dasar perhitungan biaya yang jelas. Akibatnya, tidak sedikit pelaku usaha yang tidak mengetahui berapa keuntungan sebenarnya dan berisiko mengalami kerugian.

Menyikapi hal ini, tim Dosen Politeknik Negeri Medan (Polmed) dari lintas disiplin ilmu yang diketuai Eli Safrida, S.E., M.Si, dengan anggota Dr. Deliana, S.E., Ak., M.Si, Rihat Sebayang, S.T., M.T., Dra. Rumnasari K. Siregar, M.Si, dan Nuraini, S.S., M.A. dibantu lima mahasiswa dari Program Studi D4 Akuntansi Keuangan Publik menggelar pengabdian kepada masyarakat dengan melakukan pendampingan terhadap pelaku usaha “Nisa Bakso” di Kelurahan Sari Rejo, Kecamatan Medan Polonia.

Tim Dosen Polmed ini memberikan pelatihan tentang penerapan akuntansi biaya dalam penentuan harga pokok produksi (HPP) dan strategi harga jual yang kompetitif. Kegiatan yang didukung pendanaan dari DIPA Politeknik Negeri Medan ini berlangsung sejak Agustus hingga November 2025.

Para dosen membantu pelaku usaha memahami pentingnya pencatatan biaya secara sistematis untuk menentukan harga pokok produksi yang akurat. “Selama ini, UMKM Nisa Bakso menetapkan harga jual secara perkiraan tanpa dasar perhitungan biaya yang jelas. Hal ini sering membuat pelaku usaha sulit mengetahui keuntungan sebenarnya dan berisiko mengalami kerugian ketika harga bahan baku naik,” kata ketua tim Eli Safrida, S.E., M.Si, dalam keterangan tertulisnya yang diterima Sumut Pos, Rabu (22/10/2025).

Menurut Eli, adapun materi pelatihan yang diberikan yakni tentang.identifikasi komponen biaya produksi, penyusunan laporan HPP sederhana, serta simulasi penetapan harga jual berdasarkan margin keuntungan yang realistis. Selain itu, mereka juga memberikan bantuan alat berupa mesin vacuum sealer untuk meningkatkan kualitas kemasan dan memperpanjang masa simpan produk bakso dan tahu bakso.

“Dengan pendampingan ini, kami berharap pelaku UMKM dapat mengelola keuangan usaha secara lebih efisien dan menetapkan harga jual yang bersaing tanpa mengorbankan keuntungan,” ujar Eli.

Eli dan para dosen lainnya berharap, program ini menjadi bukti nyata kontribusi perguruan tinggi dalam memberdayakan pelaku usaha kecil agar lebih mandiri, efisien, dan berdaya saing tinggi di tengah ketatnya persaingan pasar pangan olahan.

Sementara pemilik UMKM “Nisa Bakso”, Chairunniysa Marpaung menyampaikan terima kasih atas dukungan dan bimbingan dari para dosen dan mahasiswa Politeknik Negeri Medan. “Kini kami jadi lebih paham cara menghitung biaya produksi dan menentukan harga jual dengan benar. Alat pengemasan yang diberikan juga sangat membantu meningkatkan kualitas produk kami,” ungkapnya. (rel/adz)

Read Entire Article
Politik | Local| Daerah| Finance| Sport|